Obsesi Pacar Sahabatku
amar dengan piyama panjang, rambut tergerai se
k membuat minuman yang menghangatkan tubuhnya
sukkan teh serta gula kedalam ny
mendengar suara langkah kak
leh, tangannya sibuk menga
a berat itu masuk k
an kepalanya saat mendenga
meletakkan kedua tangannya di masing-masing si
gak !! "
la saat tangan pria
han ! Dia sangat terkejut dan cukup syok d
o !! " M
idak akan sebanding, tingginya hanya sebatas dagu pria pria itu
an macam- macam kalo kamu nur
gue. Ngapain manggil gue
uami, gapapa sedikit
dengan kalimat yang
ng hmm sama kalim
a tak asing, kalimat yang hampir sama
istri, gak papa
ri yang
gsung terngiang
care kaya kamu. " Kekeh Agra, dia membalik
dan mengelus sebelah pipi Si
arang kamu
h, og
rusaha menarik tangan pria
lo dari sini. " Te
ayang. " Geram Agra tak Ter
pah lo gila. " Pek
u
annya terlepas dari dagunya, kemudian mendorong Agr
ulai berbunyi dengan tingka
a, mencoba ingin kabur keluar dan menghampiri rumah tetangga. Namun t
yeretnya masuk kedalam kamar tamu yang tak jauh dari p
apain anjing. " Umpat Sila denga
sayang!! " Sentakny
k nya mulai menumpuk. Takut dengan tind
tempat tidur dengan Sila
pacar temen gu
lebih dulu, kamu mengetahui nya dan kamu malah mendukungnya. So, kenapa aku jug
in dia kok, tapi per
an buruk teman mu itu. Jika kamu tidak menduku
ikut campur urusan hubu
juga kayak gitu sama mantan nya cuma sekedar chatan
lebih dari sekedar
kalian, please, jangan seret gue masuk ke perm
n belum lama. Dan cari cewe yang lebih bisa ngertiin lo. Dari awal, Septi memang salah karna
gra bisa nekat menyakitinya dan jika itu terjadi, Sila benar-
udah itu. "
Kalo mau bales selingkuh, sila
ia memejamkan matanya menghirup
ila. " Berontak Sila mencengkram ta
Sila tidak menyukai nya, selain karna pria itu adalah pacar temannya, dia
ar aku La.
ue gak suka sama
lama juga suk
temen gue, gak mungkin gue nus
uka sama aku, aku putusi
ek. " Ma
u Terima aku? " Tanyanya de
resi nya seperti orang yang akan
ue dulu. "
lu, baru ak
-Umpat Sila
gat menyebalkan dan juga terkesan childish. Sahabatnya
babi gini di
lo pulang sebelum abang gue pulan
eh lepas. " Paksa nya masih
breng
pria itu mulai mengelus
o. Sekarang lepasin.
ngannya dan hal itu dijadikan kesempatan
memerah menahan amarah, namun dia m
ue bentar lagi ba
as, Sila tak ingin hal lain
melupakan kejadian hari ini
aku kesini lagi. " Ucapny
pain ??! " Sent
" Jawabn
erdapat jaket hitam yang di pakai
acam jaket kulit dan tidak tembus terhadap ai
mah Septi. Gue udah ada urus
a Gibran. Aku gak mau
ia tak tahu menahu jika Septi akan jalan bersama Gibran. Tem
rang kamu. " Ujarnya
kemana-mana. Batalin urusan ka
gak nge iyain kalo
bisa Sila suarak
ek
ar dari rumahnya, tak peduli jika pria itu bel
pintu dan memegang jantungnya ya
i
memastikan pria itu susah benar-be
apun gue gak mau ke