icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mertua Ku Adalah Ayah Ku & Ayah Putri Ku

Bab 3 Awal Dari Sebuah Harapan

Jumlah Kata:1153    |    Dirilis Pada: 18/07/2024

ran ku, Aku pun bangun dari tempat tidurku yang beralas tikar, segera Aku merebus Singkong untuk serapan pa

t! dengan menduga duga. Aku pun bergegas ke rumah Bu Wati, dan Bu Wati ternyata s

gkat sekarang yo Nak Laras, biar ga telat,

Bu" u

sekitar setengah jam berjalan kaki, oh iya, Pak Parmin yang dimaks

anya soal Haid ku, dan Aku jawab, sekarang Aku pake tiga celan kolor, Bu Wati mema

mba Wati!

Ibu Ningsi, dia juga sama seperti Bu Wati,

ekarang sudah mulai ikut kerja

tu Sama Bu Wati

g rajin ya, nanti kalau bingung cara ngerj

iya Bu Maka

biasanya ada Truk Sawit yang lewat, tapi hari i

mungkin mogok ka

jatuhan dan memasukkannya ke ember, dan ini lah pekerjaan ku hari ini bersama Ibu ibu yang lain, memang disana semua sudah ibu

t mengangkat ember yang berisi sawit itu, tapi itu semua tidak kuhiraukan, yang kupikirkan hanyalah, nan

h! istirahat dulu y

i pun langsung

l apa hari ini

hanya bawa S

nya Aku menolak, karna ga enak, dah di bantu kerja, eh dikasih Nasi

erja, segera kami menyimpan semua peralatan kerja kami, karn

Namaku yang di panggil Bu Mayang, Bu Mayang ini kepercayaan dari Pak Johan, jadi

panggil

ghampiri, seperti mencontoh Ibu

n dalam satu minggu ini, Gaji kamu tiga

ngatku itu, seolah tak percaya k

k ya Bu ucapk

lanja ke Bu Wati, agar Bu Wati mau menemani Aku, Akhirnya Aku pun membeli beras Satu liter, in

ringatku dapat ku gunakan untuk beli beras, dan Malam ini Aku a

biasanya yang ku masak hanya singkong, sekarang yang kumasak adalah beras dari hasil keringatku, Aku tentu sangat senang, mera

arap besok pagi bisa kering, terkena Angin malam. Soalnya kolor ku cuman ada 3 dan semuanya juga sudah jelek, kusam

emakan Nasi yang ku masak tadi, apalagi ada

ranjang ku yang beralaskan tikar, dan bantal

k' '

jadi banyak suara suara hewan yang terdengar, kadang yang bikin bulu kuduk "berdiri"kala

uang, trus suatu saat Akan membuat pertanda akan Makam Ayah dan Ibu

belum pernah memimpikannya. terkadang Air mata ku menetes, jika mengingat kebaikan Ayah, sebab Ayalah yang menjaga ku se

dur ditemani hayalan akan

kur

emejamkan mata, tapi sekarang sudah Subuh lagi! Mungk

a ini, setelah itu, langsung memasak nasi, untuk serapan Pagi, dan b

ngi kebun sawit, Aku kemudian mandi di belakang rumah, untung air masih ada di dalam Drum

ada untuk dipakai hari ini. Aku kemudian serapan dan bersiap ke rumah Bu W

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka