Pengasih Kesayangan CEO
wanita berperawakan gendut dan berkacak pinggang. "Ma
amu panggil bu," uj
alu minta dipanggil apa coba. M
wanita tersebut seperti
te Berlian?" tanya Maya
berseliweran di otaknya. Betapa ngerinya, andai dia t
etakutan seperti itu? Aku hanya ingin tahu mengapa kamu bisa tidur di warungku?" tanya perempuan terse
lian kan?" tanya Maya seka
Jadi aku bukan Tante Berli
nda bukan Tante Be
ya kamu bisa masuk ke warun
inal. Tas saya dijambret, koper saya juga entah di m
embohongi bu Anggi yang dikenalnya di bus. Andai saat itu dia berterus terang, mungkin ia bisa bekerja sebagai baby
n sekali nasibmu Nak," ujarnya tampak ikut sedih. Sangat ko
pa izin ke warung Tante, bersembunyi di
nya, Tante bisa mema
yak ya Te, sudah memberikan tumpangan tidur semalam
rgi ke mana sekarang
engikuti saja ke mana kaki
u kamu bantu Tante saja di warung. Bisa ikut bersih bersih atau kora
Maya balik, deng
rsebut me
ari mana asalmu?" t
ar Maya seraya menyebutk
galkan kampung halamanmu se
Oiya saya memanggil T
saja," jawab
ritakan apa yang di
ta langsung bekerja ya. Kasihan nanti kal
yang bisa Maya b
mandi umum yang bisa kamu gunakan untuk mandi dan bersih diri. Sebab kalau
ebelet pipis dari tadi mal
rin. Itu satu satunya baju yang dia punyai. Mau minta kepada Tari, Maya malu. Karena orang yang semula
ermin di dalam kamar," ujar Tari seraya menunjuk ruan
dan tempat istirahat saat lelah. Di su
dekat nasi. Nasi dan barang-barang yang diturunkan
akan Maya. "Oiya, kamu belum sarapa
dia belum makan sesuap nasi pun. Apalagi selama membantu Tari tersebut May
raya mengambil piring k
. Kamu boleh pilih a
l dan sepotong tempe goreng. "Lho
ini saja,"
Ia pun menambahkan sepotong
Te," ujar Maya
agrib Tari pulang ke rumahnya. Sementara Maya ak
a sosok laki laki yang masuk adalah Rico. Anak laki laki Tari. Rico sudah dikenalkan Tari
uimu," jawab
tanya Maya lagi. Dia mengira ked
lagi jawaban singkat
depan warung dan menyelotnya. Dia raih tubuh Maya dengan
ya Maya mulai curiga
antu. Nah, bantu aku memuaskan naf*u ku malam i
eriak Ma
tingnya sempat nyangkut di alat vitalnya. Mu
a berlari keluar dari pintu belakang. Tidak menghi
enakan celananya kembali ia ti
am tidak ia hiraukan. Yang penting dia harus
ahnya bagus-bagus. Ia bermaksud berteduh di salah sat
nya. "Hai pengemis. Jangan masuk komplek perumahan ini. Apa tidak bisa tulisan di
aki ini akan melangkah?