Terpaksa Menikah Dengan Pria Buta
ka dengan pa
ngar kekehan kecil yang keluar dari mulut Bae-Hyun. "Sepe
sudah menjadi suamimu," geramnya sembari memalingka
kau sekarang malu, Nona Bae?" gu
dangannya menuju ke arah orang-orang yang sedang
melangkahi Kakakku," gum
u aku nikahi, aku akan
menggeembun
e, Nona. Mulai dari sekarang a
lanya pelan. Matanya menatap kearah tamu y
n. "Dia pasti masih muda, kasia
n menuju kearaha mereka. Tentunya deng
sedih kalau ditinggal sama kamu," ucap Ha-Eun
mau tidak mau ia memba
watir Ma, Ga-Eun p
pan. Jaga putriku ya," lanjut
apasnya dengan pelan. Ia tersenyum tipis kepada merek
ante yang sekarang sudah menjadi istri
kami terbuka untukmu Sayang. Duluan Tuan," ucap Ha-Eun sembari membungkukkan tubu
lan, lalu menatap Bae-Hyun dari samping
sekarang? Kau b
dengan wajah lemasnya. "I
nuruti kemauan Ga-Eun untuk beristirahat k
*
orang lain melainkan rumah suaminya. Sebelum itu, dirinya
ndidikannya dan juga meneruskan cita-citanya yaitu menjadi seorang Dokter. Memang sangat mustahi
it di buka. Setelah itu resleting gaun juga di turunkan, na
tu Ga-Eun sesekali melirik ke belak
ara lembut itu tiba-tiba
elimuti dirinya sekarang. "Tidak, tidak usah.
ini masih malu dengan dirinya. "Aku sudah menjadi suamimu Nona Bae, biar ak
ang saat menatap pria itu dari samping. Sangat tam
istirahat. Bibi akan mem
un lekat. "Kau juga harus makan, kau pasti belum m
mannya. "Iya, aku akan
e
arah wajah Bae-Hyun. Meskipun pria itu buta, tapi aurannya bena
ju untukmu." Bae-Hyun membuka jasnya, satu persatu kancing
a!" gu
-Hyun secara langsung. Karena baru pertama kalinya dirinya melihat tubuh seorang
or rapih oleh seseorang untuk malam pertama nanti. Matanya di pejam
ela matanya, dirinya berusah
lah." Ga-Eun mengambil jas dan kemeja yang tergeletak, l
at saja, untuk mandi.
dirinya melepaskan gaunnya dengan dilindungi handuk supaya tidak di lihat oleh Ba
lilitkan ke tubuh cantik miliknya. "Aku in
. "Bibi akan segera ke
ng dari luar, seseka
i kasurnya. Langsung saja ia membukakan pintunya sedikit. Wajahnya di
tanya Ga-Eun d
n untuk Nona." Bibi menyodorkan beberapa pa
lu menerimanya. Sekilas dia me
," ujar Bibi ters
n senyuman manisnya.
a di sini," ujar Bibi de
berbicara dengan pelan. Padahal tad
" tanya Ga-
keluarga sini tidak akan tinggal diam. Dan satu lagi, ada salah satu pelayan di sini yang meny
ewatinnya dengan tatapan sinisnya. Ga-Eun hanya
Kau hati-hati," ujar
sama sepertimu, tapi saya butuh uang untuk mengobati putriku yang mengidap saki
nya, lalu membalas ul
kau berapa? kau pasti
ya pelan, sekilas dirinya meringis kecil. "Sebenarnya saya ingin melanjutkan pendi
a Ba
s mempersiapkan a
etap waspada!" tegas Boora
tuk Boora. Ternyata di sini masih ada orang yang p