Mengandung Anak Boss
nya semakin parah, dan pikirannya masih terguncang oleh kejadian-kejadian yang telah dialaminya. Saat ja
ke ruangannya. Siska merasa cemas, bertanya-tanya apa lagi yang akan terja
a Arga terden
rusaha menjaga ketenangannya. "Ad
engan serius. Saya ingin kamu tinggal di rumah saya mulai sekarang. Dengan
umah Anda? Tapi Pak Arga, saya harus meminta izin dari ibu
, Siska. Kamu sudah menandatangani kontrak, dan ini adalah b
sangat keras dan kejam. Meminta izin darinya akan menjadi tantangan besa
bu saya dan mencoba mendapatkan izinnya,
kamu bisa menyelesaikan ini secepatnya.
ahu bahwa menghadapi ibunya adalah tugas yang menakutkan, tapi ia tidak punya pilihan la
rbicara," kata Sisk
. "Apa lagi sekarang? Kamu sudah pulan
. "Bos saya meminta saya untuk tinggal di rumahnya. Ini untuk peke
. "Tinggal di rumah bosmu? Apa kamu bercan
pekerjaan ini untuk membayar hutang kita. Tolong,
wa masalah. Tapi baiklah, jika itu yang kamu inginkan, pergilah
ta-kata ibunya, tapi ia tahu bahwa ini ad
. Ia tidak bisa mengabaikan rasa takut dan cemas yang terus menghantuinya, tapi ia tahu ba
sar dan mewah, berbeda jauh dari rumah yang ia tinggali ber
u bisa datang secepat ini," kata Arga d
ima kasih, Pak Arga. Saya sud
Kamar itu luas dan nyaman, jauh lebih baik dari yang ia bayangkan. Namun
kan lebih lanjut tentang rutinitas baru kita," kata
a akan membawa tantangan baru, tapi ia bertekad untuk bertahan. Demi masa depan yang
ang segala hal yang telah terjadi dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Ia tahu bahwa pe
menjalankan tugas-tugasnya sebagai sekretaris dengan baik, sambil memenuhi kebutuhan medis Ar
k segan-segan memaksa Siska untuk melakukan hal-hal yang membuatnya merasa tidak ny
. Ia tahu bahwa hidupnya telah berubah secara drastis, tapi ia percaya bahwa suat
lam dirinya untuk menghadapi segala rintangan dan mencapai impiannya. Hingga saat itu tiba, Siska a