Mertua Ku Adalah Ayah Ku & Ayah Putri Ku
emberian dari alm Ibu Ku, menurut Ayah ku. Aku tidak mengenal wajah Ibu ku yang melahirkan ku, karna Dari cerita yang Ayah kata
ra, dimana ditempat ku berada, semua hanyalah kebun
ran dari rumah terdekat, rumah milik ku sangat sederhana, hanya terbuat dari papan, berlantai tanah, d
alm Ayah ku yang baru m
l berdua, keseharian Ayah bekerja sebagai Buruh harian di Kebun sawit, tapi kalau ada
rna sekolah SMP di tempat ku tidak ada. harus ke kota kecamatan, dimana bisa ber jam jam jika berkendara, apalagi di Dusun ku dan Dusun tetangga belum ada j
membawaku ke Kota, Kota kecamatan, dimana waktu itu lagi ada Pasar malam, jadi warga wa
aktu diajak Ayah bermain Komedi Putar, wah... senangnya minta ampun, trus
mpai membuat celana kolor sama rok ku berdarah darah, waktu itu Ayah sedang di belakang rumah, Aku pun langsung berlari menghamp
pis Laras kem
t" hanya itu ucap
lintah"di dalam yang masuk. Ayah lalu memeriksanya, tapi pas Ayah meriksa, ada rasa geli kurasakan karna ked
akai dengan benar, dan langsung menggendong ku, sambil berlari membawa ku ke rumah t
Wa
u
nya, lalu bertanya ke Ayah ad
as Bu! Anunya ber
ba tiba Suami Bu Wati juga keluar dari dalam
k ku keluar darah" u
ku ke dalam rumah, Lalu di s
a! Kamu itu datang bulan Nak Laras, itu
datang bulan, dan itu wajar untuk semua perempuan, apalagi Usia Nak Laras sudah tiga belas tahun, jelas Bu Wati
h pun cerita ke Aku, sebenarnya dulu alm Ibu ku juga pernah datang bulan, ta
lu Ayah menyuruh ku mencuci lubang pi
kolor laras kan cuman tiga Yah,
ah titip ke Bu Wati
ah ada, masa Laras ga punya, teman teman A
seperti memerhatikan buah dada ku,
alau lagi ke kota, biar sekalian dibel
ku, entah itu Bakso, ataupun Mie ayam, soalnya di dusun ku ga ada yang jual, harus ke kota kecamatan, baru ada, ta
waktu mau pulang dari sana, dari tempat kerjaannya, di situlah Ayah pergi untuk selamanya, Ayah d
mobil mendekat ke rumah ku, Aku sangat heran akan itu, karna bisa dikatakan tidak pernah ada
trik, saat itu mata ku memadang telah banyak orang dari kejauhan, walaupun gelap, tapi terlihat akan
an dia langsung memeluk ku, Aku pun bingung! Ad
apa
alu mengatakan, kalau Ayah ku tela
engotong tubuh Ayah ku dari dalam Mobil itu ke dalam rumah,
erbaring kaku di atas tikar, entah tik
enenangkan ku, agar
untuk keperluan pemakaman Ayah, warga pun bergotong royong. Ayah d
pa Ayah dan Ibu ku, yang se