Setelah Malam Pertama
san luka, dan bekas merah oleh kuku panjang di jari lentiknya. Sebagian luka itu mengeluarkan darah tap
menyakiti dirimu sendiri!" Daffin memegang erat tangan
janji!" Daffin terus memegang tangan itu dengan er
menerima kamu di kehidupanku. Aku sangat mencintaimu, May!" ucap Daffin meyakin
ar kepadamu. Melebihi cinta Arthur yan
rmasuk kamu, Bajingan!pergi
a tadi malam, aku bisa membuatmu puas," ucap Daffin mengingatkan pertemp
am panjang yang mereka lalui dengan bercucuran keringat tad
, kan?" tanya Daf
g telah menidurinya, dan kepada Arthur yang telah meninggalkannya di
ung tangannya sampai tangan tidak berdaya
kanan oleh kedua telapak tangan Maya berhasil mendara
megang kedua pipinya yang te
pah serapah terlontar dari mulut
ti kebahagiaan karena dinikahi oleh pria pujaan hati yang sangat dia cintai. Sekarang, kebahagiaan itu lenyap seketika. Senyuman yang
a, "Kenapa semua ini kamu lakukan kepadaku?" Maya melemparkan bantal di dekatnya ke arah Daffin. Orang
kan sampai pagi ini, Arthur belum juga menemuinya. Apakah Arthur, dan Daffin sudah b
gil Arthur dengan suara
iaknya lagi yang di iringi
Nanti orang-orang pada datan
Maya terus memanggil-manggil n
h ini, kita pergi dari sini untuk menata masa depan kita yang
rong tubuh Daffin den
tidak akan keluar, apalagi meninggalkan kamu. Aku akan kel
k!" Kelima jari tangan kanan Maya mendarat di pipi Daffin sete
adalah seorang bajingan yang telah m
Maya kembali meneriakkan na
malam pertama mereka, dan membiarkan Daffin tidur bersamanya untuk melalui
ian bersekongkol?!" Maya memukul kepala
bawakan suamiku kesini!" Suara Maya sudah terdengar
" tanya Sella yang terbata karena teru
, dia terus memacu dan menusuk liang
ri tadi terus menanyakan Maya, dan sangat berisik di kulum ol
" tanya Sella yang terbata karena teru
ikiran Arthur saat ini hanyalah menuntaskan perperangannya. Setelah itu baru mengurus apapun yang sedang terjadi di luar sana. A
yang dari tadi terus menanyakan Maya, di kulum oleh Ar
irnya yang langsung di masuki oleh lidah Arthur. Lidah Arthur
memainkan pucuk bulatan kecil di atasnya membuat Sella mabuk alang kepalang. Memori di dalam kepalanya mendadak tidak bisa
ke dalam goa penjepit di bawah sana, dan mer
s mengerang tidak beraturan kala tusu
la bersamaan dengan semburan lava
e samping Sella oleh Arthur, dan mencoba menetralkan pernafasannya beberapa saat. Setelah merasa tenaganya sedikit membaik karena terkura
pakaian Sella dilempar begitu saja ke atas tubuh Sella yan
" ucap Arthur dingin dan
thur tadi, di pakainya satu persatu pakaian itu, mulai dar
semua ini!" Arthur menyisir rambutnya ke belakang
an sepatah katapun, dia menatap A
nah menganggap kejadian ini perna
belati, jantung Sella seakan
oris bisa berbicara seperti itu. Padahal dia telah mengambil perawan Sella, dan menikmati tubuh Sella berulang kali semenjak tadi malam. Sekarang, dengan sa
tidak pernah terjadi apa-apa di antara kita?" tanya Sella dengan
?" Arthur melipat kedua tangannya di da
seperti itu. Kamu telah mengambil perawanku, Arthur!"
di atas ranjang, "Bukankah ... kamu sendiri yang datang kepadaku untuk membe
erangah mendengar
semuanya?' batin Sella m
dan menyerahkan keperawananku kepadamu?"
erdebatan sengit itu semakin lama semakin panas, Mereka berdua tida
Sella melototi Arthur membuat
rahkan bukan kepadamu! memangnya apa sih kelebihan kamu? laki-laki berparas
wanmu pada orang yang kamu anggap tidak pantas mengambil itu dari k
n telapak tangannya deng
ang kepadamu memberikan tubuhku secara cuma-cuma kepadamu atau kamu yang mengambil nya dengan paksa dariku
t ditinggal oleh suaminya saat malam pertama. Maya memang menganggap Sella sebagai sahabat baik. Namun, itu tidak berlaku bagi Sella, dia t
atian lelaki itu dengan berbagai cara. Tapi, usahanya tidak membuahkan hasil. Malahan sekarang Arthur telah menikah, da
yang sangat dia benci selama ini, Sella terus melangkah menuju kamar paling
elihat Maya yang sudah seper
ella mendekati Maya yang telanjang tan
dut. Gucci kecil yang biasanya teronggok tenang di atas nakas kini telah bercerai berai menjadi puluhan keping. Sedangkan Daffin berdiri di samping Maya, dengan t
padaku apa yang terjadi padamu!" Sella meraih lengan
tahu harus memulai ceritanya dari mana, dia sangat terpuruk dengan kejadian ini.
Maya yang terus menang
ka sering ketemuan dan jalan bareng. Apalagi akhir-akhir ini, Sella dan D
a melihat ke arah Daffin, o
dengan kalian?" tanya Sella bersandiwara, seperti
asih terisak. Sedangkan Daffin hanya diam sambil mem
ra briton terdengar dar
dalam keadaan telanjang," jaw
aya, untuk melakukan sesuatu hal yang indah. Tapi kini, Kamar itu telah menjadi tempat pertama kali untuk Maya merasa
Maya akan di mulai dari tempat ini. Tempat yang