Dikejar Cinta Sang Billionaire Muda
ruangan Nathan. "Ini file yang anda minta barusan." C
komputer dari brand ternama langsung mengh
sa saya bant
dimasukkan!" Mata Claire membulat seketika. File itu bahkan belum dib
nurut saya semua data sudah saya teliti baik-baik. Semuanya runtut masuk ke dalam
ntah perintah say
laire menjawab d
u turuti saj
raih file itu lagi. Namun, tangan Nathan langsu
Saya juga ingin meni
file laporan keuangannya
rhenti. Sambil menghembuskan nafas
i, Tuan?" Claire berusaha sabar
Karena saya sudah memiliki soft copy-nya d
.. Tapi
tu, Claire. Lakukan
Nathan. Dia berdiri di samping Nathan sambil meremas tan
r. Claire tersadar lalu segera menggeser salah satu kursi yang berada di hadapan meja Nathan. N
i kursinya. Dengan perasaan was-was Claire mu
tingkah Claire . Dia yakin gadis itu sedang berpura-pu
itu. Sesungguhnya aku sudah bisa membaca apa yang
emukan data yang ku maksud ta
masih sesuai dengan fil
ndak menjauhkan diri. Namun, kursinya langsung ditahan oleh tangan Nathan yang kekar. Deg! Jantung Clair
rbata-bata. Nathan mengangguk-angguk dengan wa
ta sering-sering duduk berdekatan seperti ini." Tangan kiri Nathan mendadak
n salah paham." Claire menolak secara halus sambil menurunkan tangan Nathan dari pund
senang jika harus d
Saya mohon. L
n iri." Nathan memutar kursi Claire hingga mereka saling berhadapan. Claire semakin ketakutan. N
yang mengekangnya tadi. Segera berlari keluar sebelum Nathan kembali memberi
menantang ju
muanya akan percuma karena Jane pasti akan membela Nathan juga. Entah apa yang ada di benak J
mbil sibuk memainkan isi piringnya. "Kenapa sih kamu? Bukannya bahagia karena seha
dah magang aja
ire. Tempat ini udah yang paling bagus.
u tau. T
Jane mendecak. "Kamu ini gadis yang aneh. Didekati sama bos tampan dan
Aku benar-benar merasa t
d kamu lagi lusa kita ikut bazar makanan ringan di balai kota? Aku udah dapa
ak bilang dari kemarin-kemarin
imu kejutan. Aku yakin seka
berada tidak jauh dar
Menarik juga," gumam
kerjakan beberapa ibu-ibu disekitar rumah Jane. Dia memiliki cita-cita untuk bisa mengembangkan produk rumahan agar bisa diterima oleh seluruh konsumen baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, Cla
kan?" Senyum Claire mendadak menghilang saat mengetahui siapa yang
ta untuk besok," ujar Jane dengan wajah tidak enak pada sahabatnya itu. Claire tidak menjawab. Ia masih men
ini? Kenapa dia
pagi sekali. Aku tidak mungkin mengusirnya. Apalagi dia adal
dia disini. Ayo, kita pergi beli bahan-bahan! Kau sudah mendapatkan ca
u!" Jane menahan ta
gan. Untuk mendapatkan barang yang be
ali ini kita tidak bis
nap
pergi berbelanja.
ane. Saat ia melirik ke arah lelaki itu. Nathan se