Scandal with CEO
ktu itu, Ashley? Perusahaan Copration group atau apa yah? Aku lupa lagi. Yang jelas itu lah. Apa kamu tidak jadi melamar kerja dis
tetap saja Jawabannya yang sama yang di dapat oleh Ashley. "Aku masih
a yang tengah murung itu. "Kamu harus semangat dong, y
yang aku datangi tidak satupun yang mau menerimaku menjadi karyawannya. Aku sudah bilang, aku memiliki keahlian mengoperasikan komputer atau apapun itu. Tapi tetap saja ijazah sarjana yang mereka minta. Apa bedanya coba yang punya gelar tinggi dengan orang seperti aku. Iya, aku cuman mengandalkan i
ki keahlian. Andai saja keluarga Ashley berasal dari orang kaya. Mungkin di fakultas Ashley bisa menjadi mahasiswa dengan peringka
ahaan itu. Aku langsung dukung, karena jauh-jauh hari aku sudah mendengar informasi itu sih. Hanya saja aku lupa ngasih tau. Ah ha sekarang perusahaan itu sedang ramai pemberitaan loh. Para wartawan sibuk membuat artikel tentang perusahaan itu. Dan dengar-de
aku coba saja yah? Urusan diterima atau nggaknya yah nanti dipiki
t seksi, di padukan oleh kemeja berwarna putih panjang. "Perfek, aku cantik. Bodoh kalau mas
dong! Ntar aku terlambat kerja nih!"
high heels untuk penyempurna penampilannya kali ini, tidak lupa tiga
habatku ini pasti akan diterima." Aleena
elamar di tempat kamu bekerja saja. Jadi tukang cuci
ahabatku. Memiliki
terima
yang masih pagi dan jam yang menunjukkan pukul tujuh lewat lima menit. "Apa kamu yaki
yo semangat. Yakin pasti d
engan perasaan yang sedikit bingung dan canggung. Ashley berjalan melihat para karyawan perusahaan yang
eluar dari dalam mobilnya, disaat itu kaki Ashley tersandung oleh sesuatu. Yang mengakibatkan Ashley terjatuh pada tubuh seorang pria yang berpapasan sedang
h
ug
ra dua mata itu. Bukan itu saja, bibir Ashley dan pria itu sempat bertemu dalam waktu beberapa
an lainnya berlarian mengambil foto keduanya. Hingga Ashley dan pria it
ley bergegas ingin bangkit dari tubuh pria itu. Naasnya, kancing baju Ashley malah nyangkut di kemeja baju
ututnya. Mengakibatkan bunyi suara kecil keluar dari mulut pria
terbuka sedikit akibat satu kancing baju Ashley yang sempat lepas saat Ashley memaksakan berdiri. "Bos, apa Bos baik-
Bawa wanita itu ke d
ua pria berbadan kekar itu menarik paksa tangan Ashley untuk masuk ke
•
ak dan ingin lepas dari cengkraman dua pria itu. Tetap saja Ashley tidak sanggup melakukannya. Dua pria itu begitu kuat, tidak sebanding dengan kekuatan Ashley yang te
a menoleh ke arah Ashley yang sedang memberontak. "Kalian ini maunya apa sih? Lepaskan aku!"
elepas tangan Ashley, tinggal satu pria yang berada di seb
itu, memilih terlebih dahulu menggendong
di hadapan Nicolas dan ma
p. Tidak itu saja, Nikolas bahkan melihat dari ujung kaki Ashley hingga ujung kepala As
g dia!" titah Nichola
ng kesini hanya untuk mencari pekerjaan. Bukan untuk apa-apa! Bisa tidak melepaskanku!" b
hatkan betapa tampannya pria yang ada di hadapan Ashley sekarang,
mu cantik juga," ucap Nicholas mengangkat dan menahan dagu Ashley cukup ker
icholas di dagunya, tapi sayangnya kedua tangan Ashley di tahan ole
, sayang?" ta
langkangan Nicholas. "Argh arghkk akhhh ahhh, kau. Tahan dia!" Nicho
h Nicholas, sebelum Nichol
" balas du
ingga Ashley mengambil apapun yang ada di hadapann
ongggggg! Tolong aku siapapun! Tolongggggg! Hiks." Ashley mulai menyerah, setelah m
tu. "Aku mohon, jangan sakiti aku. Lepaskan aku. Hiks." Ashley yan
erlakukanku seperti itu? Aku mohon lepaskan aku? Aku janji tidak akan melaporkan hal ini ke polisi. Asal kalian mau berjanji untuk
a!" ucap satu pri
bos saja, atau ke apartemen bos?
at itu lebih dekat. Nanti kalau di perintahkan l
ua. Aku gak mau! Lepaskan aku!! Lepaskan akuuuuu!" pekik
nasib Ashley yang tidak henti-hentinya meminta pertolongan. "Kau, kalau masih ingin hidup.
ug
hingga Ashley mengangkat satu kakinya ke atas, mengin
g dia!" ucap satu pria y
au
l
s hiks." Ashley memegang pipinya beriring dengan tangisannya, bukan hanya rasa ta
jangan pernah melaw
. Aku harus mencari cara untuk kabur, iya. Tapi bagaimana ca
titah pria yang
ya kita ikat saja?
kemarin kemar
ey ketakutan. Sehingga Ashley berusaha
yeruduk pria yang ada di hadapannya, masih sama dengan sasaran Ashley. Bagian i
menyeruduk lalu berlar
ug
masuk ke dalam ruangan itu. "Kau!" ucap Nicholas marah p
h sa
gelus-elus kecil kepalanya merasa sakit akibat jedotan kepala Ashley,
a ini untukku ha? Kenapa kalian belum lakukan juga!
g itu sangat liar!" bal
a jalang. Tolong lepaskan aku. Hiks." Ashley yang tidak tahu berbua
ah saya lakukan. Hingga Tuan dan anak buah Tuan begitu marah denganku. Aku mohon Tuan, izinkan aku keluar dari tempat ini. Aku tidak a
gak mau,