Kakak Kelas Jahat itu Suamiku
a masih sama terlihat sangat canggung. Set
piona meraih tangan itu dan mere
g rias mereka sudah berpelukan lo jeng, sepertinya me
marta beg
bagus dong jeng" sahut
i kakek dan nenek sepertinya bagus ya
gantikan aku diperusahaan pakaian ini jadi aku akan punya banyak wak
edih, dia juga belum memberitah
ngan cara ini mer
tante marta berbis
aimana ? " ta
piona tentang kondisiku
at sedih mendengar hal
ah edwin untukku ya? Masalah perusahaan mu a
a pertolongan saat itu. Jika aku tahu kondisinya
ata tanpa perjodohan ini pun mereka juga akan bers
eng, jika kamu butuh sesuatu atau b
eng " jawab
ayo duduk!!" tante marta mem
a membicarakan masa lalu mereka dan tidak luput dari
et paket bulan madu ke Amerika selama seminggu. Dan besok pagi sekitar jam 9 kalian bisa langsu
ka setelah wisuda kemarin. Setelah kalian bulan madu, k
aik
k ditelinga edwin " berikan aku cucu secep
ah edwin memerah
hanya bisa.meng
lah edwin, mukanya sampai merah pad
intinya kita disini ingin segera
tersedak air putih
uhukk
ona " tanya edwin sa
alian pasti akan melakukan hal itu tanpa kami sur
berdua sem
madu sampai detik ini belum ada dikamusku. Kenapa wa
itu, tapi semakin dia malu dia terlihat semakin
edwin ketah
tante marta
njatuhkan sendoknya l
trimu, kenapa kamu masih harus men
aksudku e" edwin sus
kahan itu p
a pakaian yang masih berada didalam koper untuk diletakkan di lemari bersamaan dengan p
Piona ketika edwin bertelanjang dada dan hanya mengenakan handuk putih. Pi
ah sambil menutup mata dengan
melihat piona bert
in yang panjang, seketika itu juga secara tidak sengaja gaun pengantinya tersangk
a mereka berd
gan sampai edwin tahu.'
mbuatku tak bisa menahan
gkal perasaa
g edwin yang telanjang itu, Piona ters
ona berteriak lalu menut
t dan melepas
un yang tersangkut itu dibiarkan piona robek begitu saja.
n itu sobek.Edwin menggelengkan kepalanya dan ter
a yang harus kulakukan?" piona berguman sendiri di depan kaca kamar mandi. Tanganya meraih ritsli
s, aku harus bagaimana ?? Tapi aku ha
us minta per
tidak,tidak,tidak jangan
dwin yang sudah mengenakan kaos tidurnya berdiri sambil memegang sebuah majalah style,
buka pintu??' tany
akah kerannya mati?" denga
kerannya baik-ba
ta bantuanmu?" pio
?" edwin meletakkan majalahnya d
eketika tanganya menarik edwin masuk kamar mandi, ed
kang gaunku? Sedari tadi aku kesulitan untuk mele
tercengang denga
ah menyuruhku membantunya? Apa dia tidak takut
!" edwin mengatur nafasnya un
uran dia menutup matanya. Hawa tubuhnya berub
ritsliting itu pelan- pelan. Edwin mulai membayangkan hal yang tidak- tidak tapi selalutanya, dia berfikir 'ternyata selama pesta ini berlangsung pion
ri perkataannya mencoba menghilangkan pikiran kotornya. Sekali lagi edwin menghel
bukanya" kata e
an depan dadanya agar gaun itu tida
ta piona dengan s
t mulai sedikit membasahi sebagian tubuhnya itu. Apalagi setelah di
mbuka dan menutup lagi pintu kamar mand
dan melihat ed
t gugup saat edwin membuka ritsliting gaunya. Seje
agi,dia terus mengelus dadanya dan mengibaskan bajunya
urnya dan mencoba tiduran terlent
ayang??' berulang kali tangan
mengenakan dress tidur berlengan pendek yang hanya setengah menutupi pahanya . Pi
tiba- tiba berbalik arah ke jendela
baju seseksi itu??'
menganggapku pria normal
kali, mencoba menutup matan
aring diatas ranjang, merasa
Aku selamat dari malam pert
kan skincare dia menoleh keara
as, dan mungkin nggak jadi masal
ranjang dan memben
an tetap mematung
gumam edwin masih men
mbil mematikan lampu disampingnya. Mereka seolah ti
bayangkan punggung telanjang piona tapi berhasil untuk menahanya, pelan- pelan edwin mendekatinya dan membetulkan selimut
membuat dia mematung di tempat yang sama. Edwin mendekatkan bibirnya untuk mengecup kening piona tapi tidak be
masih
masih sulit u
piona mengguli
gan kebiasaan ti
ik menatap p
dengan baik beberapa hari ini. Tapi masih a
menyentuh punggung edw
h punggung pria, ternyata seperti
raba bagian punggungnya, edw
uga meraba lengan e
pria itu berbeda denga
gi untuk menahan apa yang yang edwin rasakan sedari tadi. Ketika tangan edwin diraba o
m dalam gelap, edwin berbalik sambil menggenggam tangan piona. Mereka pun saling berta
epat begitu juga dengan edwin,
kan suasana yang sangat canggung ini. Nafas piona mulai
rik oleh edwin agar tubuh p