Kekasih lima langkah
b
at Bunda jadi kepikiran lagi. Sejak menikah dengan Bunda, Bang Rey dan Kak Mona, sauda
wa kepoku meronta, lalu foto tersebut ku ambil dan melihat wajah siapa di foto ter
ndi pakai air hangat. Aku tepuk jidat sendiri, karena lupa mengingatkannya. Tak lama terde
u ya, Bund! Mau amb
a," sa
ulang tahun dari Bunda setahun yang lalu. Padahal tasku banyak di lemari, tapi.ak
pulang dari luar kota beberapa bulan yang lalu. Karena
itu ke ruangan kamar ini, jadi seolah Papa ada di sampingnya. Karena i
hat laci meja rias terbuka lagi, tapi fotonya sudah tak ada. Mungkin Bunda sudah me
dengan Papa?" selidikku.
k tau, dehh
cara demam segal
kalau meled
ndaku sayang," ucapku sambil mencium
lantai bawah dan segera minta dia
**
mi ke supermarket di pus
u," sahut
uka pintu mobil untuk Bunda. Kalau aku tak payah dibukakan, bisa sendiri kok. Itu dilakukannya sebag
tu pagar, Mbok Nah langsung
ah kami. Sepertinya kemarin penghuni rumah itu satu keluarga. Setelah itu mereka p
kita itu , sudah ada ya
erti apa?" Bunda malah bal
udah, atau belum aja, k
Papamu yang tunjuk rumah
penghuninya kenal
umurnya hampir sebaya kamu ata
l terus membuka pagar kemudian masuk lagi ke dalam mobilnya. Sepertinya baru beberapa hari in
masuk aja ke parkiran supermarket. Bun
ucapku keluar dari mobil lalu berjongko
ja, seperti Bunda ini!
gaya yang casual, cukup ke ka
tali sepatu, kamu bisa jungkir bali
diri lalu mengekor Bunda m
itu "bulan muda." Kirain umur aja yang muda, tapi bulan pun bisa muda ya, gaess
at. Duhh ... Bundaku sayang, sudah sering di tinggal ke
da pilih barang aja!" ucapku sa
*
uhan dapur. Bunda berhenti di depan stand min
buka aja langsung air
pintaku ke penjaga stand sambil ambi
lnya jangan dibuang!
num. Untungnya di depan kasir ada beberapa kursi besi, untuk
a! Za mau pilih shampoo
" sah
Ku lirik ke layar hape, sudah pukul lima sore, hmm, pantasan pengunjung semakin r
rket terbesar di kota kami. Selisih harganya sudah tak diragukan
roduk yang bi
a skincare yang agak boros. Belinya pun lewat online, order ke temanku
ku lihat ada beberapa orang sedang berdiri dekat kasir disebelah Bunda. Aku perce
mi dan anak dari ayahnya!" ucap wanita
aaa!"
langin keBunda kamu itu, jangan racuni pikiran cucuk
ey dan Kak Mona itu udah dewasa, gak perlu dihasut,
nikah setelah Papa sudah lama mendudaa!" ucapku lantan
dengan wajah memerah menahan malu. Ia pun per
karang?" tanyaku khawatir. Bunda menghabiskan sis
ir, Bunda udah biasa kok diomelin, sa
a berucap kasar ke Bunda! Sekali pun itu Pa
a ku suruh duduk di ruang tunggu dekat kasir. Kulihat wajahnya datar
mbung