icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PELUKAN HANGAT PAPA MERTUA

Bab 2 LUNA MABUK

Jumlah Kata:1298    |    Dirilis Pada: 20/08/2024

utaan titik-titik kecil yang berkelap-kelip. Di tengah badai itu, Stevie berdiri di pinggir jalan, tubuhnya

buk sih? Kita basah kuyup karen

coba menghubungi beberapa layanan taksi, namun semuanya penuh. Kecemasan mulai mengge

percaya dengan keberuntungannya. Seorang pria berjas hitam keluar dari mobil, wajahnya tampak dingin

itu, suaranya din

engenal pria itu, Bri

," ucap St

saya sedang m

tatapan tajam, seakan-akan

a mabuk?" tanya Brian, s

a bersalah, namun tak ingin menyalahkan dirinya sendi

hela napas

ahnya, lalu mem

pan dan memakaikannya sabuk pengaman, lalu ia duduk di kursi kemudi. Stevie berada di belakang karena rum

e hanya bisa merasakan tatapan tajamnya yang menusuk ke dalam jiw

rumah Stevie, Brian menatap S

annya mabuk lagi," kata

untuk menuntutmu jika kau me

ie keluar dari mobil, dan tidak lupa mengucapkan terimakasih. Kemudian m

fia. Tampan dan seksi sih, tapi galak banget."

*

sedang, pikirannya dipenuhi oleh berbagai macam perasaan yang saling bercampur aduk. Kecewa, marah, dan sedikit.

yang biasanya rapi kini kusut dan menempel di pipinya yang memerah. Bibirnya sedikit terbuka, memperlihatkan gigi putihnya yang te

Brian bergetar, sebuah perasaan asing yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia merasa tertarik kepada Luna, bukan sebagai

u sudah gil

rlihat jelas, bibirnya sedikit terbuka dan berdesis pelan. Tatapan mata Luna yang biasanya ceria kin

n, suaranya serak dan lembut

ng ada di kursi belakang dan menutupi tubuh Luna. Ia

kata Brian, suaranya te

pelukan Brian. "Papa... aku ingin tidur di

am situasi yang tak terduga. Ia tak ingin melakukan hal yang sala

an menghela napas panjang, merasa tak berdaya. Ia menatap wajah Luna yang tertidur l

ga tak bisa menolak perasaan aneh yang tumbuh di dalam hatinya. Ia tahu bahwa ini adalah ke

*

pikirannya dipenuhi oleh berbagai macam perasaan yang saling bercampur aduk. Kecewa, marah, dan sedikit... terpe

si duduknya. Namun, hal yang tidak terduga terjadi. Luna membuka matanya dan menatap Brian dengan tatapan sens

Luna, suaranya s

. aku i

it diartikan. Brian merasa jantungnya berdebar kenc

nya ke arahnya. Ia mendekatkan wajahnya ke waja

ya lagi, suarany

n... aku

induan. Brian merasa tubuhnya menegang. Ia tak tahu apa yang harus dil

rbicara, tapi Luna menutup

Luna, suaranya s

n bica

h dekat, menempelkan tu

anya semakin serak. "Aku

ada perempuan lainnya setelah mendiang istrinya dulu. Walau banyak yang mendekatin

tahu apa yang harus dilakukan. Ia ingin menarik

t. Ciumannya lembut, tapi penuh dengan gairah. Brian membelalakkan matanya ter

rian merasa tubuhnya menegang. Ia tak ingin menolak, tapi ia juga tak ingin

rbicara, tapi Luna menutup

Luna, suaranya s

kan untuk jan

a lebih agresif. Brian merasa tubuhnya semakin menegang. Ia tak bi

Brian merasa terbawa arus, tak mampu berpikir jernih. Ia terpesona ole

Ia menatap Brian dengan tatapan kosong, seo

nya, suaranya t

aku kedinginan. Hanga

ya. Ia menatap Luna dengan tata

Brian, suaranya

. Tidak seharusn

ian menghela napas panjang, merasa tak berdaya. Ia tahu bahwa malam ini akan menjadi malam yang tak t

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka