Scandal with CEO
Ashley yang masih memegang kepalanya, dan perlahan Ashley meraba-raba akan keberadaannya kini. "Ini dimana? Tempat apa ini? Ini bukan rumahku
a mungkin pria itu?" Ashley berpikir keras demi mengetahui siapa yang sudah membawanya ke tempat itu. "Aku harus pergi dari sini!
orang yang sedang berbincang di luar. "Ah, apa itu mereka?" tanya Ashley pada dirinya dan Ashley memperlambat langkah kakinya, dan Ashle
i tempat itu, tapi Ashley juga tidak ingin berada di tempat itu. "Dimana ponselku, aku harus
suara pria itu begitu
Aku gak mau bertemu dengannya
pintu itu sudah mulai bergerak dan seseorang hampir masuk ke arah dalam. "Hikss, aku haru
l
langsung menyunggingkan senyumnya menoleh ke arah
apa Tuan, izinkan aku untuk pergi Tuan," ucap A
mbil sebotol bir dan menuangkannya ke gelas. "Apa kamu mau minum jug
diri mendekat dan meminta kembali belas kasihan dari Nicho
dari sini Tuan. Mereka a
anya, kalau mulai hari ini dan seterusnya kau adalah milikku. Dan orang tuamu ... ah, mereka g
tidak ingin terus-terus
rimamu bekerja. Dan kau harusnya berterima kasih padaku. Karena aku juga mem
ekerja di perusahaan mu, Tuan.
mbatalkannya secara sepihak. Apa kamu ingin aku tuntut dengan tuduhan
n. Aku tidak pernah menjebakmu. Yang ada aku
as di hadapanku!? Apa buktin
i hadapan me ... Tuan. Apa y
bisa melaporkanmu tentang ini, Tuan!" ancam Ashley yang kini ketakutan, saat melihat Nichol
adan Nicholas yang sedang men
ekalian memper
l
s, dan dengan gerakan refleks Ashley
as tersenyum meneri
tubuhku ini, Tuan! Aku tidak akan p
rik sayang. Baiklah. Aku tidak akan melakukan hal itu seka
Aku harus mencari cara agar bisa kabur dari sini, tapi bagaimana? Apa untuk sementara wakt
kan, sayang? Sini lah sayan
an dari Nicholas itu, sehingga Nichol
ring dr
ggu kesenangan pria itu. "Ada apa!?" bentak Nicholas dari sambun
Apa kamu sudah melih
a?" bentak
? Aku sekarang berdiri di depan apartemenmu," ucap pr
k tok
ucap seseorang dari lu
berita tentang hari ini!?" pria yang baru datang itu langsung melempar pertanyaa
icko? Apa dia tunanganmu sep
pa sih, Hans. A
, liha
g Nicholas dan Ashley yang sedang ramai diperbincangkan di publik. "Ah, para w
ho. Yang mereka tau kamu ini memiliki tunangan. Apa
sudah mendengar b
Apa kau lupa. Kalau dedi
elum siap
Nicko. Apa dia bena
ia hanya
•
n melotot ke arah Nicholas. "Hey kau, sampai kapanpun aku tidak akan sudi menjadi mainanmu!" Ashley berkata den
n senyum kecil di sudut bibirnya, bagi Nicholas. Semakin w
o. Apa yang akan kau kata
rusanku ha? Kau bilang sudah muak memiliki adik sepertiku. Kenapa sekarang kamu datang lagi ha? Aku
Sudahlah Nicho, berhenti membuat masalah. Apalagi dengan wanita yang ada di hadapanmu. Dia sepertinya bukan wanita jalang. L
." Ashley menyahu
icara?" tanya Nicho yang memb
an aku masih perawan hingga kini," ucap Ashley yang t
ih fresh," balas Nicholas tersenyum, sementara
ak tau siapa adikku sebenarnya. Dia penjahat kelamin. Tapi kalau dilihat-lihat gadis itu menarik juga. Aku akan mencoba membantunya lepa
Hans? Jangan bilang kalau kau
mobil yang sama denganku. Kau tidak perlu membelinya Nicho. Aku yakin Daddy juga tidak akan menyetujuinya
ya untuk investasi, Hans.
dikan pulau itu sebagai s
itu. Bahkan mereka sangat mengapresiasi apa yang aku lakukan itu, Ha
-apa. Mungkin kau hanya sebatas asistenku saja. Berterima kasih lah pada Kakakmu ini. Sebenarnya Daddy itu tidak ma
emuanya benar. Dan itu alasan pertama mengapa Nicholas tidak menyukai kakaknya itu. Kasih sayang sa
sini, Hans!?" bentak Nicholas yang
entak Hans
keluarlah dari sini. Aku
, yang selalu tidak mendengar apapun yang dikatakan oleh Hans. "
uanmu ha? Tidak ada! Kau hanya
lengan baju Nicho, dan kedua
esempatan untuk kabur. Perlahan-lahan Ashley berjalan ke arah pintu. Terlebih saat Nicholas berkata kalau pintu
n kakimu!" ucap Nicholas tanpa menoleh ke arah As
bentak Hans yang semakin men
bentak Nicholas melepas paksa tangan sang kakak dari len
ut aku!" Hans tiba-tiba berjalan ke arah Ashley, dan menggenggam e
skan
r
nggenggam erat tangan Ashley, sehingga Nich
gan melihat tangan Hans yang digunakannya menghadang botol minuman itu. "Ini sedikit luka,
gga dada Hans tiba-tiba saja berdebar kencang. Melihat untuk
a, melihat dengan dekat wajah Ashley yang begitu cantik dan
ak
rik tangan Ashley dari tangan Hans. Tidak lupa memberikan
nta mereka menarikmu paksa dari si
s h
ihat wanita yang baru saja ditemuinya itu. Tapi kehadiran wanita itu seakan memberi sinyal di hatinya. Dan entah kenapa Hans ingin memiliki
rjadi perkelahian antara para bodyguard sang adik dengan bodyguard sang kakak. Hingga akhirnya Hans berjalan melangkah sedikit lebih dekat pada sang
sini," ucap Ashley yang be
tidak mungkin melakukan pertempuran dengan sang adik. "Lepaskan kakiku," uc
Ashley menangis di bawah kaki Hans, hingga Hans duduk jongkok mele
ulu menarik kasar rambut Ashley ke dalam kamarnya. "Hiks, sakit. L