Bisakah Untuk Tidak Memilih
Yadi sambil terus
buang tenaga untuk mengejarnya lagi, "Sumpah Rachel, aku capek banget ngejar ka ...." Kata-kata Yadi tiba
pa sih aku jadi lemah kayak gini gara-gara
Rachel, kamu nggak lemah dengan nangis seperti itu malah itu mungkin akan membuat kamu menjadi kuat nantinya." Yadi berusaha menenangkan Rach
tenangin Rachel sekarang." Perkataan Janetta membuat Liora entah kenapa berbalik menge
mau ke mana Jelena, kamu nggak apa-apa kan?" Semua teman-tema
gambil barang aku yang ketinggalan di kelas." Jelena berlari,
h kenapa kepalanya sakit seperti ingin meledak, "Aduh, kenapa tiba-tiba kepala aku sakit banget dan perasaan aku nggak enak. Biasanya aku begini kalau teman-teman ak
lnya Yadi deh, apa aku pulang duluan aja pakai mobilnya Yadi? Dia pasti nggak marah kok malah mungkin dia akan mengerti kalau a
*
dulu sama Haniel?! Papa pikir Haniel ini barang dagangan yang tidak perlu tau apa-ap
, "Papa benar-benar sudah buntu Haniel, papa sebenarnya tidak mau menyetu
lu kenapa harus Haniel yang menanggung sem
bukan dengan teriak-teriak nggak jelas kayak gini!" tegas cewek itu yang berusaha menghentikan adu mulut ayah dan a
g tak terduga berasa dari dal
" teria
getuk keras-keras pintu itu, "Javas, Kak Javas! Kakak ken
s, "Om, Haniel, mend
Javas. Dobrakan yang kedua kali akhirnya membuat pintu kamar Javas terbuka,
ris melihat Javas ter
membantu papanya mengangkat Javas. Indira lalu menelepon ru
*
ekarang kita cek ke kelas dan dia nggak ada!" amarah Tristan semakin s
ah, mudah-mudahan dia tidak kenapa-napa karena aku melihatny
urnya, "Sayang, kamu kenapa dari tadi diam terus? Kamu tenang aja, aku yakin
Jelena tiba-tiba menghilang seperti itu,
achel walau sebenarnya aku yakin ada
ia." Liora bergetar menahan tangis, dia takut ada apa-apa sama Jelena.
a dia mau pulang tapi langkah kaki Yadi terhenti dengan muka kebingungan m
ena, jangan-jangan dia ...." Yadi langsung berlari
sebenarnya ada masalah apa sih?!" Rachel juga k
perasaan aku semakin nggak enak." L
kampus sampai jalan keluar kampus, "Jo
mpus kita." Mata Jovan lebih mengawasi jalan y
embuat perasaan Liora semakin tidak e
ka Liora akan melompat dari mobil sementara Tristan jadi senewen karena rem
aknya ada yang rame jug
Yadi tiba-tiba lari seperti itu, "Yadi!" Teman-temannya ikut berlari mengikuti Rachel dan Yadi. Ketika Rachel berhasil masuk ke kerumunan itu, dia malah menemukan
dia semakin ketakutan, "Jelena!" Liora berlari membantu Yadi. Sementara Tri
*
rnya, "Kak, akhirnya kakak siuman juga." Indira menggengg
dan besok sudah bisa untuk pulang." Papa
lang ke Indonesia,"
apanya selesai bicara, tangann
epan ruangan Javas,
aniel terlihat serius dengan keinginannya itu. Papanya berpikir sebentar, tidak ada cara lain, papanya harus mengijinka
onesia besok. papa minta kamu jaga kesehatan kamu, Indira dan Haniel papa tugaskan untuk terus memantau perke
auh darinya, "Kamu kasih apaan ke om sampai dia mau iyain permintaan Javas?" Haniel hanya
*
epertinya mimpi buruk membuat
teriakin nama Javas kayak gitu?" Lio
ngsung to the point, dia yakin kalau Jelena b
vas yang berjalan di depan Jelena tapi semakin lama dia semakin menjauh tapi tenang aja Rachel mungkin itu semua hanya mimp
erat, entah kenapa pelukan itu membuat jantung Jelena bekerja lebih cepat. Yadi menyadari hal itu kemudian melep
iri aku, Di." Jelena m
rol sama kita-kita kalau kamu lagi ada dalam masalah!" Tristan juga iku
m sembuh betul. Jelena, kalau kamu lagi ada masalah dan butuh kita untuk tenangin ka
u," ujar Janetta. Liora membantu Jelena untuk beristirahat sementara Rachel masih memandang Jelen