Cinta Tak Terduga
h yang hanya ada tiga buah di Indonesia.
eluar dari mobil, mereka berkerumun, wajah berse
rang bertudung jaket biru gelap dan bermasker tidak sengaja menabraknya. Sepertinya o
ei!
ntur teriak emosi. Untung sa
kan langkahnya, balik badan d
a lalu mengejar wanita itu. Namun, wanita itu entah bagaimana hilang dari pandangannya. Larinya cepat sekali
an bertemu cepat atau lambat. Dia pun kembali melanjutk
*
dan memandang ke luar. Cahaya matahari terbenam yang cantik, tetapi raut
ng lemas memegang
k. "Guntur, kau sudah kembali? Mana oleh-olehnya?" Dia mengedarka
ak a
di ranjang. Dia menarik kursi dan duduk setelah me
tu, dia bertanya, "Ap
"Menemukannya atau tidak, apakah ada perbedaan? Nyatanya dia telah pergi. Tidak akan
bagimu melupakannya. Bagaimana menurut
irik, dengan ta
..
akan. Hanya terdiam merasakan suasana. Benar juga menurut buku, putus cinta
erpecah beberapa
mengenal seoran
u? Mengapa kau tiba-t
aku!" Gunt
akhir ke arah Guntur. "Baiklah. Jad
t!" Guntur berhenti bicara.
a hanya
nganggukk
Apa-apaan ini? Kau benar-benar sa
kau meng
araku tahu kalau kau hany
yang tidak kau ke
. Dion beranjak berdiri dari kursi dan berkata denga
ting pintu. Guntur menghela napas pa
eorang diri sama temannya. Dia tidur mengh
G
dangkan, A kemungkinan nama wanita
ngin. Dia bangun dan mengambil alat potong kuku. Menguna
lamanya Gunt
hkan ia sudah pergi keluar negeri, mencari si "
hat tingkah Guntur yang menyebalkan. Apalagi mengingat saat Guntur tiba-tiba
aplikasi. Entah apa yang terjadi sehingga d
faatkannya. Tidakkah dia tahu? Dia benar-benar bodoh! B
*
tahu cara menge
a yang sebelumnya menabrak Guntur
dengan handuk itu pun berjalan menghampiri sah
"Apa kau bercanda? Baga
ta dapat disembuhka
eman sekamar Zizi. Teman
gin mencobanya w
tu membuat Zizi
ak dapat terpecahkan. Cinta ada sebuah perhitungan, seperti rumus da
ku!" Zizi meletakkan handuk dan me
k pernah memikirkanny
ja, aku akan keluar dari sini sekar
-senyum tidak karuan. Zizi yang saat itu me
nnya. Tapi cuman sekedar mem
ng kau suka?" Lufia membala
Tidak! Tidak ada
, aku me
ah sahabatnya itu, kemungkinan Lufia sedang berpikir yang tida
um seperti itu! Kau me
. Aku me
Zizi lalu tidur menyamping. "Aku tidak bisa memikirka
pasti sangat marah jika mendapatkanmu berhubungan
ibumu mengapa dia tidak memperbol
kalanya aku ingin bertanya pada ibu. Entah bagaimana... aku tidak bisa bertanya setelah melihat waj
ku ingin ibu membagi bebannya den
sam