Om Duda Meresahkan
•
an menitipkan mu pada tema
Yah?" Bingung Arli
ke desa orang tua Ayah." Albern menghela nafas
an di sana nantinya. Jadi, Ayah pikir lebih ba
aku barang apa? Lagi pula aku udah dewasa, aku
ungkin membiarkan putri satu - satunya
teman Ayah. Ayah percaya dia bisa me
pi,
gmu sekarang juga. Bawa saja yang nanti akan kamu butuh
jak dari duduknya lalu pergi masuk ke dalam kamarnya untuk segera berkemas.
•
uru
menatap rumah dua lantai di depanya itu. Rumah yang bisa
hanya sebatas orang biasa saja. Tak pernah terpiki
ada Arlina, yang di a
mengetuk atau bahkan menekan bell rumah. Pintu rumah
iang, Bara!
yapa segala." Decak pria ta
aja," kekeh Albern lalu m
uklah
rumah. Arlinya hanya menurut saja, mengikuti langkah Ayahn
ruang tamu yang cukup luas. Matanya seakan meneliti se
u. Ini dia Arlina putriku. Aku minta tolong pad
uangan. Bara mengangguk paham, karena sebelumnya Albern sudah meng
menyenggol lenga
i Ayahnya memanggilnya. Meno
n ini Om
ku Arlina." Uj
it terpukau di buatnya, saat mendapat senyuman simpul dari
kau pergi?"
datang kemari sekaligus membawa barang yang nan
itu?" Tany
h baik? Aku juga tak ingin
perti dengan
aja di sini dan tak merepotkan teman Ayah i
khawatir, aku tak akan membuat kekacauan selama Ayah pergi," cebik
alau begitu
Ayah perginy
h harus bersiap lebih
jam yang melingkar di tangan ki
terima kasih dan maa
, kita itu berteman. Jadi
dari sana, meninggalk
•
ri mobilnya dan masuk ke dalam berkemas membaw
sportasi udara atau yang lainya. Dia merasa jika membawa mobil send
pai di desa. Di desa orang tuanya dulu, terbilang masih begitu asri dan
umum dapat bisa di akses seperti saat i
enjadi kamarnya selama tinggal di rumah ini. Kamar yang ta
a memudahkan Arlina nantinya tak begitu repot harus kelu
a? Emangnya gak ada or
ran, belum menemukan orang selain
yang dia bawa dari rumah. Mulai memasukan pakaian ke dalam lemar
hnya setelah selesai membe
menggigit bibirnya bi
akan termasuknya tamu yang menumpang di sini dan gimana
ar. Dia akan memberanikan diri memin
dang
kaget saat mendengar sua
Bara bertan
. anu ... " b
akan
haus dan pengen minta minum,"
habis pikir pada g
u membuat Arlina dengan cepat mengikuti l
sini tak ada pekerja yang menginap dan hanya ada pulang pe
erima gelas berisi air yan
memasak lebih dulu sebelum pulang dan menaruhnya di meja makan itu
iri, kecuali pagi sampai siang saat Bibi masih
." Arlina men
t tangan Arlina, membawanya
ra mempersilahk
gak m
bisa makan sendirikan? Sa
sekali lagi
di sana. Arlina menatap punggung Bara yang menghilang saat memasuki se
•