Bisakah Untuk Tidak Memilih
i hidup itu harus bisa memilih yang terbaik. Apakah kita mau memilih dari salah satu pilihan yang diberikan dengan konsekuensinya masing-masing? Atau ki
*
seseorang dari telepon yang
pai di ruang tunggu pasti aku telpon kamu." Gadis itu terlihat agak repot
langsung melesat menuju tempat di mana dia
h sampai di ruang tunggu duluan, "Sorry Chel, aku tadi bingung jalan masuk ruang
lang aja yah, nggak usah singgah-singgah lagi, aku capek banget nih." Gadis itu
laki itu lalu membantu gadis i
*
api tampaknya tidak ada siapa-siapa di rumah itu. "Papa sama mama aku belum pulang dari kerja yah, Yadi?! Ngga
ek, dia terus berjalan masuk ke rumah itu dengan membawa seluruh barang-barang Rach
t ini nggak bisa lihat apa-apa!" teriak Rachel. Sayangnya nihil, tak ada satu p
Rachel ... kami semua kangen sama kamu!!!" teriak sah
banget loh sama kalian. Aku pikir bakalan cuma Yadi aja yang nyambutin aku pulang bahkan aku nggak mikir kalau mama sama papa bakalan sempatin waktu kasih kejutan buat aku." Rachel
untuk nyiapin pesta penyambutan kamu." Mama Rachel langsung memeluk anaknya haru begitu juga dengan papanya, sudah berapa lama mereka tidak tinggal dalam satu rumah dan membuat papa dan mamanya harus pulang balik untuk
ikut makan yah. Aku dah siapin makanan kesukaaan kamu di hal
yah bentar, nanti langsung aku nyusulin ke halaman belakang kok." Rachel segera menuju kamarnya yan
mamanya sangat mencintainya dan dia yakin kalau mereka sebenarnya berat melepaskan Rachel yang tiba-tiba memutuskan perg
ibicarakan dulu oleh semua anggota keluarga. Seperti keputusannya yang ingin meninggalkan rumah waktu, dia yakin kalau orang tuanya merasa konyol dengan alasan Rachel
a. Beberapa mainan anak-anak, aksesoris anak-anak serta foto-foto kenangannya bersama sahabatnya selalu dia simpan di kotak itu. Tidak ada yang berubah dari semua sahabat
*
dang rumah besar yang berada pas di samping rumahnya. Dia tak sadar bahwa ada Yadi, cowok yang tadi menjemputnya di bandara, mendatangin
, kenapa?" ta
i ikut memandang rumah besar yan
gak tau dia di mana tapi di manapun dia, aku tau kalau dia lebih bahagia di sana diband
ceria kamu yang dulu sebelum dia pergi. Aku sama anak-anak sangat khawatir saat kamu memutuskan untuk pergi juga dan sebenarnya kita tidak ingin kamu pergi tapi kita yakin kalau itu bisa membuat k
nah berubah dari sejak itu. Yadi selalu menelponnya, menanyakan keadaannya bahkan tidak segan-segan ke Jogja kalau Rachel sedang sakit, sedang sedih atau saat Yadi sedang banyak waktu senggang. Sebenarnya sahabat-sahabatnya yang lain juga seperti itu
selalu berharap kalau suatu hari dia memutuskan buat kembali ke kita. Udahlah kita nggak usah bahas itu lagi, kamu udah siap kan buat masuk kampus bareng-bareng kita." Lihatlah,
ebar, "Iya, aku mau rasa
su bikinan Liora udah jadi ini!" ter
lu sebelum menghadapi hari-hari selanjutnya." Rachel tersenyum dan membal