Istri kecil tuan mafia
yo. Riasan tebal dengan gincu menyala terang, menje
iri dan belum dicuci. Tapi, hari ini berbeda. Ia butuh uang banyak. Menuangkan minuman sa
a mucikari. Ia menyeret lengan ketat Yui tepat ketika gadis
iannya?" Yui mengeluh, sedikit geram, ia mengeluarka
, katakan dulu padaku!" Mae, si wanita mucikari menampar tangan Yui emosi. Di bagian belakang, para ba
ktinya selama sepuluh tahun terakhir, Mae menjalankan bisnisnya tanpa ada kendala apapun. Para remaja penggila barang bermerk, banyak yang secara sukarela me
a akan menjadi penawaran terbaik dariku. Kau masih perawan, kan?" b
sering berujung mual. Tapi itu adalah pekerjaan part time yang sudah ia pilih. Ibunya telah lama lumpuh karena stroke. Sedang a
p baik. Ia sering diberi kelonggaran hutang saat masih membutuhkan uang. Karena
u kemudian mengambil foto Yui dalam beberapa su
rus aku berikan." Mae mengibaskan jemarinya yang dipenuhi k
oleh Mae, tepat di depan wajah Yui. Ia tahu benar saat akhir bulan seperti sek
usia produktif," kata Yui menyambar uang itu sembari berlalu. Dereta
memperlakukan tubuhnya dengan murahan. Mae berjalan tenang menuju ruangannya yang jauh dari hingar bingar. Di sebuah loron
-
sapi. Ia masuk begitu saja dan mendapati ib
a beraktivitas. Jika awalnya ny. Miura hanya du
tahuan. Walaupun sekarang mereka miskin, dulu ayah Yui, Sakamoto Miura pernah menjadi salah satu pimpinan Yakuza paling disegan
n kalinya ny. Miura menumpahkan sesuatu. Memang, nodanya tidak bisa dihilangkan dengan mudah, tapi kesal di depan sang ibu, membuat suasana hatin
di sebelah kamarnya. Di sana, ada sebuah ranjang untuk berbaring. Yui pernah memakai futon, tapi tid
n PR yang belum sempat ia kerjakan. Menjelang kelulusannya, Yui tidak mengharapkan apap
penghujung musim gugur mampu membuat kebas kulit telanjang. Untung saja, sy
ari ini ada acara tv menarik dan untuk makan siang, maaf aku hanya meninggalkan roti lapis." Yui membungkuk
an. Yui berulang kali menatap jam di layar ponselnya.
ersimpangan jalan. Sekilas dari balik jaketnya, ia adalah seorang pria tinggi dan berkulit
ku
ntarnya." Ia mematikan mesin motor, menepi lal
sepertinya waktunya tidak akan cukup." Yui mengam
l facenya ke atas. Matanya menelisik, me
ujung kaki. Seragam sekolah Yui memang tidak mencolok, bahkan terkesan kam
. Walaupun tanpa sentuhan, tatapan pria asing itu, mampu membuat h
ewangian itu. Kau tahu, kan? Pelanggan pertama harus dibua
pria itu mulai menghilang bersama kendaraan lain di jalur u