BAYANGAN CINTA DI MASA SILAM
tar saat menekan nomor Raka. Ia menarik nap
a?" suaran
dengan nada terkejut
angun. Aku ingin
Raka bertanya den
nak. "Aku... aku
skan ap
n kembali ke ka
pon. Alia bisa mendengar napa
Kau tahu bahwa hidup di kampung halaman tidak mudah. Kau
muanya. Aku ingin kembali ke tempat di mana aku merasa bahag
lia bisa merasakan k
ggumu," kata Raka. "Aku sangat bahagia mendengar keputusa
Raka," jawab Alia. "Aku ya
aka. "Aku akan menunggu
a membuat keputusan. Ia merasa seperti telah m
" kata Alia. "Aku akan bertemu
gumu, Alia,
eperti beban berat telah terangkat dari pundak
kin dengan keputusannya. Ia akan kembali ke kampun
jau membentang luas. Aroma tanah basah dan daun teh bercampur dengan embun pagi, mem
mpat di mana ia dibesarkan, tempat di mana
tampak sedikit usang. Alia turun dari mobil, matanya tertuju pada taman kecil di depan rumah
li
h dan mendapati seorang pria paruh baya ber
um hangat. "Raka sudah menunggumu di sana." Ia m
kan debar jantung yang semakin kencang. Ia berja
kacang. Pria itu mengenakan baju kaos oblong dan celana pendek, rambutnya sedikit
anya, suara
enyum tip
-olah waktu berhenti berputar, membawa mereka kembali ke
," kata Raka. "Ak
ipinya. Ia merasa seperti telah kembali ke rumah, ke
i ke sini, Raka," kata Alia. "Aku
kaca-kaca. Ia meraih tangan
ini, Alia," kata Raka.
elah menemukan tempatnya, tempat di
a berjalan-jalan menyusuri jalan setapak di perkebunan teh, mengunjungi rumah nen
akan di masa kecil. Namun, ia juga merasakan perbedaan yang menc
ngan. Sedangkan kehidupan di kampung halaman terasa lebih lambat,
Ia membantu Raka bekerja di kebun teh, belajar cara mengolah dau
ai menikmati kehidupannya yang baru. Ia merasa tena
a. Mereka menghabiskan waktu bersama di kebun teh, ber
dan penyayang. Ia selalu ada untuk Alia, selalu m
erhana dan tidak ambisius. Ia tidak memiliki keinginan unt
kut bahwa perbedaan mereka akan men
uduk di teras gubuk, Alia mengun
r. Aku berasal dari kota, dan aku terbiasa dengan kehidupan yang cepat dan penuh ambisi. S
ita memiliki perbedaan. Tapi, aku mencintaimu apa adanya.
kata-kata Raka. Ia menyadari bahwa Raka mencintainya dengan tul
u akan belajar untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di
enerima dirinya apa adanya. Ia yakin bahwa mereka
ti secangkir teh hangat. Matahari sore mula
saat pertama kali bertemu dengan Raka di kebun teh, saat
Aku ingin memanfaatkan keahlian desainku untuk membua
in membuka usaha di sin
lian yang kumiliki untuk membantu orang lain. Aku ingin
mendukungmu, Alia.
ta Raka. Ia merasa bahwa ia tidak se
a. "Seperti tas, dompet, dan aksesoris lainnya. Aku ingin membuat produk yan
laku keras. Masyarakat di sini sangat kreatif dan terampil.
erasa semangat untuk
a Alia. "Aku ingin mengajarkan mereka cara membuat kerajinan tangan dan cara
au wanita yang luar biasa. Kau memiliki mimpi besar da
rasa bahagia karena R
Raka. "Aku akan bekerja keras un
merasa yakin bahwa mereka akan bi
ambu