icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PELUKAN HANGAT PAPA MERTUA

Bab 5 SETELAH MALAM ITU

Jumlah Kata:1170    |    Dirilis Pada: 20/08/2024

t tebal yang melingkar lembut. Sinar matahari menyusup melalui celah tirai, membiaskan cahaya di kamar tidur yan

i mendalam. Namun, apa yang awalnya terasa menggairahkan, akhirnya menjadi melelahkan dan emosional, mereka saling berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan masing-masing. Na

sentuhan dan ciuman penuh makna, meninggalkan jejak merah di sekujur tubuhnya yang putih. Ia merasa terombang-ambing antara

g merasa tubuhnya berat. Bahkan

li?" Rintihnya yang mera

r kopi. Brian sudah rapi dengan pakaian kantornya. Ia memakai setelan jas berwarna hitam dengan poton

dikamarku?" Tanya Luna yang bel

ya tersen

ng belum menyadari bahwa dia belum me

ebih seksama. Apakah ada yang ber

g yang berbeda dengan kamarnya. Berwarna hitam dan abu-abu, terasa sangat gelap. B

turun kebawah menampilkan kedua bongkahan besar miliknya terekspos lagi. Brian melihat itu

!" Ba

bil mengambil selimutnya la

g terjadi?

ingat dengan yang terjadi semalam? Benarkah

an memaksa otaknya untuk keras berpikir. P

atanya dan menatap B

apa lakukan pad

aju, mwnurut kamu apa yang sedang terjad

uka selimutnya dan benar.

gnya dan memakainya. Entah sejak kapan

melihat kelucuan

selimutnya dan

g masih terasa nyeri. Namun ia tahan. Ia b

akk

una sambil berurai air mata.

an berdiri sejajar dengan Luna. Badannya yang t

ggoda lebih dulu. Siapa yang tiba-tiba mencium papanya sendiri dengan agresif, ketika di mobil

ngingat semuanya. Ia mabuk berat semalam,

g sudah kau lakukan?" Bisik Brian di samping te

hadapanku. Dan kau berubah menjadi wanita binal dan liar semalam

p. Ia menatap

Kau wanita yang hebat Luna. Kau terus meracau hal tidak jelas tentang

mengambil jasny

asnya dan b

u yang mabuk benar-benar luar biasa. Bahkan, semalam juga, kita sudah seperti pasangan

e

una seaka

um Brian meraih gagang pi

h kebelakang melihat L

menunduk menahan gejol

i sangat bercampur aduk sekarang. Ia memutuskan untuk men

juga pria normal. Aku sudah menduda sudah hampir 10 tahun. Dan kau, dengan sukarela memberikannya semalam. Aku tahu, aku sanga

rih Luna yang te

ngan diingat lagi. Sudah cukup lah dengan apa yang terjadi semalam. Biarkan ini menjadi rahasia

lagi, semua sudah terlanjur. Nasi sudah

silitas di rumah ini. Disini cukup lengkap kok. Ingin makan apapun sudah tersedia di kulkas. Ad

a hanya menga

u menungguku, aku akan mengantarmu pulang. Aku akan hubungi Eri

nya mengangguk sebaga

!" Ucap Brian tanpa

rgi, kini dia

benar sudah gila. Namun anehnya, ia sedikit demi sedikit mengingat kejadian semalam. Dimana Sang ayah mertua dengan gagah mencumbuinya. Menggagahinya, mengungkungnya. Tubuh Luna kembali be

merah ditubuhnya, bahk

g. Rasa malu dan semuanya bercampur aduk. Bagaimana bisa, kesucian yang selama ini ia jaga, harus hilan

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka