icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
AKU BUKAN WANITA MANDUL!

AKU BUKAN WANITA MANDUL!

icon

Bab 1 Chapter Satu

Jumlah Kata:2254    |    Dirilis Pada: 27/05/2024

Rahim Ibu tidak bermasalah," kata seorang D

g hamil, Dok?" tanya wanita c

berulang kali dan berbeda Dokter. Semua hasil pemeriksaan Dokter menyatakan kondisi rahimnya sangat baik. Tapi, kenapa ia tidak kunjung hamil juga? Bahkan ia sel

ya Ibu pernah

alan tiga tahun ini, saya tidak pernah memakai KB a

mang tidak ingin menunda mendapatkan momongan. Apakah mungkin memang Tuhan belum menghend

ta itu nampak menemukan sebuah hal yang janggal. Namun, sebelum ia memberitah

la, seperti tengah berpiki

k," lanjut Syaqila. Sepertinya ia salah paham

sud saya, Bu. Mungkin Ibu punya riwayat penyakit a

dak mempunyai riwayat penyakit apapun, Dok. Tapi ... saya baru inga

pungkas Do

ya malu. "Emm ... obat kesuburan, Dok," jawabny

nya?" tanya Do

obat pil gitu, warnanya ada yang kuning sama warna pu

anya Bibi dirumahnya yang selalu menyiapkannya. Jadi ia tidak pernah melihat me

ngguk-angguk kepalanya. "

ak bawa

ar atau tidak, soalnya sekarang banyak obat abal-abal. Kalau saya bole

Saya belum pernah konsultasi mengenai obat penyubur yang saya minum. Kalau

a boleh, s

begitu saya permis

k, setalah itu Syaqila

obat itu ya jadi aku gak kunj

ampingnya seperti itu?" gumamnya lagi bermonolog sendiri

ai obat yang sering ia minum itu pada Dokter Sinta

*

tangganya. Selepas pulang dari Klinik tadi, ia mendapatkan pesan dari Nus

skan untuk memasak dengan menu spesial untuk malam malam kali

angkan makanan tersebut. Syaqila tersenyum puas saat ia melihat bebe

la pun memutuskan untuk membersihkan badannya terlebih dahulu. T

selesai mandi dan berganti pakaian, tidak lupa j

bu kok belum sa

b, jika pun suaminya itu menjemput Ibunya dulu, seharusnya sudah tiba dari setengah ja

Bisa dipastikan itu adalah mobil milik Nusa, dengan segara Syaqila keluar dari

apati Nusa-suaminya serta Ibunya sudah berdiri di sana. Tapi, tunggu! Ternyata mereka ti

laikum," u

lam mereka. Lalu ia menyalami Ibu mer

ta datang bersama dengan suami dan Ibu mertua itu, namu

empersilahkan mereka masuk ke da

an langkahnya. Entah mengapa dari raut wajah suam

lam, baju ganti Mas udah aku siapkan juga di kamar," kata

ya juga, kerena tahu jika Ibu mertuanya akan datang, jad

ng entah siapa itu, kini sudah du

t lembut. Jika beliau sedang marah atau kesal pun tidak pernah berbicara dengan nada yang tinggi, tapi jangan salah, ibarat kata lidah tidak bertulang, t

Lanjutnya, namun tatapan Syaqila mencuri pandang pada

an ini Lara, dia anaknya temen Mama," ujar Bu Yanti. Ia tahu jika me

namun hanya terdengar oleh bilik hatinya. Rasanya ia ragu ji

nyak tentang Mbak Syaqila sama saya," kata Lara, memperkenalkan di

tangan wanita bernama Lara tersebut. "Saya

mperkenalkan dirinya seraya mempertegas posisinya jika

ita bisa akur ya, Mbak," ujar Lara seray

ur

keningnya, apa mak

tangannya. "Nanti Mama jelasin semuanya, ya. Kamu udah masak banyak, 'kan? Mama udah kangen ban

n senyumannya. Entah mengapa tiba-tib

t Nusa sudah selesai atau belum mandinya. Syaqila membuka pin

g menoleh kearahnya, terlihat wajah suaminya

heran, apa suamin

Nusa tersenyum p

itu langsung memenuhi indra penciumannya. Nusa seperti sudah selesai mandi, Syaqila juga me

un ke bawah untuk makan malam bersama? Padahal tadi Syaqi

nya Syaqila ia yakin ada sesuat

itu. Nusa malah menarik Syaqila kedalam pel

usa dengan lirih. Kemudian mengec

itu pun, langsung melepaskan pelukannya. Ditatap

ng ter

iba suaminya

Mama tiba-tiba minta

ay

, tiba-tiba terdengar suara

apa Nusa su

yang kebetulan memang sedikit terbuka. Membuat Nusa

ian ya?" lanjut Bu Yanti d

selesai kok," jawab Syaqila gugup. Me

awah," ajak Syaqi

k, lalu keduanya pun

terlebih dahulu. Lagi-lagi Syaqila mendapati sikap aneh suaminy

a perasaan S

pun langsung menikmati makanan yang sudah tersaji di atas meja makan tersebut. Tak banyak pembicaraan saat makan malam tersebut berlangsung, han

bu mertuanya dan Lara memuji masakannya pun, Syaqila hanya menanggapinya dengan sen

ng makan malam bersama, banyak hal yang merek

anya orang asing saat

an banyak tanda tanya mengenai sikap aneh suaminya. Apa mun

pun menghabiskan maka

a, Sya," puji Bu Yanti. Entah yang keb

ila, pinter banget bikin makanan enak, kayanya

a hanya tersenyu

Bu Yanti sambil terse

ya, Sya. Kamu pasti bingungkan dengan kedatangan Mama ya

uanya itu. Mencoba mendengar dengan seksama a

h tangan menantunya itu. "Sya, kamu tahu, 'kan kalau selama ini mama ingin sekali punya cucu, Mama harap kamu bisa mengerti. Maksud kedatangan Mama ke

aruh baya itu seperti tengah mengambil nafas

entara Nusa, pria itu seperti orang yang tidak berdaya hanya mampu menundukkan kepalanya. Berbeda dengan La

sudah menikah hampir tiga tahun, kan?" Lanjutn

patnya mempunyai cucu, usia mama sudah tidak mudah lagi, jadi Mama mengambil keputusan ini, Nusa akan sega

e

a terk

ejut, bahkan tak percaya. Setiap tutur kata yang lemah lembut keluar d

an macam

sesak, tenggorokannya terasa tercekat, diiringi denga

erkata-kata. Hanya lelehan air mata yang kini tanpa diminta, beg

mad

dengan Nusa bahkan baru berjalan tiga tahun. Apakah se-d

ak, begitu pun Syaqila. Tentu saja ia mau, segala cara sudah ia

isa

ia sedang berusaha! Diluar sana bahkan ada yang sudah lebi

i, Mama mohon, izinkan suami kamu menikah dengan Lara

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka