Love Between Generations
bukan berarti sudah bahagia.' ~Ke
ang pria yang ternyata sudah memiliki istri. Aku juga tak tahu jika seniorku memilih istri, ia mendekatiku dan aku pun welcome padanya. Namanya juga jomblo yang berha
atau sepuluh. Mengingat aku orangnya pemalas, yang memiliki otak sekecil otak udang. Itu kata dosen termuda di kampus ini. Eits, tapi jangan salah. Sebodoh-bodohnya aku, tetapi memilih jurusan pendidikan matematika. Ya, meski lebih banyak mendapatk
ku tak menurunkan keahlian keduanya. Aku justru terlahir dengan keahlian yang berbeda dari keduanya, yaitu ahli da
lom?" tanya Dewi yang memilik
ang sampai sekarang tak mampu diserap oleh otak kecilku ini. Entah siapa penemu kalkulus, entah itu Gottfried Wilhelm Leibniz atau Sir Isaac Newton, tetapi aku tidak akan berterima kasih
akwan yang empuk lebih menyenangkan dibanding harus pusing dengan semua angka-angka dan aljabar yang harus dicari jawabannya. Hanya satu yang kusukai di mata pelajaran Matema
encana dan membuatku diterima di jurusan yang sebenarnya tak kuinginkan? Aku sudah menjawab dengan asal, agar Ibu dan Ayah tidak memaksaku untuk masuk ke jurusan pilihan mereka. Menurut mereka, jika anaknya masuk ke jurusan mate
Pak Arlen bakal n
a. Doa aja supaya tuh dosen ki
Pak Arlen adalah dosen pertama yang akan mengajar sekaligus menagih tugas. Entah mengapa, aku selalu saja sial jika menyangkut dengan pelajaran sang dosen, entah itu kal
u pulan
suka sama mahasiswi yang sering tidak datang. Dia lebih prefer kehadiran dibanding tugas. Meski tugas adalah hal yan
ditolak, sedangkan jika aku masuk, absensi terisi dan aku bisa meminta keringanan untuk mengu
gombal-gombal doi aja, siapa tau bisa luluh,
tu sangat impossible, karena Pak Ar
t, tetapi tetap berusaha memperlihatkan kebahagian. Energi positif itu penting untuk diri sendiri dan orang-orang di
o memasang wajah hangat, ia selalu saja datar atau memasang raut wajah mode galak. Padahal, ia belum menikah, sudah jelas tak ada istri atau anak yang membuat paginya diawali dengan emosi. Apa karen
ampan, ia termasuk jajaran manusia good looking sekaligus good rekening. Jika bukan karena itu, lalu apa? Atau ia pernah disakiti oleh wanita, se
rlen baru menginjakkan selangkah kakinya dan jantungku sudah berdetak sangat kencang
upa, deh," do
instruksi membuatku membungkukkan badan. Alam benar
berlindung agar tak terlihat dari radar Pak Arlen. Ia lalu
yang tidak mengumpul
m, tak ber
ngaku, saya langsung keluar saja da
Dewi menyikutku dan aku sontak mengangkat tangan tanpa m
ing terlambat, ngerjain tugas asal-asalan,
gahku membela diri. Aku jelas meng
dengan ti
ebagai mahasiswa harus diam dan tak membantah.
saya setelah mata
," cicit
a membagongkan. Semester empat adalah masa di mana aku harus banyak bersabar dan menjadi pribadi yang lebih luwes lagi. Banyak beristighfar, banyakin stok sabar, dan tentunya banyak ibadah serta
menelan air ludah dan menegakkan badan. Siapa suruh masih se
ng pecicilan ini harus menghadapi dosen perfeksionis. Mahasiswanya harus pintar, tak boleh bertanya sesuatu yang sudah sering dijelaskan, tak boleh bertanya dengan kalimat yang berbelit-belit, dan tak boleh bertanya tent