Kekasih lima langkah
ritaku yang baru. Sebelum memba
b
... der
bakalan kena sita lagi deh, seperti bulan lalu. Sambil memasukan buku yang berserakan di atas mej
ta akhiri pertemuan ini! Selamat siang semuanya!" u
g, Bu!" sahut
ari Bundaku, tumben beliau kirim pesan. Padahal sebentar lagi aku pulang k
amu masih lama pulang ng
temani belanja bulanan ke supermarket,"
kumsalam
i ngampus! Sedang jalan ke parkir
tas, mengaduk isinya. Akhirnya yang di cari ketemu. Sebuah kunci dengan gantungan boneka mungil bentuk
emput Angga, dia sedang ada mata kuliah susulan di
g! Yuk, nai
buru-buru, Za
ak enak badan, minta di te
ri kamu gak ada di ruma
sa baru pulang! Sedangkan kakak, mer
," Arini men
u sendirian, ni
dengan Mbok Nah dan Pak
as sensus aja, dari tadi
a aku peduli dengan kamu
gan kepo, beda tip
, dasar bawel
*
n terima kasih atas tumpangannya. Sahabatku yang satu itu orangnya ceria dan penyabar. Ia bisa menyeju
ang tepat. Saat seseorang telah sukses dalam karier, dengan sendirinya pasang
n klakson Pak Dirman langsung aja membukakan pintu pagar. Mobil masuk dan parkir di hala
Zahra!" sapa Pak Dir
hutku sambil men
'alaikum,
" suara Mbok Nah
Mbok Nah muncul dari balik pintu. Aku ta
ana Mbok?
on! Katanya sedang tak e
aku ke kamar
t. Nanti sajalah aku ketuk, pikirku. Setelah meletakkan tas dan mencharger hap
a untuk di buatkan kamar di lantai dua. Agar bisa dek
Bunda! Ini Zahra
lagi,eehhh, ternyata pintu tak di kunci. Perlahan aku masuk dan duduk di tepi ranjang
ra udah pulan
Bunda
**
gal Papa keluar kota. Padahal Papa selalu video call kalau sedang tugas keluar. Bunda
pula Bunda sifatnya penyabar, tak pernah marah, satu lagi seorang pekerja
a muslim syar'i serta hijab model kekinian. Karena kerja keras Bunda dari mulai aku ke
, dengan menyewa beberapa orang model untuk memakai produknya. Bunda juga pintar mendesign baju
iang, sekalian minta di suapin. Karena gak selera
si dulu, entar di bawa ke sini sek
sambil duduk di
lagi dengan sepiring nasi dan lauknya serta segelas air putih. Sambil maka
rancangannya cantik, ringan dan lembut di pakai. Bunda ingin ak
, aku suapin ke mulut Bunda. Terlihat lahap ia menelan nasi beserta lauknya. Sepertinya Bunda ka
uat Bunda jadi kepikiran lagi. Sejak menikah dengan Bunda, Bang Rey dan Kak Mona,
dulu, ya! Selesai itu bar
und!" s
eliau beranjak dari pinggir ranjang lalu be
wa kepoku meronta, lalu foto tersebut ku ambil dan melihat wajah siapa di foto ter
mbung