icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kakak Kelas Jahat itu Suamiku

Bab 5 Malam Pertama 1

Jumlah Kata:1881    |    Dirilis Pada: 25/03/2024

a masih sama terlihat sangat canggung. Set

piona meraih tangan itu dan mere

g rias mereka sudah berpelukan lo jeng, sepertinya me

marta beg

bagus dong jeng" sahut

i kakek dan nenek sepertinya bagus ya

gantikan aku diperusahaan pakaian ini jadi aku akan punya banyak wak

edih, dia juga belum memberitah

ngan cara ini mer

tante marta berbis

aimana ? " ta

piona tentang kondisiku

at sedih mendengar hal

ah edwin untukku ya? Masalah perusahaan mu a

a pertolongan saat itu. Jika aku tahu kondisinya

ata tanpa perjodohan ini pun mereka juga akan bers

eng, jika kamu butuh sesuatu atau b

eng " jawab

ayo duduk!!" tante marta mem

a membicarakan masa lalu mereka dan tidak luput dari

et paket bulan madu ke Amerika selama seminggu. Dan besok pagi sekitar jam 9 kalian bisa langsu

ka setelah wisuda kemarin. Setelah kalian bulan madu, k

aik

k ditelinga edwin " berikan aku cucu secep

ah edwin memerah

hanya bisa.meng

lah edwin, mukanya sampai merah pad

intinya kita disini ingin segera

tersedak air putih

uhukk

ona " tanya edwin sa

alian pasti akan melakukan hal itu tanpa kami sur

berdua sem

madu sampai detik ini belum ada dikamusku. Kenapa wa

itu, tapi semakin dia malu dia terlihat semakin

edwin ketah

tante marta

njatuhkan sendoknya l

trimu, kenapa kamu masih harus men

aksudku e" edwin sus

kahan itu p

a pakaian yang masih berada didalam koper untuk diletakkan di lemari bersamaan dengan p

Piona ketika edwin bertelanjang dada dan hanya mengenakan handuk putih. Pi

ah sambil menutup mata dengan

melihat piona bert

in yang panjang, seketika itu juga secara tidak sengaja gaun pengantinya tersangk

a mereka berd

gan sampai edwin tahu.'

mbuatku tak bisa menahan

gkal perasaa

g edwin yang telanjang itu, Piona ters

ona berteriak lalu menut

t dan melepas

un yang tersangkut itu dibiarkan piona robek begitu saja.

n itu sobek.Edwin menggelengkan kepalanya dan ter

a yang harus kulakukan?" piona berguman sendiri di depan kaca kamar mandi. Tanganya meraih ritsli

s, aku harus bagaimana ?? Tapi aku ha

us minta per

tidak,tidak,tidak jangan

dwin yang sudah mengenakan kaos tidurnya berdiri sambil memegang sebuah majalah style,

buka pintu??' tany

akah kerannya mati?" denga

kerannya baik-ba

ta bantuanmu?" pio

?" edwin meletakkan majalahnya d

eketika tanganya menarik edwin masuk kamar mandi, ed

kang gaunku? Sedari tadi aku kesulitan untuk mele

tercengang denga

ah menyuruhku membantunya? Apa dia tidak takut

!" edwin mengatur nafasnya un

uran dia menutup matanya. Hawa tubuhnya berub

ritsliting itu pelan- pelan. Edwin mulai membayangkan hal yang tidak- tidak tapi selalu

tanya, dia berfikir 'ternyata selama pesta ini berlangsung pion

ri perkataannya mencoba menghilangkan pikiran kotornya. Sekali lagi edwin menghel

bukanya" kata e

an depan dadanya agar gaun itu tida

ta piona dengan s

t mulai sedikit membasahi sebagian tubuhnya itu. Apalagi setelah di

mbuka dan menutup lagi pintu kamar mand

dan melihat ed

t gugup saat edwin membuka ritsliting gaunya. Seje

agi,dia terus mengelus dadanya dan mengibaskan bajunya

urnya dan mencoba tiduran terlent

ayang??' berulang kali tangan

mengenakan dress tidur berlengan pendek yang hanya setengah menutupi pahanya . Pi

tiba- tiba berbalik arah ke jendela

baju seseksi itu??'

menganggapku pria normal

kali, mencoba menutup matan

aring diatas ranjang, merasa

Aku selamat dari malam pert

kan skincare dia menoleh keara

as, dan mungkin nggak jadi masal

ranjang dan memben

an tetap mematung

gumam edwin masih men

mbil mematikan lampu disampingnya. Mereka seolah ti

bayangkan punggung telanjang piona tapi berhasil untuk menahanya, pelan- pelan edwin mendekatinya dan membetulkan selimut

membuat dia mematung di tempat yang sama. Edwin mendekatkan bibirnya untuk mengecup kening piona tapi tidak be

masih

masih sulit u

piona mengguli

gan kebiasaan ti

ik menatap p

dengan baik beberapa hari ini. Tapi masih a

menyentuh punggung edw

h punggung pria, ternyata seperti

raba bagian punggungnya, edw

uga meraba lengan e

pria itu berbeda denga

gi untuk menahan apa yang yang edwin rasakan sedari tadi. Ketika tangan edwin diraba o

m dalam gelap, edwin berbalik sambil menggenggam tangan piona. Mereka pun saling berta

epat begitu juga dengan edwin,

kan suasana yang sangat canggung ini. Nafas piona mulai

rik oleh edwin agar tubuh p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka