DIMADU KARENA DIFITNAH MANDUL
kamu nggak usah buatin Mas beke
kenap
agian kan kasian kamu repot tiap pagi nyiap
epotin, kamu kan suami aku dan itu eman
ga kan kewajiban seorang istri, b
k napas dalam
edangkan Aisyah segera bersiap-siap ke luar
siapin. Aku pamit ya." Ai
mpuan malang itu berusaha sendiri mencari berbagai pengobatan medis ataupun herbal, namun hingga sekarang tak kunjung membuahkan hasil, saat-saat kritis seperti itu tak sedikit pun perhatian Bima tertuang padanya alih-alih member
am balado kesukaanmu," ucap Ais
tadi, kamu makan aja sen
t ya, Mas? Kalau besok-besok kayak gitu lagi
lukan aku di depan teman-teman kantor? Di bawai
k perlu marah-marah juga kan? Kalau
mi kamu marah ya!" timpal wan
af,
mau istirahat daripada panjang lebar
Mas mau aku siapin a
nggak usah peduli, sana jauh-jauh
s dada, "Astag
sehati anaknya agar tak berlaku demikian pada istrinya seperti biasa
mu sibuk
ari menggosok-gosok ram
asalah penting,"
alah
sibuk. Mas mau nggak kita
i udah yang keberapa kali? Kalau udah
k gitu. Aku ini siapa sih di mata kamu? Kamu tu suami
ak gitu, kalau emang bisa
ari lagian selain kesehatan tubuh pentingnya menjaga kesehatan mental itu perlu! Kalau Mash bilang dari dulu kamu itu emang nggak bisa
a Allah belum ngasi kita keturunan. Kamu jadi suami yang baik untuk ak
n memegangnya dengan keras, "KAMU
h banyak berubah! Sekarang kamu udah berani
ggebu, "Sekali lagi aku kasi tau ke kamu ya! Ka
ntara keduanya
sama kamu, Mas." Aisyah sudah ta
! Aku tuh capek tau nggak, capek! Aku sekarang cuma punya Mama dan sampai sekarang