Kembalinya Marsha yang Tercinta
n dan penuh rasa ingin tahu. "Sepertinya Kak Marsha juga ingin belajar dari Nona Linda. Mungkin dia be
t suram saat menden
u bisa membuat koneksi yang berpengaruh. Namun, Marsha sudah bergerak cepa
g. Kenapa Marsha pe
u tidak terbuka untuk sembarangan orang. Sepertinya Kak Marsha memiliki koneksi yang l
kirannya berpacu dengan asumsi-asumsi yang tidak baik. Mungkinkah dia entah
oreng reputasi Ke
ni, tetapi hanya ada sedikit waktu untuk memikirkannya. Dengan pera
ndesak." Suara Linda terdengar lepas dan cepat di
t dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, sem
lembutan yang meyakinkan. "Jangan khawatir, Jenni. Akan a
akkan kembali ponselnya di
an keluarga segera setelah putrinya yan
itan selama bertahun-tahun," ucap Kristin Julm
ngenakan gaun yang mewah. Meskipun dia memproyeksikan citra seorang g
sebelumnya telah memperlakukannya dengan baik. Dia mungki
. "Sangat penting bagi kita untuk memb
belai kepala Kristin, merasa bangga
dap Marsha menunjukkan semangat dan kebaikan hatinya. Dia
engan tenang, tatapannya tertuju ke pin
tas tatapan Eliani, meras
ng sopir terlebih dahulu, yang menyingk
ng dingin dan menawan cukup mirip dengan wa
aan yang tidak dapat dij
menahan emosinya lebih
emeluk Marsha dengan erat,
nsitas sambutan tersebut, tangannya denga
n berkembang di dalam dirinya
sanya memiliki keluarga
uk dulu." Suara Gal
aranya di tengah air matanya. "Marsha, aku minta maaf karena kami butuh w
ke tangan Marsha, membuatnya agak bingung. Tersentuh oleh penampilan yang begitu tulus,
lam diri Eliani, suaranya bergetar saat dia menjawab, "Ya,
atnya terlihat jelas saat dia menatap Marsha. Merasakan be
ersenyum berseri-seri, wajahnya penuh dengan kebahagiaan yang langka.
an kecil sebagai sapaan. Marsha membalas
giliran
menunggu begitu lama untuk akhirnya mengatakan ini, aku memi
adalah teman dekat ayahmu. Kristin kehilangan orang tuanya saat dia masih sangat mu
memotongnya dengan lembu
rang. Kami akan memastikan kamu bertemu dengan mereka nanti!" Eliani melanjut
asti sulit selama ini, Marsha. Mari kita
nselnya sendiri. "Dan bertukar nomor dengan
rdengung dengan dua pemberitahuan. Ayahnya telah mengiriminya dua pulu
kemurahan hati. "Ini ada sedikit uang jaj
lah memilihkan beberapa pakaian untukmu. K
sing bagi Marsha, tetapi hal ini menyelimutinya dengan
ani baru saja dengan santai mentransfer uang sebesar empat puluh miliar pada
alah anak kandung mereka se