Pedihnya Luka Yang Kau Berikan
knya, tak memberikan cela untuk
ntak dalam pelukan erat wanita yang mengenakan blazer dan cardigan itu. Sementara si
tega membiarkan kamu mati sia-sia di jurang itu." Bersuara lembut me
agi daerah itu curam berliku, berhiasakan tebin
ngan hidupku sendiri," bentak Damar kemudian d
mataku." Kalimat yang terdengar tajam namun bernada candaan. Dia yakin bahwa lelaki yang
sihanmu!" Wajah Damar berubah se
yang semakin erat dan terlihat wanita
. Namun jeritan demi jeritan yang terus- menerus sampai akhirnya kelelaha
dibenci oleh Tuhan kita. Bukan menyelesaikan masalah, tapi malah sebaliknya. menurut legenda konon, Katanya rohnya nggak akan terima oleh langit dan bumi. Jadi hantu penasar
tak acuh. "Lepaskan aku, kumo
nji untuk berubah pikiran." Luna menengaskan
Tapi tidak tau kalau besok malam." Damar
ti ini saja, sampai besok malam aku akan terus memelukmu di sini." Mungkin itu terdenga
tengadah menatap tajam wajah Luna yang ternyata
lembut tepi wajah Damar yang halus. "Biar kit
anya seolah perasaan sama ketika bersama mendiang calon istrinya
untuk mengisi jabatan CEO di PT Setosa. Hingga akhirnya di satu hari, keduanya sepakat mengikat cinta dan janji
*
berada, dari luar jendela terlihat pemandangan kota Minahasa yang padat dan mulai didominasi gedung-gedung pencakar langit. Pria itu mengenakan ve
t persetujuan dari Damar yang baru dibuat untuk menjadi sponsor dala
t. "Hari ini jadwal saya apa saja?" tanya
e jam tiga, ada meeting dengan salah satu CEO
nggu depan, ingat kam
mbali sibuk berkutat dengan puluhan berkas yang harus dievaluasi. Jarum jam pun
*
tinggi dan desain semi-terbuka mereka masuki. Bila Damar berceloteh dengan kekonyolan rekann
tanya Damar. Kemudian ia meneguk nutello chocolate
jadi O
kata Damar, sambil menggeraka
dia nggak mau. Alasannya nggak bisa servis gituan. Tapi suatu saat nanti, aku harus bisa
ngguk. Lalu menanggapi calon istirnya. "Ya,
a tau. Tapi.
a melihat mi
karta. Ada peres
a ng
ga udah di Manado. Mau
amu bawa oleh-oleh perempuan baru sepu
lah. Nga
k jenaka. "
ng. "Tunggu disini, ya sayang. Aku ke toilet bentar," ucap Damar ya
dan headset yang tersambung dari tas selempangnya. Dia memasang headset di sebelah kanan telinganya. Beber
s krim favorit Luna. Sementara itu disisi lainnya terlihat seorang wanita yang
UUK
a menumpahkan minuman Ice matcha boba la
ambu