Dokter Milik Tuan Muda
Sakit A, terlihat tiga wanita cantik sedang duduk di meja paling
ertinya akan cukup serius. Kedua sahabatnya yakni Aurora dan Rebecca pun melakukan hal yang
ita di depannya terhenti saat mendengar uca
pelan gelas di depannya, melipat ke
immy bersandar di kursi. Ter
li ini istri sang Pe
saling pandang. "Aku tidak sanggup menolaknya. Aku tidak ingin mengecewakan Mam
sa mendukungmu." Rebecca tersenyum ke sahabatnya it
asan untuk menolaknya.
ledek Rebecca
Kimmy. "Apa kamu?" kesalnya saat meli
Melakukan gerakan
ai kembali setelah sesaat terdiam karena pelayan caf
n aku tidak tahu, wujud dan bentuk pr
ak percaya. Bisa-bisanya ia langsung menerima perjodohan
pernah melihat wajahnya? Minimallah foto gitu
juga tidak akan mer
a sih ngomongnya." Auror
u memang tampan seperti artis hollywood atau cute sepert
ku." Aurora menampilkan senyum manisny
ar kentang goreng ke w
lagi, banyak!" Menopang wajahnya dengan kedua tangannya, jari je
itu terkejut. "Pamer aja terus. Nggak usah ngomongin roti sobek, aku kan jadi kang
a a
ya, mencocolkan ke saos tomat campur mayones lalu memasukkan ke dalam mulut dengan mata
orang
apa nanti calon suamiku itu juga maco yah? Kira-k
anya wujud pria yang dijodohkan dengannya itu? Apakah tampan? Apak
*
h Sa
aat sibuk memperbaiki buku itu di tangannya agar tidak jatuh, ia tidak melihat jika ada orang didepannya. Terjadilah adegan dimana Kimmy me
tas saja Inggit te
memperbaiki posisinya kembali, berdiri tegak, merapikan tasnya yang hampir terja
a jadi bahan ghibah lagi ji
lihat tidak fokus. Bahkan Kimmy tidak menyadari saat or
nerima buku itu sambil mer
pa aku jadi
abrak anda." Menundukkan kepala hormat kepada salah
api kamu baik baik saja
yakin seandainya Inggit di posisiku saat
napa dia bisa
uru." Tersenyum malu "Takut terlambat."
g dengannya. Dia bahkan lebih ca
ur satu langkah membuka jalan
seribu tanpa menoleh kebelakang, sedangkan pria yang ditinggalkan masih berdiam diri menatap punggung w
lebih deka
r Inggit saat Kimmy sudah masuk di ruangan
buk mengatur pernafasann
n pertanyaan Inggit sebelumnya. Ia sudah tidak sabar membuat temannya
apa mema
bak
aktu main tebak-tebakka
udah deh karena aku b
pat! Memang siapa sih?" desaknya masih duduk
pingsa
ngerutkan
abrak Dr
raya berdiri. Membulatkan matanya
endang telingaku rasanya hampir hancur mendengar suaramu itu," p
bersandar di kursi merebahkan kepalanya
nya. Ternyata temannya itu otaknya sedikit bergeser. N