icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Obsesi Pacar Sahabatku

Bab 4 Cogil

Jumlah Kata:2180    |    Dirilis Pada: 12/07/2024

ntu yang terdengar brutal. Dia menatap jam dind

agi. Siapa si

dan menapakkan kakinya ke lantai. Punggung nya m

ra. Jadi dirinya berakhir tidur di ruang TV, itupun tidur s

to

kesal saat pintu rumah

p usap wajahnya, takutnya ada belek atau kotor

bentar!! "

kemudian menarik setengah pintu nya

ri s

ang itu memotong ucapan ya

a saat mengetahui tamu yang datang

ang, aku mau kesini, m

rima tamu hari min

tu itu. Dengan cepat dia mendorong pintu itu, na

pintu nya tak kunjung tertutup karen

" Pekik

supaya tertutup, tak peduli dengan ka

, pantesan rusuh!!

erusaha Sila tutup hingga gadis itu terpelanting

yang sudah terduduk

dapannya itu. Meluapkan kekesalan nya. Nyawanya ma

kesini sih!! " Us

Agra mengeluarkan nada sedih nya yang terd

sana kerumah pacar lo. Ngapain kes

sudah dibuat darah ting

o?!! " Sila mengerang kesal, moo

dukung sikap gak bener Septi di belakang lo. Tapi nggak gini

dia berjongkok hingga posisi m

mengelus kepala Sila yang langs

abis itu kita sarapa

ingkan wajahnya, enggan

, dia berdiri dan menarik tangan perempuan

Gra. Lepasin

urutin ucapan aku dan jadila

elangkah masuk meninggalkan gadis itu yang masih b

an sosok gila seperti Agra. " Gumam Sila menatap punggung p

yang di tumpang sebelah dan bersedekap dada di kursi

i gunakan nya untuk tidur, kembali membaring kan tubuhnya dan ma

ng jika masi

pa yang di lakukan Sila, sepertinya anc

menarik ujung selimut y

ang

rik-narik selimut, namun Sila juga tak mau kalah, di

an, udah mau sia

ngaran nya dengan ucapan pria it

ain menarik-narik selimut gadis itu, d

au bangun hmm

ekatkan kepalanya ke arah

Decak Sila mendorong tubuh

gga

ah, butuh tidur. "

yang di tiduri oleh Sila, ukurannya cuku

lunjuk nya menyingkirkan anak ramb

." Guma

enapa nggak di angkat? Aku chat kamu ju

" Sentak Sila, telinganya pan

e bales, gak pent

" Ucap Agra dengan w

, dia menarik tubuh Sila u

alas Sila kesal, dia menata

unya HP kalo chat dan telpon

inis Sila menatap an

ubuhnya ke arah gadis itu hingga

kamu. " Bala

aget dengan jarak wajah

Kemudian menyelipkan tangannya di lipatan kaki dan leher gadi

pain asu. Turun

pria itu karna takut terjatuh, namun

g kita cari sara

tangan pria itu yang berada

bawa gue keluar

unkan gadis di gendongannya itu tepat di depan rumah, dia berbalik b

lin banget sih!

" Pinta Sila meng

dagu mengarah ke saku celana

melangkah lebih dekat, tanganny

dulu. " Ucap Agra menahan tangan gadi

ah, dia kira Sila

dari sana, melangkah menuju mobilny

yama gini. Malu-maluin tau. " Ucap Sila

ikit mendorong Sila supaya segera masuk k

at pelan saat pintu mobil di tutup dengan cukup keras

dan berkaca, merapihkan rambutnya

anpa permisi dia membuka laci di da

toh pria itu yang memaksany

emukan beberapa alat make up inti seperti bedak, l

aja. " A

Perempuan itu tak tau akan dibawa kemana, dia sudah seperti gem

sedang mengusap wajahnya dengan tisu, men

ewe selain dia? " sa

di sampingnya itu

a brengsek nya. "

a kalo Septi nggak bisa? Buka

ajak kel

gan mata memicing, " Trus

ktinya disini. "

sadar jika yang dimaksud cew

pemikiran lo. " Sila menatap serius

i pikiran aku, cukup n

nger omong kosong yang keluar

song, kenyataan

man dan berpotensi ngancurin pertemanan gue dan Septi. Ayolah, l

Agra, sebelah tangannya mengambil tangan Sila dan menggenggamny

menepi di area taman, 10 meter dari tempatnya ada s

Ay

i, gue tungg

k mengerti, "

ak pake kacang,

tunggu s

nahan pria itu yang ak

ena

yuh nya du

obil itu, Sila menatap area taman yang lumayan ramai, keba

i

i

i

i

ne Agra karena dirinya tidak membawa handphone, harusnya dia t

kursi mobil, jadi Sila bisa melihatnya langsung. Layar hand

pt

mat

ngun be

a

u masih

ke bawahnya masih ada, namun d

berdosa banget lagi

tentang sikap Agra,

uduh gue yan

i, dia meres

to

engetuk nya. Tangan pria itu membawa nampan

dulu. "

tu dan menyimpan di pahanya. Agra berjalan

? " Protes Sila menata

Dia mulai menyuapkan sesendok bubur k

kai uang Agra, jadi dia menelan kembali protesan nya. Dalam hati tet

udah habis isinya. Berbanding terbalik dengan Si

sih. " Dumel Sil

lama, " Ke

an, satu sendok yang dimakan pria itu mungk

melotot saat pria itu mengambil ali

p nya setengah, sisa yan

. " Gu

kenapa makan bekas gue?.

ih en

itu akan baper, tapi Sila menatap aneh ke

nggu ataupun merasa terusik dengan ta

in gue. " Sinis nya menatap pria

pa? Ba

ar orang? Tau diri kali. " Balas Sila

a. Nanti gue tanggung jawab kok.

bibirnya, tersenyum sinis meres

k wa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka