Takdir Yang Salah
ang ada yang penting yang ha
n untuk menemui kakakku di pinggir lapangan. aku agak merasa heran tidak biasan
akah ada sesuatu
melihat hari sudah hampir maghrib? dan k
nku. dan aku pun langsung berlari ke arah tengah lapangan dan
, ada urusan yang harus
n kita belum selesai
pi lu nggak lihat di pinggir lapangan sana ada
ut sama kakak loe
ng-barang yang sudah aku bawa
gue balik
kit heran kenapa dia sampai menungguku sampai selesai bermain bola titik biasanya dia
uaku. hubungan kami memang selalu baik dan mungkin karena kesibukan masing-masing kakakku jarang menemui ayah dan ibuku walaupun kami berada di satu kampung yang sama. tetapi itu semua tidak membuat k
u pun langsung menanyakan kepada kakak apa sebenarny
a kakak sampai mencariku ke la
rumah "aku melanjutkan perjalananku tanpa harus bertanya lagi kepadanya,, walaupun sebenarnya rasa pena
di dalam rumah dan aku bingung sebenarnya ada masalah apa sehingga semua anggota keluarga haru
kamu mandi dan bersih-bersih segeralah salat
eperti yang diperintahkan ayah kepadaku, "selesai salat aku langsung ikut makan bersama dengan semua anggota keluarga ya
depan ruangan keluarga, semua menurut dan perg
ja di sana, seperti yang kalian tahu bahwa Alif sudah lulus dari sekolahnya dan dia tidak mau melanjutkan untuk kuliah lagi, dan menurut saya
rtemuan keluarga kali ini ternyata membahas tentang kepergiannya untuk bekerja di Jakarta,,
ke Jakarta sana? "bahkan ayah tidak me
kan orang untuk segera membantunya di toko. dan menurut ayah tidak ada salahnya jika kamu membantunya di sana lagia
h ayah "lagian ijazah aku ju
kai ijazah titik intinya kamu tidak betah kami akan kirimkan ijazahmu ke
belumnya aku telah mempunyai rencana untuk mencari pekerjaan sete
karta Alif, dan kalau kamu mau pergi sekarang siap-siap lah
get dengan semua masalah ini, kenapa tidak ada yang memberitahuku terlebi
ngguh dalam menjalankan pekerjaanmu, kamu lihat bukan anak pamanmu yang bernama Riska rumah walaupun dia tidak tamat sekolah tetapi dia bisa mengumpulkan banyak uang b
dalam tas, bahkan aku sama sekali tidak ingin pergi ke Jakarta itu, tetapi sepertinya semua orang sangat mendukung dan aku tidak bisa mengelak lagi sehingga akhirnya
icara mereka tidak akan mendengarkan,, aku juga melihat ibu memasukkan kain sarung dan juga sat
melalui WhatsApp video ca
idak mengangkat teleponku bahkan sudah beberapa kali aku mencoba nya tetapi teta
datang dan sebaiknya sekarang kamu keluar karena t
n aku supaya aku bisa bekerja di sini saja? bahkan kalaupun aku bekerja di si
lau kamu membantah omongannya, Dan tolong berusahalah untuk melupakan Amel karena dialah penyebab
enapa kalau begitu jahat sehingga ingin