Kekasih lima langkah
rt
dan mata pun mulai mengantuk. Setelah meletakkan hape di atas meja rias, aku langsun
erbangun karena suara ketukan dari lu
tidur ya?" tanya Bunda sa
r!" Jawabku, sambil merega
l menguap, "hoaam," lalu menut
adis nguapnya lebar
h ngantuk, Bu
ekeliling kamar. Matanya tertuju pada buket b
ya?" tanya Bunda sambil membaca ker
i itu berhasil mengetahui nomor tel
a orangnya yaa?" Bu
sedang memantau gerak-gerik kamu! Selagi t
Papa kamu, sore ini akan pulang! Mung
gak galau lagi
dulu," selanya sambil memb
kamar, sudah hampir pukul lima sore. Gegas aku pergi ke toilet, untuk buang air k
n,
ik gorden jendela. Ternyata benar ucapan Bunda tadi, mobil Papa sudah be
anakan salat wajib empat raka'at. Begitu selesai salat, pintu kamar di
tokk
amu di suruh turun ke lanta
ggu sebentar, n
it berantakan. Kemudian ku raih hape yang tergeletak di tempat tidur. B
lupa mandi dan salat, y
rimnya. Masih dengan nomor yang sama. Hanya ku b
**
luar pagar. Sepertinya itu mobilnya Bang Rey yang baru pulang kerja. Rumah yan
yang lain. Tapi tetap Opa Angkasa sebagai kepala komisaris perusahaan. Bang
, tapi Opa Angkasa dan Papa Harry selalu mengajarkan, meman
erikan tanggung jawab penuh untuk mengurus perusahaan yang bergerak di bidang prop
, kalau masih ada anggota keluarga bahkan anak sendiri, untuk apa di berikan j
na menyentuh bahuku. "Ehh, sore-s
**
u pulang, ya?"
i perkiraan, biasanya lebi
ampai di rumah dengan selamat, i
Jadi Bunda gak demam dan gak
gitu Bund?" ta
masak bo'ong s
an baik-baik saja selama di luar kota!" j
at, Papa bawa oleh
s kopernya. Setelah di buka ada banyak camilan
erebut mengambil camilan yan
k! Kalian gak usah sampai
oo, Pa! Rasa sedang berbur
ja kamu, Za
tangan masing-masing. Tak lama Bunda ke dapur, ia per
bawakan minuman dingin d
an menu makan malam untu
utnya sambil be
ama di rumah saja. Apalagi Papa baru pulang dari l
milan dodol pul
ini. Kalau Bunda tak mengingatkan, mungkin sudah
sebungkus keripik balado, dan Kak Mona sama dengan Bunda, mer
meja. Papa tersenyum geli melihat tingkah kami, ia sedang men
rang? Biar Bunda sia
gerah banget ni
dari ruang tamu. Mereka pamit ke kamar masing-masing, untuk bergan
kamu, Za? Kapan mulai uji
! Ujian rencananya bulan depan, si
di perbaharui, sehingga mahasiswanya suda
ar, Pah!*
t , d
epon, ehh, gak ada namanya. Berarti bukan teman, saudara atau keluarga, Duhh, siapa lagi
mbung