icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Penulis: Mamud81
icon

Bab 1 Kembalikan Kalungku

Jumlah Kata:2113    |    Dirilis Pada: 21/10/2024

seorang wanita dengan hidung pesek pada seorang

elia mengaku kalung ini milik Anda," uj

iki, kumohon jangan ambil!" Adelia berlutut dan memegang

lutut dan mengemis di hadapan pelayan tersebut. Dirinya hanya me

iliknya yang lain. Akan tetapi, kalung tersebut satu-s

is tangan Adelia kemudian berjongkok. Dia mencengkram wajah kusa

ekanan. "Apa yang sudah di tangan saya, menjadi milik saya." S

satu kalung itu, kumohon," iba Adel

nda dari tubuh saya!" teriak S

r

rcah harapan untuk Adelia. "Kamu lupa apa yang kukatakan padamu, Sar! Di depan lagi ada

yonya Adelia berusaha meminta kalung saya," g

g Sarah ketakutan. "Bo-bohong, Mas. Sarah mengambil kalun

ui kalung saya sebagai miliknya

ng milikku! Pemb

l

ibir perempuan itu bahkan terluka. Pria tersebut berjongkok dan

u!" desis pria tersebut. "Kamu mau semua orang t

ibandingkan dengan hatinya. Bahkan setelah bertahun-tahun menikah, Bagas Radith

ngeratkan cengkraman nya. Sama seperti sebelumnya, ia semakin d

r kemudian menarik rambut Adelia. Membuat w

angnya dengan tatapan mengejek. Dirinya tidak leb

rintih Adelia, membuat Bagas s

g Adelia dengan tatapan tajamnya. "Mengerti, Lia!" Bagas menarik kuat ra

Bagas!" seru sebuah suara membuat Bagas

erapa helai rambut Adelia menempel di tangannya. Pria bermata besar

ya kan di rumah utama." Bagas mengecup pipi

ukup lama. Melewati Bagas begitu saja dan berjongkok kemud

ketika perempuan di depannya menyentuh lebam di pipinya. Tanpa kata, R

nah memukulnya!" seru Rose, membuat Bagas mendesah. "Kamu tahu deng

rose

pa yang dilakukannya padamu," ujar Rose sendu

kit pelajaran," sahut Bagas malas. "Tidak perlu mengurus perempuan kumal

galihkan tatapannya pada Adelia. Perempuan yang dinikahi sang sua

erbicara dengan adikku,"

tap

buat nanti malam!" potong Rose

tetapi ia tetap mengikuti ucapan sa

pinta Rose, meno

elihat Sarah yang akan keluar masih membawa kalung miliknya, membu

uduk di bibir ranjang dan memeluknya erat. Perempuan dengan

ami kita temperamen," nasihat Rose sembari mengelus pu

se mengurai pelukannya. "Kumohon, cuma kalung itu satu-satunya hartaku, R

gguk. "Aku akan berbicara dengan Sarah, tetap

an nya untuk mengembalikan kalu

, Lia. Maaf. Kamu tahu bukan, Sarah orang it

i mereka sangat mempercayai Sarah. Statusnya bahkan lebih tinggi di

mah ini. Bahkan Rose yg merupakan istri kesayangan Bagas, tidak

oke," pinta Rose, beranjak dari duduknya kemu

l Adelia, menghen

tersebut menoleh dan memandang a

tetap berpihak kepada

galkan Adelia dalam kegelapan. Perempuan itu berdiri da

n menuju rumah utama sembari bergandengan tangan. Sesuat

penderitaan Adelia. Selama itu juga dirinya menjadi istri yang tidak

, memandang kelap-kelip lampu di rumah utama dengan mata nanar. "Semoga Ros

engan suara yang teredam karena bekapan pada mulutnya. Seseorang menariknya

annya dengan menyeringai. Perempuan dua puluh tiga tahun tersebut

ena sudah membuat keributan," l

cicit Adelia menggeleng de

an perempuan malang tersebut di kepala ranjang. Ia menyumpal mulut A

tapi sekuat apapun ia berusaha, semua percuma. Ikatan Sar

gga mau menikah dengan upik abu sepertimu!" desis Sa

ndang Adelia mengejek kemudian keluar kamar. Ia kembali beberapa saa

askom dengan wajah jijik. Ia meraup isi baskom, mengabaikan teriakan tertahan Adelia dan

mengadu pada Nona Rosella!

an cacing yang berada di atas tubuhnya. Namun kembali di rundung

mi oleh Adelia. Pelayan itu bahkan menumpahkan seluruh isi baskom di atas tubuh Adelia kem

eluarkan liontin dari dalam sakunya. "Benda mahal ini tidak pas di sandingkan dengan kulit kusam

ku yang terawat, benar kan?" Lanjut Sarah

n mata ketika merasakan napasnya mulai terasa berat. Hal

a, pelayan tersebut bermain cant

kalau dirinya menggunakan cacing, hewan yang

klukkan seorang Adelia. Terbukti, perempuan yang teri

kotor. "Saya lupa mulut Anda tidak tersumpal. Maafkan saya," ujar Sa

ohon," lirih Adelia dengan suara berget

ka pergi mandi. Kalau saja ia tidak melepasnya, maka Sarah t

kalung yang berada di leher Sarah di kembalikan. Akan tetapi, Sarah hanya te

pantas memiliki barang m

hir dari kakakku. Kumohon,"

jadi milik saya," sahut Sarah sembari meraba

an, Sarah

psikisnya yang melemah. Sarah memandang Adelia dengan tatapan datar kemudian

e arah Adelia yang pingsan kemudian menutup pintu kama

a ia tersadar hewan-hewan melata tersebut telah merayap hingga ke waj

a pingsan, kali ini tidak. Pelayan tersebut memilih pergi dan membiarkan he

a ketika cacing-cacing tersebut mu

saha menjauhkan tubuhnya dari hewan melata tersebut. Namun, semua usaha yang dila

erikat tanpa bisa melakukan apa pun. Ia mengerjap mengingat wajah

ibnya yang berubah 360° sejak menikah dengan sang suami. Kini yan

r

pelayan masuk dengan wajah datar. Mereka mengenakan sarung tanga

membuat perempuan itu menarik napas lega. Tiga pelayan tersebut

a Sarah yang baru saja data

emudian menyiram tubuh perempuan itu dengan air dingin. Sarah mengabaikan pekikan kesakitan

a Sarah kembali menyeret Adelia keluar kamar mandi dan melempar tubuh telanjangnya

kemudian meneguk ludah kasar. Sementara Sarah kemba

am bersama Tuan Bagas,

cepat mati." Sarah berbisik di kuping Adelia k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka