icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

BAYANGAN CINTA DI MASA SILAM

Bab 3 Keputusan

Jumlah Kata:1265    |    Dirilis Pada: 08/09/2024

tar saat menekan nomor Raka. Ia menarik nap

a?" suaran

dengan nada terkejut

angun. Aku ingin

Raka bertanya den

nak. "Aku... aku

skan ap

n kembali ke ka

pon. Alia bisa mendengar napa

Kau tahu bahwa hidup di kampung halaman tidak mudah. Kau

muanya. Aku ingin kembali ke tempat di mana aku merasa bahag

lia bisa merasakan k

ggumu," kata Raka. "Aku sangat bahagia mendengar keputusa

Raka," jawab Alia. "Aku ya

aka. "Aku akan menunggu

a membuat keputusan. Ia merasa seperti telah m

" kata Alia. "Aku akan bertemu

gumu, Alia,

eperti beban berat telah terangkat dari pundak

kin dengan keputusannya. Ia akan kembali ke kampun

jau membentang luas. Aroma tanah basah dan daun teh bercampur dengan embun pagi, mem

mpat di mana ia dibesarkan, tempat di mana

tampak sedikit usang. Alia turun dari mobil, matanya tertuju pada taman kecil di depan rumah

li

h dan mendapati seorang pria paruh baya ber

um hangat. "Raka sudah menunggumu di sana." Ia m

kan debar jantung yang semakin kencang. Ia berja

kacang. Pria itu mengenakan baju kaos oblong dan celana pendek, rambutnya sedikit

anya, suara

enyum tip

-olah waktu berhenti berputar, membawa mereka kembali ke

," kata Raka. "Ak

ipinya. Ia merasa seperti telah kembali ke rumah, ke

i ke sini, Raka," kata Alia. "Aku

kaca-kaca. Ia meraih tangan

ini, Alia," kata Raka.

elah menemukan tempatnya, tempat di

a berjalan-jalan menyusuri jalan setapak di perkebunan teh, mengunjungi rumah nen

akan di masa kecil. Namun, ia juga merasakan perbedaan yang menc

ngan. Sedangkan kehidupan di kampung halaman terasa lebih lambat,

Ia membantu Raka bekerja di kebun teh, belajar cara mengolah dau

ai menikmati kehidupannya yang baru. Ia merasa tena

a. Mereka menghabiskan waktu bersama di kebun teh, ber

dan penyayang. Ia selalu ada untuk Alia, selalu m

erhana dan tidak ambisius. Ia tidak memiliki keinginan unt

kut bahwa perbedaan mereka akan men

uduk di teras gubuk, Alia mengun

r. Aku berasal dari kota, dan aku terbiasa dengan kehidupan yang cepat dan penuh ambisi. S

ita memiliki perbedaan. Tapi, aku mencintaimu apa adanya.

kata-kata Raka. Ia menyadari bahwa Raka mencintainya dengan tul

u akan belajar untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di

enerima dirinya apa adanya. Ia yakin bahwa mereka

ti secangkir teh hangat. Matahari sore mula

saat pertama kali bertemu dengan Raka di kebun teh, saat

Aku ingin memanfaatkan keahlian desainku untuk membua

in membuka usaha di sin

lian yang kumiliki untuk membantu orang lain. Aku ingin

mendukungmu, Alia.

ta Raka. Ia merasa bahwa ia tidak se

a. "Seperti tas, dompet, dan aksesoris lainnya. Aku ingin membuat produk yan

laku keras. Masyarakat di sini sangat kreatif dan terampil.

erasa semangat untuk

a Alia. "Aku ingin mengajarkan mereka cara membuat kerajinan tangan dan cara

au wanita yang luar biasa. Kau memiliki mimpi besar da

rasa bahagia karena R

Raka. "Aku akan bekerja keras un

merasa yakin bahwa mereka akan bi

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka