icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
BAYANGAN CINTA DI MASA SILAM

BAYANGAN CINTA DI MASA SILAM

Penulis: EMBUN ABADI
icon

Bab 1 Kembali ke Titik Awal

Jumlah Kata:1294    |    Dirilis Pada: 08/09/2024

g luas. Aroma tanah basah dan daun teh bercampur dengan embun pagi, membangkitkan nostalgia dalam

dak ini diambilnya setelah menerima kabar duka tentang meninggalnya sang nenek. Rasa kehilangan dan ke

ya. Ia teringat bermain petak umpet di halaman rumah, berlarian di sawah bersama Ra

a, meskipun sudah bertahun-tahun mereka tak bertemu. Raka, pemuda sed

pun tampak sedikit usang. Ia turun dari mobil, matanya tertuju pada taman kecil di depan rumah

li

h dan mendapati seorang pria paruh baya ber

o tersenyum hangat. "Nenekmu sudah dima

rkaca-kaca. "Maaf, Pak. Say

melihat beberapa kerabat neneknya sedang berkumpul. Ia menyapa m

," kata seorang perempuan paruh baya yang Al

m tipis. "Ter

di Jakarta?"

Saya beker

apa,

a di perusah

erbinar. "Hebat sekali, Alia.

alu bangga padanya, tapi ia juga tahu bahwa neneknya selalu berha

a kabarnya, Bu

di sini, Alia. Dia masih bekerja di

masih menunggunya? S

a. Dia tidak pernah melupa

merasa seperti kembali ke masa lalu, ke saat ia

nemuinya," kata Alia

lah dia. Mungkin ini adalah kesempa

perti terjebak dalam pusaran kenangan, dan ia tidak

nya," kata Alia,

inya. Untuk kembali ke titik awal, untuk mera

ertemuan ini akan membawa ba

rtemuan T

membawa aroma tanah basah dan daun teh yang menyegarkan. Ia teringat masa kecilnya, saat ia

ugup dan penasaran bercampur aduk dalam dirinya. Bagaimana Raka sekarang? Apaka

seorang pria sedang duduk di teras, sedang mengupas kulit kacang. Pria itu mengena

lia, suaranya s

iri dan menghampiri Alia, wajahnya dipenuhi k

jawab Alia, mat

penuh kerinduan. "Kau sudah ber

s. "Kau juga, Raka.

-olah waktu berhenti berputar, membawa mereka kembali ke

Alia?" tanya Raka, s

ka. Aku beker

arnya," jawab Raka.

Kau juga, kau masih b

h bekerja di sini. Aku tidak p

, dan ia tidak pernah melupakan Raka. Namun, jalan h

rtanya sesuatu padamu," ka

a dengan penuh h

ih mencintai aku?" tanya

tnya tertegun. Ia tidak tahu jawaban

ama ini," kata Raka, suaranya be

u mendengar kata-kata Raka. Ia tahu bahwa Raka mencint

wab Alia, suaranya bergetar. "Aku

bahwa Alia membutuhkan wakt

lia," kata Raka. "Aku a

sa seperti kembali ke titik awal, ke saat ia

ertemuan ini akan membawa ba

Pertemuannya dengan Raka tadi pagi masih membekas di benaknya.

ermain petak umpet, dan saling bercerita tentang mimpi-mimpi mereka. Ia teringat bagai

telah membawa mereka ke arah yang berbeda. Alia telah sukses dalam karirnya di

ta Raka, "Aku menunggumu selama ini, Alia. Aku selalu menunggumu.

pakah ia masih bisa kembali ke masa lalu? Apakah ia masih b

ner terkenal, dan ia telah berhasil mewujudkannya. Ia telah membangu

yang tulus dan sederhana yang pernah mereka miliki. Ia t

harus memilih antara masa lalu dan masa depanny

li

enghampirinya, membawa secangkir teh hangat. "K

. "Aku sedang memiki

sulit untuk diputuskan. Tapi, ingatlah bahwa kamu tidak sendiri

uarga dan teman-teman yang selalu mendukungnya. Namun,

kata Alia. "Aku akan

utusan yang ia ambil akan menentukan masa depannya.

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka