Kesucianku Ternoda
g menyapa setelah berkelana di alam mimpi untuk peristirahatan diri dari lelah, letih dan capek di hari sebelumnya. Namun, semua itu tidak berlaku pada hari ini untuk Hendra. Dunia dia teras
inya bekerja tanpa henti menandingi nadi dan arteri manusia. Sungguh cobaan yang luar bin
n menyerah," lirihnya yan
iku. Bagaimana harga diri mereka yang harus diinjak orang lain?" g
n apa yang dia rasa, namun pada siapa akan dia bagi. Istri dan anaknya memang ada untuk melengkapi hidup Hendra. Akan tetapi, atas nama dasar cinta, diriny
pa untuk Anindea adalah memberi mereka berdua kebahagiaan, buk
kan yang seharusnya seperti biasa akan sumringah bersama pula. Namun, kali ini pria itu terlihat sangat lemas ka
" Tegur Meli saat melihat suaminya se
belum nafsu makan sebenarnya. 'Kan masih begitu pagi
biasa kita sarapan sebelum Papa berangkat kerja," jawab
isa melihat kalau ada yang disembunyikan oleh suaminya. Saat ini dalam pandangan Meli, suamin
enyentuh bahu Hendra dengan kelembutan seorang istri. Dia menarik nafas panjang dan melepaskannya kembali begitu saja. Walau dia tidak tahu masalah
ang memikirkan sesuatu?" Tanya Meli yang ber
apa-apa, Ma," jaw
iran Hendra yang berdiri dari duduknya dan menarik kursi yang tadi dia duduki agar berdeka
nya sedikit lelah, karena pekerjaan yang sangat menumpuk yang belum papa sel
i kembali untuk memas
saat ini dalam keadaan tidak baik-baik saja. Pasti ada masalah yang membuat suaminya
ak kerjaan yang menumpuk, makanya kepikiran terus," Hen
hatinya membuat pembatas, agar Hendra tidak menceritakan sesuatu hal yang hanya akan membuat Meli cemas. Rasa itu mamp
kan?" Selidik Meli dengan sebelah mata me
ya sedikit lelah dengan pekerjaan yang menumpuk. Apalagi, sekarang proyek banyak yang dalam tahap pengerjaan. Belum lagi proyek baru yang sedang ki
dia tangani meminta putus kontrak. Yang baru bergabung malah mengundurkan diri serta hilang entah kemana rimbanya. Itulah yang telah membuat Hendra kelimpungan. Saham perusahaannya juga sudah genting, dan amanah mendiang orang
ukamu, Pa. Mungkin, dengan kamu bercerita padaku tentang apa yang menjadi beban pikirannmu, itu bisa sedikit mengurangi beban pikiranmu, Pa. Aku tahu saat ini k
, ini bukan masalah besar,
sedang?" tanya Meli yang berhasil membuat Hendr
ntor. Papa juga harus pergi mengecek lokasi proyek baru yang akan kita garap nanti bersama tim kerj
ang melihat heran ke arah Hendra berlalu beg
papa harus pergi ke lokasi proyek terlebih dahulu." Balas
n kesehatan di atas segalanya," pesan Meli dengan perha
na dia sudah berjarak beberapa meter dari istrinya. Hendra terus berjalan dan hampir sampai di ambang pintu utama
anya Meli menatap heran ke arah
, Ma." Kekeh Hendra b
Meli yang langsung sigap mengambil tas kerja suam
s mau lihat lokasi proyek baru kita," jawab Hendra de
beberapa tahun ini. Walau umur mereka sudah tuwir alias mendekati masa pensiun, tetapi mereka masih saja romantis. Buktinya saja, setelah disala
tama dengan tujuan akan menyelesaikan masalah di kantor. Masalah yang seakan merenggut keyak
u hanya masalah kantor biasa dan dia tidak apa-apa, tetapi Meli menangkap hal lainnya dari Hendra. Ada banyak hal lain yang
n terhadap lelaki berstatus sebagai suaminya. Meli bermonolog tentang apa yang membuat suaminya terlihat
inya yang masih penuh terisi nasi goreng yang tadi dia isi. Kini batin Meli menyeruak hal lain, rasa sesal datang menghampirinya, karena tadi kenapa dia tidak
hati Meli bertekat ingin membantu urusan kantor suaminya, agar nanti suaminya tidak lagi dirantai masalah pekerjaan kantor yang menumpuk seperti yang dibi
da percakapan antara majikan dan supir tersebut. Supir diam dengan tatapan
terus mebelah jalanan ramai. Sesekali mereka bertemu macet. Untu