Gairah Sang Bodyguard
ng di sebuah klub malam hotel Carlington. Malam yang telah larut jadi makin meriah. Seluruh jam tidur sudah t
g!" sahut sang istri milyuner sambil
n uang suaminya yang kaya raya dengan menyewa klub m
8 jam non stop. Selama dua hari, ratusan botol minuman keras dari bir sampai vodka, dihabiskan d
yambut para tamu. Beberapa selebriti dari aktor, penulis buku terkenal sampai penyanyi,
an di hari kedua. Sang suami begitu memanjakan istrinya yang memang gila pesta. Dan istrinya mengundang siapa pun termasuk putri
r akan datang?" tanya sang suam
kan tiba!" jawab s
dewi yang berjalan anggun keluar dari mobilnya. Seorang staf lalu
, Nona Ha
adam itu menyihir semua mata tak
jalan. Layaknya pedang, kala ia berjalan, ia seperti membelah
dah. Sebelah pahanya juga begitu cantik memperlihatkan tubuh dengan sempurna.
an sambil membawakan buket bunga dan kado
glomerat usai memeluknya hangat. Venus me
minya. Edgar mendekat dengan pandangan nakal menyelidik pada Venus yang mas
banyak mendengar tentangmu," ucapnya dengan ramah
engan wanita secantik dirimu. Kamu benar-benar memesona, Venus Harristian. Sama seperti namamu," puji E
yang terlalu manis pada Venus. Ia sedikit menyikut
ng konglomerat langsung menarik lengan Venus agar menjauh dari suaminya yang memang punya sifat playboy. Venus hanya bersikap biasa saj
yanyi untuk para tamu yang hadir sesuai kontrak kerja yang telah ia sepakati. Suara
nandakan jika ia telah memiliki calon pendamping hidup. Namun rasa kecewa itu l
nyanyi muda yang sedang merajai tangga lagu. Beberapa bunga turut diberi
nus lantas ikut menikmati pesta dengan mengobrol bersama beberapa ken
ngannya. Rasa rindu tiba-tiba muncul dan Venus ingin mendengar suara pria yang ia cintai itu. Namun sebelum sa
n di sini?" tanya Venus sedikit cu
sakan kita mengobrol sebentar?" Venus langsung mengernyit tak m
uan Lut
akrab." Sebelah tangan Edgar mencoba membelai lengan Venus.
t memiringkan wajahnya dan ujung bibirnya terangkat menyeri
t. Bolehkan? Kita bisa mengobrol ..." V
rest room untuk wanita meninggalkan Edgar. Edgar masih memandang Venus dengan dagu terangkat. Ia kurang su
annya dan merogoh ponsel. Sambil tersenyum Ve
ginya sekali lagi dan masih sama. Rasa kecewa membuat Venus akhirnya memilih un
menghubungkan dengan klub namun sebuah ta
lift. Kebetulan ia hanya sendirian di dalam lift menuju lantai 10. Namun entah mengapa, lift malah berhenti di
seorang pria berhoodie tengah menikam se
Venus yang panik lalu berbalik dengan cepat kembali ke dalam lift untuk menyelamatkan dir