JEJAK HATI YANG TERKOYAK
ntang percakapan malam sebelumnya dan ciuman yang masih terasa di bibirnya menghantui pikirannya. Dia menyada
berbicara tentang semua tugas yang menunggu. Ketika Rian masuk, senyumnya seakan m
alu mengambil tempat duduk di sebelahn
nya. "Rian, kita perlu bicara," ucapnya, suaranya bergetar.
hat cemas," katanya,
mua ini," Lila mengungkapkan, berusaha keras untuk menja
erubah. "Apa kamu tidak merasa ada koneksi di anta
mpurna, aku tidak bisa mengabaikan tanggung jawab itu. Kita tidak bisa
i kita tidak bisa menutup mata pada apa yang kita rasakan. Kamu layak untuk bah
Ini tentang melakukan hal yang benar. Aku tidak ingin menyakiti Adrian. Dia
dengan Adrian?" Rian bertanya, tidak
i... aku masih mencintainya," Lila menjawab, merasakan air mata menggenang di
ikan perasaanmu sendiri. Hubungan kita bisa menjadi sesuatu yang indah jika kita
butuh waktu untuk berpikir," Lila m
i, tetapi aku tidak bisa terus menunggu selamanya. Aku akan menghormati
atnya, tetapi Adrian adalah suaminya, orang yang telah bersamanya dalam suka dan duka. Dia menghab
rian. Dia teringat momen-momen bahagia mereka, tawa, dan cinta yang pernah ada. Namun, seiri
air matanya. "Adrian, bisakah kita berbica
uk. Apa ini tentang pekerjaan?" Adrian
erusaha menatap matanya. "Aku ingin kita me
terkejut. "A
waktu yang kita habiskan bersama. Kita perlu mela
gan makan malam bersama atau akhir pekan," Adrian menjaw
u?" tanya Lila, berusaha me
tu untuk satu sama lain," Adrian berjanji, teta
i keraguan tentang Rian dan perasaannya masih membebani pikirannya. Apakah dia mampu mempertahankan
an pikirannya. Setiap detik yang berlalu seakan membuat beban di dadanya semakin berat. Lila
asa di depan Rian, tetapi sulit sekali. Mereka bekerja di meja yang berdeka
an, matanya mengamati Lila dengan cer
baik-baik saja. Hanya sedikit lelah," jawabnya, berusaha menyem
ini," Rian menawarkan, tetapi Lila merasa sema
kan ketegangan di antara mereka. Namun, setiap tawa terasa seperti pisau yang mengiris ha
malam itu...," Lila memulai, t
us pada saat ini, oke?" Rian tersenyum, teta
us membicarakannya. Kita tidak bisa
i. Tapi aku juga merasa bingung. Aku menyukaimu
hidupku atau hidupmu," Lila menjawab, suaranya bergetar.
kamu bahagia? Apakah kamu merasa dicintai?" t
adang aku merasa kesepian, tetapi dia berusaha. Dia ingin me
perbaiki sesuatu yang tidak lagi berfungsi?
itu saja meninggalkan pernikahan ini hanya karena aku merindukan perhatian. Itu
alasan kamu menyakiti diri sendiri. Jika ini semua terasa berat, kita haru
ingin mengandalkan Rian, tetapi di sisi lain, rasa bersalah terus membebani
ampak jauh. Dalam hatinya, dia tahu bahwa keputusan ini tidak akan mudah. Dia merindukan kehangatan yang dib
ng, dia merasa berat melangkah ke mobil. Dalam perjalanan pulang, pikirannya terus berputa
pak lelah setelah seharian bekerja. "Hai, sayang. Bagaimana harimu
usaha tidak menampakkan ketegan
rencanakan sesuatu untuk akhir pekan ini. Kita bisa pergi ke
tetapi perasaannya bercampur aduk. Dalam benaknya, dia terus berpikir
perasaan yang mulai tumbuh di antara mereka, dan tentang Adrian yang berusaha keras untuk memperbaiki perni
u merasa hidup lagi, tetapi aku juga tahu betapa berartinya Adrian. Apaka
lit, tetapi untuk saat ini, dia hanya ingin menikmati waktu yang ada bersama Adrian, sembari tetap memikir
ambu