JANJI DI BALIK KEBOHONGAN
uang tamu rumah Mira dan Daniel. Dengan penuh semangat, Mira menyiapkan sarapan, menu kesukaan Daniel: r
niel muncul dari kamar tidur, rambutnya b
bikin aku lapar!" Daniel menj
sesuatu yang mengganggu pikirannya-perasaan yang sulit untuk dij
ada suaminya, ingatan akan momen-momen indah bersama berkelebat di benaknya. Namun, belakangan ini, mome
?" tanya Mira, berusaha men
alu menjawab, "Aku ada rapat sian
ut? Bukannya biasanya ka
," jawab Daniel, matanya seakan mena
Daniel untuk pulang terlambat. "Baiklah, asal kamu tidak terlalu lelah. Kita harus me
olah ada dinding yang semakin tinggi antara mereka. Ketika mer
ya. Jaga diri," ucapn
sakan menghiasi wajahnya. "Iya, hati
kirannya melayang ke keraguan yang menggerogoti hatinya. Ia mengambil ponsel dan mulai melihat foto-foto m
nyum lebar, dengan seorang wanita lain di sampingnya. Wanita itu memiliki senyum yang sama, dan
sahabatnya, Rina, muncul di layar: "Ay
un hatinya masih terombang-ambing.
u Rina. Mungkin, untuk sesaat, dia bisa melupakan semua keraguan ini. Namun di
di meja. "Apa yang kau sembunyikan dariku?" bis
aan yang tak terjawab di dalamnya. Dia berharap, di balik kebohongan yang menggel
enuhi udara, dan suara tawa dari pelanggan lain seolah menjadi latar yang menye
pir memesan kopi untuk dua orang,"
ra, berusaha menampilkan semangat
tanya Rina sambil
nghangatkan suasana," Mira menja
mengamati wajah Mira. "Kamu kelihatan
uk cappuccino-nya. "Aku hanya..
dahi. "Terjebak
u. Dia lebih sering pulang larut, dan aku merasa dia me
hu, kadang-kadang kita harus bicara. Jika ada masalah,
u curigai benar?" tanya Mira, m
keputusan besar," Rina menegaskan. "
enjadi detektif, Rina. Tapi... entah ken
. Kita akan cari tahu apa yang sebenarnya ter
nangan indah bersama Daniel terus melintas dalam pikirannya, menyelimutinya dengan keraguan. Dia ti
mu selanjutnya?" tanya R
ara langsung dengan Daniel, jika aku punya
isa. Dan ingat, apapun yang te
ingat pada pesan Daniel yang terkadang terasa misterius. Apa yang dia sembunyikan? Ketika tiba
eduli seberapa menyakitkan itu. Dia akan menyiapkan diri unt
us, tetapi rasa sakit yang akan datang sepertinya tak t
rasa seperti tamparan, membangunkan rasa khawatir yang mengendap. Daniel belum juga pulang. Seperti
Namun, panggilannya tidak dijawab. Jantungnya berdebar kencang, rasa takut mul
tunjuk. Tiba-tiba, matanya tertuju pada sebuah foto. Daniel, tersenyum lebar di samping wanita lain, sedang berdiri di dekat sebuah mo
yang baru," tuli
runtung banget!"
ukup jelas, tetapi dia tidak ingin percaya sepenuhnya. Tanpa
, kamu haru
selnya bergetar. Rina
itu? Kiri
niel bersama wanita itu. Tak
sesuatu. Ini bukan hal yang
pi aku tidak bisa langsung me
Dia harus mencari tahu lebih banyak tentang wani
erasaan ketidakpastian menguasai hidupnya. Dia mengambil nap
annya adalah kafe tempat biasanya Daniel dan teman-temannya nongkrong
hat sekelompok teman Daniel duduk di sudut, tertawa dan be
Mira dengan seny
r?" tanya salah sat
" Mira bertanya dengan nada cas
mau menyusul setelah rapat
lidiki lebih jauh. "Eh, siapa sih wanita yang ada di foto Dani
emandang. "Oh, itu si Rina! Dia baru saja pin
eman baru?" Dia berusah
erita tentang dia. Kenapa? Apa ada ya
irannya berkecamuk. "Oh, t
an tidak nyaman. Dia harus pergi. Semakin banyak dia mende
emukan Rina, wanita yang tampaknya mengancam hidupnya. Dia tidak
alam itu, di bawah cahaya bulan, dia merasakan kombinasi antara ketaku
ambu