Kembalinya Marsha yang Tercinta
h besar dari vila Keluarga Candhika yang lebih sederhana dalam skala dan kemegahan. Ruma
ha melewati koridor yang luas menuju sebuah
ngan warna-warna lembut dan hiasan yang penuh perhatian, me
n ini, Eliani menatap Marsha dengan mata penuh harap dan bertan
Marsha, suaranya diwarnai den
yang kamu butuhkan, katakan saja padaku," ucapnya dengan penuh kegembiraan. "Sekara
ta Marsha terbelalak melihat deretan gaun-gaun indah d
banyak lagi yang akan tiba
bukankah ini terlalu b
k akan pernah memiliki terlalu banyak gaun. Sore ini, kita akan pergi berbelanja, j
merasakan kehangatan yang
u beberapa hari sebelum meng
yang tulus dari Eliani dan Galuh, ti
tan Sipil setempat, di mana Marsha secara resmi men
Marsha, suaranya penuh dengan kegembiraan. "Sayang, ayo
nya. "Kalian berdua bersenang-senanglah. Aku ada pekerjaan sore ini dan tidak bisa i
ng tuanya yang mewah, Marsha berterima
engan penuh kasih sayang, matanya pen
at perbelanjaan mewah denga
matanya berbinar-binar penuh kegembiraan saat di
pakaian. "Sayang, cobalah ini. Jika coco
an tetapi patuh, mengangguk dan
e ruang ganti, dia melihat
ak enak, telah diajak oleh Puspa untuk menikmati terapi be
ru, suaranya terden
enali pasangan itu. Dia melunak karena mengetahui per
as peran mereka dalam membesarkan Marsha, dan dia terburu-buru kembali ke pe
spa dan Jenni sebagai bentuk niat baik, nada bicara Jenni berubah tajam. "Marsha, apa yang
Hotel Empat Musim hari itu. "Marsha, kenapa kamu tidak bersama orang tuamu yang miskin? Barang-barang di sini
mencoba mempermaluk
kelas atas di butik itu, membuat El
ng dingin, menjawab tanpa sedikit pun keha
dap Keluarga Candhika
sahaan publik yang besar, dengan keyakinan bahwa dia telah memb
andhika tidak men
a orang mendengar bahwa kamu tidur dengan orang lain demi uang, reputasi keluarga kami akan tercemar! Kusarankan
njadi tegas saat dia menye
ian dari masa lalu Marsha jauh berbeda
kan dengan kepedulian kekeluar
mpuanmu, tapi kenapa kamu memperlakukannya seperti ini sek
edihkan. "Memang, dia pernah menjadi putriku. Tapi aku harus memperingatkanmu, Nyonya, untuk tidak tertipu ole
u sangat besar, membuatku tidak punya pilihan selain menjauhkannya dari kelua
an bahwa tidak ada wanita kaya yang akan berpikir baik tentang Marsha, agar tidak ad
ia bahkan mengusap mata, berpura-pura mengelua
ala di tatapannya saat dia menyadari Puspa secara aktif s