Mertua Ku Adalah Ayah Ku & Ayah Putri Ku
ran ku, Aku pun bangun dari tempat tidurku yang beralas tikar, segera Aku merebus Singkong untuk serapan pa
t! dengan menduga duga. Aku pun bergegas ke rumah Bu Wati, dan Bu Wati ternyata s
gkat sekarang yo Nak Laras, biar ga telat,
Bu" u
sekitar setengah jam berjalan kaki, oh iya, Pak Parmin yang dimaks
anya soal Haid ku, dan Aku jawab, sekarang Aku pake tiga celan kolor, Bu Wati mema
mba Wati!
Ibu Ningsi, dia juga sama seperti Bu Wati,
ekarang sudah mulai ikut kerja
tu Sama Bu Wati
g rajin ya, nanti kalau bingung cara ngerj
iya Bu Maka
biasanya ada Truk Sawit yang lewat, tapi hari i
mungkin mogok ka
jatuhan dan memasukkannya ke ember, dan ini lah pekerjaan ku hari ini bersama Ibu ibu yang lain, memang disana semua sudah ibu
t mengangkat ember yang berisi sawit itu, tapi itu semua tidak kuhiraukan, yang kupikirkan hanyalah, nan
h! istirahat dulu y
i pun langsung
l apa hari ini
hanya bawa S
nya Aku menolak, karna ga enak, dah di bantu kerja, eh dikasih Nasi
erja, segera kami menyimpan semua peralatan kerja kami, karn
Namaku yang di panggil Bu Mayang, Bu Mayang ini kepercayaan dari Pak Johan, jadi
panggil
ghampiri, seperti mencontoh Ibu
n dalam satu minggu ini, Gaji kamu tiga
ngatku itu, seolah tak percaya k
k ya Bu ucapk
lanja ke Bu Wati, agar Bu Wati mau menemani Aku, Akhirnya Aku pun membeli beras Satu liter, in
ringatku dapat ku gunakan untuk beli beras, dan Malam ini Aku a
biasanya yang ku masak hanya singkong, sekarang yang kumasak adalah beras dari hasil keringatku, Aku tentu sangat senang, mera
arap besok pagi bisa kering, terkena Angin malam. Soalnya kolor ku cuman ada 3 dan semuanya juga sudah jelek, kusam
emakan Nasi yang ku masak tadi, apalagi ada
ranjang ku yang beralaskan tikar, dan bantal
k' '
jadi banyak suara suara hewan yang terdengar, kadang yang bikin bulu kuduk "berdiri"kala
uang, trus suatu saat Akan membuat pertanda akan Makam Ayah dan Ibu
belum pernah memimpikannya. terkadang Air mata ku menetes, jika mengingat kebaikan Ayah, sebab Ayalah yang menjaga ku se
dur ditemani hayalan akan
kur
emejamkan mata, tapi sekarang sudah Subuh lagi! Mungk
a ini, setelah itu, langsung memasak nasi, untuk serapan Pagi, dan b
ngi kebun sawit, Aku kemudian mandi di belakang rumah, untung air masih ada di dalam Drum
ada untuk dipakai hari ini. Aku kemudian serapan dan bersiap ke rumah Bu W