Pengantin Pengganti Calon Ipar
nya yang kecewa pada sikap Alison. Kembarannya itu seperti tidak peduli pada kesulitan yang dihadapi mereka
masih memikirkan orang tuanya. Jika ia pergi, bagaimana dengan mereka? Orang tuanya pasti ak
ka ia harus menikah secepat ini dengan pria yang bahka
h resepsi selesai. Mungkin ia bisa bernegosiasi t
mana? Apa kam
gar suara Ayahnya bertanya. Dia melihat p
berbeda dari biasanya. Ia tidak bisa berkata-
terdiaman Ayahnya yang tiba-tiba. "Apa A
untuk membuat dirinya lebih fokus. Kecantikan y
idak menyangka jika kamu bi
ya. Jika diingat, baru kali ini Ayahnya itu memberi pujian untuk Aliya.
ini aku akan menikah, tentu saja aku har
putrinya ini bisa melebihi Alison. Mungkin karena Aliya jarang merias diri sepert
a tangannya di pipi. Dia merasa sedikit
a itu sambil tertawa ringan. Dia memeluk Aliya untuk terakhi
g ini semua. Tapi, ia tidak memiliki pilihan. Addy hanya b
gembalikan Aliya padanya, Ad
a terlalu sering memanjat pohon tetangga untuk mencuri buah. Tingkah ajaib putrinya itu sering
ang gadis," ucap Aliya. Dia membalas pelukan Ayahnya,
lu sibuk dengan Alison, dan Alison juga terlalu memonopoli mereka, hingga Aliya lebih memilih menyi
rnya cukup lucu. Ia tidak marah pada Aliya, ia hanya khawatir karena Aliya membolos dengan teman-temannya yang merupakan laki-laki semuanya. Addy memang menunggu putrinya, tap
annya pun, Aliya sudah lebih du
ama sekali,"
ia seperti itulah ia dan orang tuanya masih belum terlalu ja
n sendirinya. Meski terkadang ia juga merasa kesepian dan ir
nyesal tidak melihat pertumbuhan Aliya. Sekarang ia
ereka. Dia justru bahagia melihat Alison bisa mendapatkan kasih sayang
na. Kenapa dia tidak bisa bersikap adil untuk kedua putrinya? Kena
n Ayah,
idorong untuk dikorbankan. Padahal, ia hanya akan menikah dengan pria yang seharusnya menikah dengan kembarannya. Ini tidak seburuk yang mereka pikir. Aliya juga tida
inta Ayahnya melakukan hal yang sama. Dia lebih suka melihat mereka memperlihatkan ekspresi seperti itu dari
dan Kirana sudah merasa begitu terpukul karena memaksa Aliya untuk melak
njukkan emosinya karena tidak ing
ahnya, berusaha meyakinkan. Hanya dengan cara ini ia bisa membuat perasaan orang tuanya menjadi lebih baik. Dia tidak ingin melihat wajah sendu dari mereka.
ucap Aliya. "Jika pun ada air mata yang menetes, itu hanya air mata k
ya sakit, melihat ketegaran putrinya yang melebihi dirinya. Aliya bahkan terlihat tidak memiliki beban apapun dalam menghadapi masalah ini. "Jangan men
Ayahnya. Orang tuanya pasti sangat mengkhawatirkannya sehi
tu,