Rahasia Sang Suami Muda
Entah karena kamar mandinya yang hanya seukuran 1,5x2 meter atau
yang pernah kudengar, mereka masih mandi di sungai.
n tentang kamar mandi, jadi dia
as dengan takaran yang lebih banyak, sebelum menambahkan air ding
lalu meletakkan gelas tersebut
mbil pakaian, lalu menatap ransel besar seukuran tubuh manusia yang te
alu apa isi ransel besar ini? Kenapa dia ti
lantai -di dekat tas ranselnya-, kemudian menyentuh kantongan plastik itu dengan ujung jemariku l
h penasaran juga d
ansel lagi. "Apa tidak masalah kalau aku mengecek isinya?" Aku memper
Ini tida
uhku ke sofa dan dud
atuhan di lantai kamar mandi, ba
ya, inilah saatnya. Asal tidak
sembari terus menatap ke pintu kamar mandi, mengawas
ka cukup lebar, barulah aku memal
tag
hku juga ikut mundur menjauh dengan refleks
yang meningkat, aku akhirnya menghampiri tas itu
ngkus rokok di dalamnya dan... Aku membuka tas itu lebih leb
el itu hanya berisi bergepok-gepok uang seratus ribu yang mas
memiliki uang seba
pi itu lagi, membuatku dengan segera mengembalikan semua benda
ingin berpura-pura bahwa aku tidak pernah beranjak dari sana sejak t
..! Itu ket
udah kuletakkan di meja, dan bergegas kembali ke a
pir
kkan tubuhnya seraya men
ya, aku memaksa bibirku untuk tersenyum. Rasa takut yang sudah menguasaiku secara penuh,
hanku, aku melir
aja pistolnya,' pikirku, m
mudian pergi menuju sofa dan duduk di dek
ahan napas, terutama saat melihatnya meng
a... Bagai
u hanyalah senjata mainan, lalu dengan santai pula ia
u lakukan?!' Aku b
kuteriakkan, tapi kalimat itu ti
uhku terasa sangat lemas hingga tanpa sengaa
uat Steven terkejut dan langsung menatap ke ar
bisa mengucapkan kalimat itu dengan susah payah s
engeluarkannya saja," sahutnya d
g benar saja! Benda itu bahkan bisa membunuhku,' era
ahku namun berbalik lagi dan berjongkok di dekat mej
suara bergetar takut. Sebenarnya sua
embongkar senjata api itu dengan cepat. -Di sini aku tidak melihat dan menyadari kalau dia juga sebenarnya se
atan dan sangat cepat seolah sudah sangat terlatih melakukannya, hingga
sa. Jadi saya tidak mengira Anda akan takut. Maksud saya...
siku malah berkembang semakin liar. 'Senjata api adalah benda biasa
yang dikatakan Bu Rosa. Dia...
el model lama, dan rokok. Dan... sudah biasa memegang senjata api. Semuanya
awa uang sebanyak itu kemana-mana. Dia
ah kami!' Aku mengumpat dengan pemikiranku yang semakin berkembang luas,
tembus ke halaman belakang rumah andai aku bisa membu
elarikan dir
as berlari men
ya itula
membuat kedua kakiku kaku dan gemetar. Bukannya berlari, aku malah terj
ti
❀