AKU BUKAN WANITA MANDUL!
Rahim Ibu tidak bermasalah," kata seorang D
g hamil, Dok?" tanya wanita c
berulang kali dan berbeda Dokter. Semua hasil pemeriksaan Dokter menyatakan kondisi rahimnya sangat baik. Tapi, kenapa ia tidak kunjung hamil juga? Bahkan ia sel
ya Ibu pernah
alan tiga tahun ini, saya tidak pernah memakai KB a
mang tidak ingin menunda mendapatkan momongan. Apakah mungkin memang Tuhan belum menghend
ta itu nampak menemukan sebuah hal yang janggal. Namun, sebelum ia memberitah
la, seperti tengah berpiki
k," lanjut Syaqila. Sepertinya ia salah paham
sud saya, Bu. Mungkin Ibu punya riwayat penyakit a
dak mempunyai riwayat penyakit apapun, Dok. Tapi ... saya baru inga
pungkas Do
ya malu. "Emm ... obat kesuburan, Dok," jawabny
nya?" tanya Do
obat pil gitu, warnanya ada yang kuning sama warna pu
anya Bibi dirumahnya yang selalu menyiapkannya. Jadi ia tidak pernah melihat me
ngguk-angguk kepalanya. "
ak bawa
ar atau tidak, soalnya sekarang banyak obat abal-abal. Kalau saya bole
Saya belum pernah konsultasi mengenai obat penyubur yang saya minum. Kalau
a boleh, s
begitu saya permis
k, setalah itu Syaqila
obat itu ya jadi aku gak kunj
ampingnya seperti itu?" gumamnya lagi bermonolog sendiri
ai obat yang sering ia minum itu pada Dokter Sinta
*
tangganya. Selepas pulang dari Klinik tadi, ia mendapatkan pesan dari Nus
skan untuk memasak dengan menu spesial untuk malam malam kali
angkan makanan tersebut. Syaqila tersenyum puas saat ia melihat bebe
la pun memutuskan untuk membersihkan badannya terlebih dahulu. T
selesai mandi dan berganti pakaian, tidak lupa j
bu kok belum sa
b, jika pun suaminya itu menjemput Ibunya dulu, seharusnya sudah tiba dari setengah ja
Bisa dipastikan itu adalah mobil milik Nusa, dengan segara Syaqila keluar dari
apati Nusa-suaminya serta Ibunya sudah berdiri di sana. Tapi, tunggu! Ternyata mereka ti
laikum," u
lam mereka. Lalu ia menyalami Ibu mer
ta datang bersama dengan suami dan Ibu mertua itu, namu
empersilahkan mereka masuk ke da
an langkahnya. Entah mengapa dari raut wajah suam
lam, baju ganti Mas udah aku siapkan juga di kamar," kata
ya juga, kerena tahu jika Ibu mertuanya akan datang, jad
ng entah siapa itu, kini sudah du
t lembut. Jika beliau sedang marah atau kesal pun tidak pernah berbicara dengan nada yang tinggi, tapi jangan salah, ibarat kata lidah tidak bertulang, t
Lanjutnya, namun tatapan Syaqila mencuri pandang pada
an ini Lara, dia anaknya temen Mama," ujar Bu Yanti. Ia tahu jika me
namun hanya terdengar oleh bilik hatinya. Rasanya ia ragu ji
nyak tentang Mbak Syaqila sama saya," kata Lara, memperkenalkan di
tangan wanita bernama Lara tersebut. "Saya
mperkenalkan dirinya seraya mempertegas posisinya jika
ita bisa akur ya, Mbak," ujar Lara seray
ur
keningnya, apa mak
tangannya. "Nanti Mama jelasin semuanya, ya. Kamu udah masak banyak, 'kan? Mama udah kangen ban
n senyumannya. Entah mengapa tiba-tib
t Nusa sudah selesai atau belum mandinya. Syaqila membuka pin
g menoleh kearahnya, terlihat wajah suaminya
heran, apa suamin
Nusa tersenyum p
itu langsung memenuhi indra penciumannya. Nusa seperti sudah selesai mandi, Syaqila juga me
un ke bawah untuk makan malam bersama? Padahal tadi Syaqi
nya Syaqila ia yakin ada sesuat
itu. Nusa malah menarik Syaqila kedalam pel
usa dengan lirih. Kemudian mengec
itu pun, langsung melepaskan pelukannya. Ditatap
ng ter
iba suaminya
Mama tiba-tiba minta
ay
, tiba-tiba terdengar suara
apa Nusa su
yang kebetulan memang sedikit terbuka. Membuat Nusa
ian ya?" lanjut Bu Yanti d
selesai kok," jawab Syaqila gugup. Me
awah," ajak Syaqi
k, lalu keduanya pun
terlebih dahulu. Lagi-lagi Syaqila mendapati sikap aneh suaminy
a perasaan S
pun langsung menikmati makanan yang sudah tersaji di atas meja makan tersebut. Tak banyak pembicaraan saat makan malam tersebut berlangsung, han
bu mertuanya dan Lara memuji masakannya pun, Syaqila hanya menanggapinya dengan sen
ng makan malam bersama, banyak hal yang merek
anya orang asing saat
an banyak tanda tanya mengenai sikap aneh suaminya. Apa mun
pun menghabiskan maka
a, Sya," puji Bu Yanti. Entah yang keb
ila, pinter banget bikin makanan enak, kayanya
a hanya tersenyu
Bu Yanti sambil terse
ya, Sya. Kamu pasti bingungkan dengan kedatangan Mama ya
uanya itu. Mencoba mendengar dengan seksama a
h tangan menantunya itu. "Sya, kamu tahu, 'kan kalau selama ini mama ingin sekali punya cucu, Mama harap kamu bisa mengerti. Maksud kedatangan Mama ke
aruh baya itu seperti tengah mengambil nafas
entara Nusa, pria itu seperti orang yang tidak berdaya hanya mampu menundukkan kepalanya. Berbeda dengan La
sudah menikah hampir tiga tahun, kan?" Lanjutn
patnya mempunyai cucu, usia mama sudah tidak mudah lagi, jadi Mama mengambil keputusan ini, Nusa akan sega
e
a terk
ejut, bahkan tak percaya. Setiap tutur kata yang lemah lembut keluar d
an macam
sesak, tenggorokannya terasa tercekat, diiringi denga
erkata-kata. Hanya lelehan air mata yang kini tanpa diminta, beg
mad
dengan Nusa bahkan baru berjalan tiga tahun. Apakah se-d
ak, begitu pun Syaqila. Tentu saja ia mau, segala cara sudah ia
isa
ia sedang berusaha! Diluar sana bahkan ada yang sudah lebi
i, Mama mohon, izinkan suami kamu menikah dengan Lara
ambu