icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Cinta Yang Tak Terduga

Bab 2 Pertemuan Naira dan Arya.

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 03/10/2024

na berwarna biru muda, yang dipilih ibunya dengan harapan menonjolkan kesederhanaan dan keanggunannya. R

g tak kunjung hilang. Malam ini, ia akan bertemu dengan Arya untuk pertama

etika bertemu dengan Arya nanti. Ibu sangat yakin kalau A

erangkat dulu," Kata Naira melangkah pergi

, Naira berangkat menuju restoran mewah di p

berdebar. Ia merasa sedikit terintimidasi oleh kemewahan tempat itu, tetapi ia berusaha menguatkan diri. Ia mengingat

di sudut ruangan. Di sana, Arya sudah menunggu. Pria itu duduk dengan tenang, mengenakan se

ira," sapa Arya singkat

duduk. Ia merasa canggung, tidak tah

cepat memilih hidangan, sementara Naira butuh beberapa saat untuk m

anya Arya akhirnya, dengan n

imana denganmu?" jawab Na

," balas A

api Arya selalu menjawab dengan singkat dan dingin. Naira merasa semakin tidak nyaman. Ia berharap pert

jaanmu?" tanya Naira b

tetapi saya menikmatinya," jawab Arya tanpa menunjukk

sar. Bat

inya mulai meragukan kemungkinan perjodohan ini berhasil. Arya tampak sangat dingin d

sa bahwa pertemuan ini adalah salah satu momen paling canggung dalam hidupnya. Setiap kali

i bukan situasi yang ideal. Kita berdua dijodohkan tanpa persetujuan. Tapi saya be

. Ia ingin marah, tetapi ia juga merasa bah

ami satu sama lain jika kita tidak pernah kenal seb

r. Maafkan saya. Saya hanya tidak terbiasa dengan sit

engakuan Arya. "Aku juga merasa sama,

alkan perjodohan ini?" Us

nyit. "Jika kau bi

ya. Dan yang tak pernah Naira sangka kalau dulu keluarga Arya sudah sering membantunya kala ayahnya kecelakaan kerja dan harus pensiun dini. Kalau N

aling mengenal lebih baik tanpa tekanan perjodohan ini. Jika kita

k dan kekakuan, Naira merasa bahwa setidaknya ada harapan untuk saling memahami. Namun, hatinya masih penuh dengan ker

r di tangannya, dia melihat jam itu menunjukkan pukul

malam, aku harus seger

ngantarmu,"

jumpa." Kata Naira sambil berdiri. Dia sibuk

singkat saat Na

saja Naira sangat

k peka!" Gerutu Naira

embari memperhatikan punggung Naira

sa mengembuskan napasn

*

alui panggilan telepon. "Pertemuan itu tidak berjalan baik, Dina. Arya

rya juga merasa canggung saat bertemu denganmu. Beri dia wa

api ini sangat sulit. Aku merasa s

memberinya kesempatan lagi. Mungkin dia ha

hkan sangat sibuk, saat berbicara denganku saja dia sering menerima panggilan telepo

mbarang arah. Dan sekarang dia memilih untuk memejamkan matany

nya. Senyuman dan tawa mereka membuatnya lupa sejenak akan masalah yang dihadapinya. Namun, pikiran tentang Ary

ayah bisa mengerti perasaanku. Aku kan sudah berusaha mau menemuinya semalam," Kata Naira

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka