Pengantin Pengganti Calon Ipar
Tapi, ia tidak semudah itu percaya. Bagaimana pun juga, perempu
mendorong pundak Aliya hi
gan, tidak percaya. "Kamu
bisa sampai tidak mengenalinya. Padahal, Aliya hanya merias sedikit wajahnya, karena hari ini
rusaha menampik, walau rasanya semakin jelas
empat dia pandang rendah justru terlihat mengagumkan saat ini? Argan tidak bisa berbohong,
tanpa riasan, sehingga saat ia melihat perempuan itu merias d
raya menjauhkan tubuhnya. Dia harus segera bersiap untuk melangsungkan pernikahan. Ayah dan Ibunya pa
ka. Apa pantas bagi Aliya mengusirnya, sedangk
an perempuan itu. Rasanya Argan masih mau
kaian?" balas Aliya dengan ketus. Dia tentu saja harus mengusir Argan karna pria itu masuk ke ruang gantinya. Ali
capan Aliya. Sekarang telinganya bahkan memerah karena otaknya seca
ti berfantas
i tembok karena memikirkan hal seperti itu t
sehari Aliya bisa berhasil men
tu. Meski ia cukup setia jika sudah mencintai satu wanita, tapi karena Alison yang sudah mengkhiana
lalu lama di sana, ia tidak tahu akan sampai kapan dia bisa mena
ya seperti menjilat ludah sendiri. Kini ia justru berharap
*
erat menjalani ini semua karena Aliya tidak ingin membuat orang tuanya kecewa. Meski
luk suami
Aliya sangat ingin mendorong pria itu karena sejak tadi ia terus berada di jarak yang terlalu dekat. Bah
yang fotograf
sal pada Argan. "Jangan bicar
napasnya terasa di permukaan ku
ngaja melakukannya. Diam-diam dia tersenyum, karena moment ini ia mendapati saat dimana ia bisa memeluk Aliya, bahkan mencium pipinya
rlangsung. Rasanya bibir Aliya sudah pegal terus dipaksa untuk tersenyum d
ografer itu karena membua
o-foto yang diambil saat ini akan menjadi ke
ang bisa menjamin jika pernikahan mereka ini akan sampai sejauh itu? Bisa saja s
triku se
t. Aliya bahkan merasakan kecupan ringan di kulit
nmu, kamu tidak akan b
isyarat jika kebebasannya a
setelah statusnya berubah? Jika tahu akan seperti ini, Aliya pasti tidak akan menyetujui permintaan Ibu dar
bih baik Aliya menjadi istri pembangkang. Jika pria itu lelah, dia mungkin akan mengg
papun, sayang. Terkecua
ra yang Argan ucapkan. Seketika dia mend
at tidak puas dengan
ur saja, Aliya rasa lebih baik pria itu bersikap sepe
mengerikan. "Bisakah kamu bersikap seperti kemarin saja? S
ku sendiri?" Argan menarik pinggan
annya tepat di dada pria itu, menaha
rasa w
anya. Senyum di wajahnya bahkan berkilat l
untukmu." Pria itu berbisik tepat di telinga Aliya. Ia
bisa terdi
mengambil kesempatan untuk mengambil gambar kedua orang