PEMBUNUHAN DI GEDUNG TUA
haya kuning yang redup mengisi ruangan, tapi tidak bisa menghilangkan bayangan-bayangan gelap yang mengintai di sudut-sudut gedung tua itu. Setelah
hidupkan kembali semangat reuni. "Dia selalu membawa penggaris kayu besar
akan masa-masa penuh disiplin dan ketegangan. Tapi di balik senyuman, a
anya pelan. "Kalian ingat kejadian di kamar mandi belakang? Yang ka
ingat. "Kau maksud yang tiba-tiba jat
akhirnya. "Ada yang bilang dia melihat sesuatu di cermin sebelum dia jatuh pingsan. Tapi
ngan dari masa lalu mulai muncul, menari-nari di depan mata mereka. Ins
anya nyaris berbisik. "Yang tiba-tiba salah satu murid teriak-teriak
adian itu, dia tidak pernah datang ke sekolah lagi
akaman," tambah Rudi, suaranya kini sedikit lebih serius. "Tapi
Bahkan ia sendiri pun tampak tidak yakin. Di gedung tua yang sekaran
hukan pada kalian," katanya dengan suara gemetar. Semua mata tertuju padanya. "Waktu kita masih kelas tiga, aku pernah melihat sesuatu di
gan pandangan penuh ta
dak dingin. "Dia berdiri di ujung tangga, tapi... wajahnya tidak
unyikan kecemasannya dengan tawa. Tapi tawa itu
aneh lagi, setelah itu, beberapa hari kemudian, ada mu
ilang begitu saja, dan tak ada yang pernah mendengar kabarnya lagi. Semua orang
a kejadian aneh yang pernah mereka alami di gedung tua ini,
olah ini... tempat ini... ada sesuatu yang tidak beres sejak dulu. Ki
sekarang kita di sini lagi. Seolah-o
iba. "Mungkin ada alasan kenapa kita semua kembali ke sin
ik setiap kenangan manis, ada kegelapan yang mengintai. Rahasia-raha
iap menelan mereka kembali. Dan di dalamnya, rahasia-rahasia yang selama ini terkubur mulai bangki
tu seolah menyimpan rahasia yang belum terungkap, sama seperti gedung tua yang mereka pijak malam itu. Ketika Dina menc
kat, pelan tapi pasti, seakan-akan seseorang sedang berjalan dengan langkah yang senga
suaranya jauh dari sikap san
ng gelap. Namun, tidak ada yang terlihat-hanya kegelapan yang semakin pe
engan nada cemas, tangannya gemeta
anya penuh tekad. "Sesuatu tidak beres. Sejak awal aku merasa seper
i matanya. "Tapi, apa yang sebenarnya terjadi di
keras, membuat semua orang terlonjak. Dina menjerit pelan, dan Raka segera m
lorong. Tidak ada jawaban. Hanya keheningan yang membungkus
terus menatap ke arah lorong yang gelap. "Tempat ini..
ka tahu bahwa gedung tua ini bukanlah sekadar bangunan yang ditinggalkan. Ada sesuatu yang hidup
a ke siapa pun, tapi... waktu kelas dua, aku pernah dihukum oleh guru dan disuruh bersihkan kelas sendirian. Aku mendengar suara-suara
bar. "Kau juga mendengar itu?" tan
sa ada yang aneh dengan ruang bawah tanah. Pernah suatu malam aku iseng men
mbah Sinta, suaranya bergetar. "
ni semua ada hubungannya dengan... kejadi
satu hal yang pasti: kita semua punya ingatan yang tidak lengkap tentang masa lalu di sini. Mun
at, "apa pun itu, kini sedang berusaha keluar. Dan
, ada misteri yang lebih besar dan lebih mengerikan. Mereka mulai mengingat potongan-potongan kejadian aneh dari
adalah panggilan balik. Tempat ini menginginkan kita untuk m
, nadanya lebih panik sekarang. "Hantu?
mereka pergi sebelum kebenaran terungkap. Masa lalu yang mereka tinggalkan di sini telah m
terdengar seperti bisikan. Dan di dalam gedung, sekelompok teman lama kini
ambu