icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kesucianku Ternoda

Bab 2 Jarum Dalam Lipatan

Jumlah Kata:2450    |    Dirilis Pada: 10/03/2024

ini ada teman-teman arisan yang akan berkumpul di rumah Meli. Dia tidak mau melewatkan kesem

beberapa temannya, dia hanya memesan semua masakan itu di restoran mewah. Sehingga, masakan yang dia suguhkan be

riasan make up di wajahnya agar terlihat tetap cantik. Meli sangat modis dengan dress brokat hitam selutut yang dia kenakan. Penampilannya tida

mpilannya masih terlihat mewah dan modis. Harga setiap item yang dia kenakan mulai dari perhiasan kepala hingga ujung kaki tidaklah mu

n gaya anggun, akhirnya ada

wanita dari balik pintu rum

rik balik pintu, dia pun langsung membalikkan badannya dan gegas berjalan

dari tadi. Mari, silahkan masuk," ucap Meli

m rumah, dengan jalan yang berlenggok ala model. Walau usia mereka tidak muda l

mereka. Seisi rumah Meli disapu bersih untuk mereka amati. Mereka semua terlihat sangat terpukau dengan suguhan interior yang a

?" tanya salah satu wanita seumuran Meli

s. Dia lagi ada kelas pagi. Suami aku juga sudah berangka

g yang bertanya t

innya. Dari sorot matanya dan cara dia berbicara, terlihat jelas kalau dia adalah orang yang begitu k

yusul Meli. Mereka seperti orang yang sudah terbiasa datang kerumah itu.

beberapa cemilan yang dari tadi sudah disiapkan. Semuanya terlihat antusias u

at yang sudah aku siapkan di meja makan," ucap Meli mempersilahkan mereka, walau sebelum dia

elain itu untuk menghibur dirinya. Menjadi seorang nyonya pemilik perusahaan besar, membuat dirinya mampu melakukan ap

agai markas berkumpulnya mereka. Entah apa tujuannya, yang pasti empat orang teman Meli ngotot hari ini berkumpul di rumah Meli. Saat teman-temannya memaksa, Meli tidak ada pilihan selain menerima dan menuruti keinginan angg

anak lagi?" tanya salah sat

g yang bertanya. "Mau, tapi gak mungkin dapat l

emberi kamu bibit?" Selidik Mirandah kembali dengan sedikit menc

ahas. Kerempongan begitu kental terlihat dari gaya bicaranya dan sikap dia yang seperti jarum dalam kain. Akan tetapi, Meli terlihat santai

t aku KO berkali-kali kalau sedang bermain gulat." Meli t

ngkan yang tadi bertanya terlihat jelas wajahnya memerah dengan post

berubah jadi singa. Aku gak bisa nambah anak bukan karena dia gak bisa semai benih. Akan tetapi, p

i tuwir nanti tanpa direpotkan bayi, makanya disumbat dulu seb

unya langsung terkam," sela teman Meli yang ju

ng terkam. Ada pemanasan dulu dari aku yang

er, Jeng," goda Meli mendengar

g untuk bermain gulat dengan pasangan masing-masing. Berbeda dengan yang tadinya begitu cerewet sekarang berubah menja

intas di pikirannya untuk cabut duluan dari rumah Meli. Namun, jika dia cabut dari rumah Meli, dia me

" tanya Mirandah yang mengalihkan pem

dari tanaman obat herbal sampai bermacam-macam bunga," jawab M

i, tetapi sepertinya dia lebih tertarik memperhatikan leb

ah aku, Jeng? Nanti juga bisa melihat taman

hat taman suamimu, Jeng?" tanya Mir

u jangan sungkan sama a

jalan bareng-bareng?" tanya M

an di mana letaknya saja, Jeng. Aku bisa sendiri melihat taman su

gahnya, Jeng. Itu bisa menimbulkan perang dunia di dalam geng kita," celet

seakan menyindir dirinya. Dia mengacuhkan dengan pura-pura

anya Mirandah tanpa peduli sindiran tem

mping memutari pekarangan rumah, bisa juga kita jalan pintas melalui belakang dari

s," Mirandah langsung

mu tersesat, Jeng," yang tadi menyindir Miranda

ap perkataan Mirandah dengan sindiran. Begitu juga Mirandah, sepertinya dia juga tidak suka pada teman satu geng dengannya itu. Setiap kali teman dia

. Akan aku bawa kalian melihat pekarangan rumahku yang asri." Meli langsun

k semut yang buta kalau ada gajah di depannya." Teman mereka yang

ah siap sedia menyiapkan racun serangga, agar semutnya pergi menemui ajal

ta juga harus waspada dengan sampah yang akan menodai pakaian," jawabnya kembali ya

g. Sedangkan Meli begitu sumringah memperlihatkan isi rumahnya kepada teman-teman geng sosialita dia. Meli s

i ada kolam lainnya di rumah ini, donk," selidik Mirandah yang tidak peka

umum. Fungsinya, kalau ada tamu atau keluarga yang datang dan ingin ikut berenang, mereka bisa pakai kolam renang yang itu. Kalau kolam renang aku sama suami dan juga

Tidak ada lagi kata-kata yang diucapkan oleh Mirandah. Dia menjadi pendiam dengan seribu bahasa. Namun, matanya tetap liar memindai seisi ruangan yang

Hendra, sedang berusaha untuk mempertahankan perusahaan peninggalan orang tuanya dari

n hal itu dengan semampu dia. Suami Meli begitu menjaga amanah dari orang tuanya, agar perusahaan tidak jatuh ke tan

ang tua mereka tidak mau memberikan perusahaan itu pada kakak Hendra yang bernama Vero tersebut. Mereka tahu kalau Vero tidak akan bisa membuat perusahaan itu maju. Bahkan melihat dari ke

dari Hendra. Bahkan dia menjuruskan siasat yang lebih tajam lagi. Hendra juga beru

. Hari ini sudah ada dua investor yang mundur dari proyek kerjasama dengannya. Entah apa yang menyebabkan hal itu, padahal Hendra sendiri yang bernego dengan mereka saat itu dan invest

usahannya akan diperbincangkan buruk, karena banyak investor yang mengundurkan

ng ini?" tanya Hendra lesu. Entah ke

tau masih adakah kesempatan aku untuk bertahan?"

ngit ruang kerjanya dengan pemikiran yang kacau. Dia terus berusaha memikirkan cara apa yang harus

menahan semua itu pada dirinya sendiri. Terkadang, terlintas di keinginannya untuk berbagi dan cerita pada Meli te

h pekerjaan itu adalah masalah yang harus dia selesaikan sendiri. Namun kali ini, rasanya urusan pekerjaan yang sedang dia hadapi

ya yang bernama Revo. Akan tetapi, Hendra tidak bisa menuduhnya begitu saja. Apalagi saat ini Vero sedang berada diluar kota untuk berlibur

memutuskan kerjasama mereka dan menarik kembali saham mereka dari perusahaan Hendra, mak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka