Berpisah Karena Game Online
u juga meremas tanganku dengan amat kencang. "Kurang ajar! Siapa
anya melotot dan menyala-nyala. Lalu, dengan cepat, dia men
ementara tangan satunya mencekik leherku. "Kau mau c
udy. Cengkraman tangannya mem
iakku. "Mas
berusaha melepaskan ta
perempua
hasil mendorong tubuh Mas Rudy ke belakan
g beruaha meraih rambutku.
r kami dan tak menggubrisnya. Aku sangat ketakutan.
ntu kamar kami dari dalam aga
jah dan tubuhku. Aku tak menyangka kalau Mas Rudy benar-ben
r kami beberapa kali, lalu dilanjutkan dengan teriak
uar!" balasku yang dipen
aku dobrak pintu ini!' anc
n Mas Rudy mendobrak
u i
ali. Aku pun langsung panik dibuatnya. Ditambah, Radit tiba-tiba terbangun
adit, tapi aku sendiri harus menahan pintu kamar kami. Sebab, jika
i tak akan membuka ponselmu lagi!" pinta
knya tak peduli. Ia berusah
tiba-t
r
ak lama setelah itu, aku mendengar suara Mas
an kau?
Mas Rudy menge
u? Aku bisa laporkan kau ke
n siapa, tetapi sepertinya orang yang diajakn
rkan
lebar tanda tak percaya. Aku mend
juga atas tuduhan KDRT terhadap
suara mere
da beberapa tetangga kami yang lain di depan rumah. Sepertinya, m
! T
lu, terdengarlah suara tetangga kami. '
ebur dan keadaan menjadi sangat berantakan. Ditambah, para tetangga menatapku tanpa sinis. Begitu pun de
dia meraih tanganku. "Ayo, keluarlah dari
, pandangan para tetangga membuatku tak nyaman.
mu!" ucap Ilham yang terlihat dengan keputusanku. "D
ah tetangga kam
mbaknya juga. Lagian, mbaknya j
i, P
apan Ilham. "Ini kan urusan rumah tangga orang. Jadi, ala
a Pak Yudi. Ini urusan rumah tangga kami, jadi
am. "Baiklah, aku akan hargai keputusan dari Rani untuk tetap bersamamu," ucapnya mantap. "Tapi jik
*