Kakak Kelas Jahat itu Suamiku
keluarga rumah itu. Piona tertatih-tatih dengan kaki telanjangnya menuju ruangan itu. Ketika piona tiba mereka
anakan? Pikiranku sedang tidak terkontrol dengan pertunangan yang menda
ang mau direncanakan? Rasanya paru-paru ku sesak dan jantungk
s panjang dengan em
n orang tua kamu emang punya
kang muncul edwin y
harus tahu, ada re
ternyata tidak terlibat dengan
irik ke w
sebenarnya ini sudah di rencanakan sejak kalian kecil dan--" Mama Pi
luarga dan menyelamatkan aset keluarga Piona, sebenarnya pernikahan ini kami renc
n bersamaan berteriak dan sal
dwin tidak saling mencintai Tolonglah ma!" Piona mering
u jug
ma. Tidak ada cinta dan ini demi bisnis apakah mama dan papa tega mengor
nikahan hari ini mama, papa, tante ratna dan om dodi punya
anak mereka dan mereka di masukkan da
ma pintunya!" Piona berteriak
jangan bercanda, maksud kalian
ah dikamar yang sama,pikirkanlah baik-baik. dalam waktu tiga hari kami akan mempersiapkan pernika
Piona nggak mau m
ehilangan akal mereka" Edwin terdu
tak?kamu bisa kan mencongkel pi
s memaki edwin sambil
menangis itu. Entah jarak mereka yang jauh berubah menjadi dekat ketika bahu edwin tiba-tiba bersia
ini ?dia membelaiku? Apa yang dipelajarinya di am
ku berhenti menangis dan tersisa sesenggukan yang membuat dada semakin
adaku, tangisnya sudah berhenti apa yang harus kulaku
u mereka bermusuhan. Piona mengangkat kepalanya dari bahu edwin dan duduk bersebelahan dengan edwin, suasana semakin canggung. Dengan polos mereka berdua menoleh kearah yang bersamaan dan mata mereka bertemu lagi. Tidak ada yang terpikir
bir warna pink yang berada tepat didepannya. Bibir itu terasa memanggil hasrat nya untuk menyentu
anpa ada rasa ragu, ada apa ini? Tidak kenapa tidak bisa menahan jara
perlahan dan perlahan, kemudian mata piona mulai tertutup sedikit demi sedikit dan tangan Edwin meraih bagian telinga dan
masih terlalu dekat, mereka menarik diri mereka masing-masing. Suasana semakin c
ng cukup jauh. Tanpa kata dan hanya
in mencair
yang terpiki
masalah apa yang terjadi saat ini. Bodoh kenapa aku ber
benciku sampai detik ini," Edwin meluapkan segala yang ada dipikiranya dan akhirnya
itu bisa mengucapkan maaf p
kita melupakan hal itu," Piona
kannya? Oh tidak kamu berkata dengan cukup sopa
ingin beristirahat. Mereka menatap kesekel
pa yang harus kulakukan? Jangan! pion
at hanya ada satu ranjang saja, Edwin bing
kin aku akan tidur di lantai saja m
mencoba mencairka
mandi sebentar," Piona masuk kek
urnya dilantai dan membersihkan
ari kamar mandi. Edwin pura-pura tidur, ternyata
agar menutupi tubuhnya itu dan berharap Edw
jang dan masih terjaga
menarik selimutnya lagi, piona diam-diam
Tapi melihat sikapnya saat itu membuatku muak, hanya saja sekarang
ona? hatinya gusar dan mu
atkanya? Piona mengernyitkan dahi dan melirik lagi ke Edwi
enyum tersungging kecil di bibirnya. Edwin semakin membayangkan ciuman tadi dan
terduduk dan tertaw
kearah Edwin yang sedang
amu mencuri pandang menatap wajahku ? Apa kamu mulai sadar aku tampan?"
n kamu, PD banget sih kamu!" muka Piona memer
jatuh cinta sama aku, lo?
perkataan itu dan tida
dan menatap punggung P
pernikahan ini, Edwin tersenyum kecil dan berkata dalam h
irannya kemana- mana. Piona menoleh ke ar
pa yang harus dipersiapkan ketika tante Marta dan mamaku tanya? s