Suami Idaman
kemudian menatapnya dgn penuh kesal, namun yang terjadi malah di luar dugaan, tiba-tiba
ulakukan adalah kembali menatapnya. Kami cukup lama saling tatapan. Sa
u ngomong gitu?" tanya
n kepala, tak berani menatap matanya. Cukup lama kutundukkan kepala sampai akhi
ebelahnya gak jadi," ucapku
arus kusyukuri. Di saat wanita hebat di luar sana dibentak bahkan dikasari, aku malah dilembuti. Bahkan jika ingin marah, mas Iqbal hanya kecut sebent
u memalingkan wajahku ke sudut ruangan sambil membalas ucapannya. Dengan senyum ma
ih?" Setelah mengatakan itu, aku segera menjauhi mas Iqbal.
intaan istrinya ketika menjelang tidur. Ilmu ini kudapat dari teman arisanku asal Korea. Jika su
Sekarang cuma minta biaya buat operasi plastik malah bilang mahal." Aku m
m di dadanya. perlakuan yang selalu membuatku nyaman m
aku mulai kasihan mendengar mas Iqbal menyebut tentang hutang, namun melihat ma
waktu itu aku meminta dibelikan kalung, dan mas Iqbal tak segan untuk m
...,
yari uang banyak, ya, Dek. Mas bak
, jika saja dia tidak operasi plastik, aku pasti tidak m
udapati mas Iqbal mengangguk hangat, aku mengeratkan pelukank
kamar. "Mas bobo ganteng, ya!" Kutarik selimut sampai ke lehernya,
as cuti, ya?" tawar mas
aja, Mas? Aku 'kan peng
u ada maunya. Untu
anji bakal jaga kecantikan aku biar
ambutku. "Diva selal
p saja selalu hangat rasa batinku. Menemukan mas Iqbal seolah k
a gak, Mas?" ta
ya Hendra, suka, ya? Eh tapi masak suka sama bapa
suaminya si Siti, Mas. Mantan
, apa lagi pas udah cantik. Dia pernah bertengkar dengan Santi, sehingga Siti berhenti dan meluna
pa Santi dan Si
ling cantik di antara mereka. Si
enyisir rambutku. Suaranya sudah terdengar serak, aku
di sana. Hatiku yang semula menghangat mulai tak karuan, aku tidak siap mendengarkan kata ibu mertuaku terlebih
mama cucu? Istri kamu itu perempuan atau
nku. Untung saja saat 'ku minta mas Iqbal beliin rumah baru, suamiku me
erja. Nanti pas li
kamar mulai menatap mas Iqbal kembali. Tatapan kami beradu sejenak, tak bisa kubohongi diri jika aku
i hati."Mas Iqbal melanjutkan. Kasihan sekali laki-laki yang tengah berusaha mendamaikan istri dan
ang tidak enak terdengar dari ibunya, i
p pipinya. Mungkin aku beruntung memiliki mas Iqbal, na
balasnya. Setelah itu aku m