Balik Kanan Duda
ini." Suara berat yang tengah mendorong lebih dalam t
elapan tahun tengah menggerayangi tubuh Indira Pramesti-perempuan cantik berusia
wanita yang dia kagumi itu. Tidak peduli bila nanti Ind-sapaan
ndorong dirinya di bawah sana. Desahan dan era
itu. Damian yang sudah tergila-gila sejak lama kepada perempuan itu lantas menghantamnya tanpa ampun.
itu lantas sangat menikmati seruan aka
Indi dengan suara beratnya. "Tubuh ini .. eemmpt ...!" Indi tak
eum?" tanya Damian de
ga suara percikan percintaan itu terdengar begitu jelas. Tubuhnya menge
asnya. Kemudian tak sadarkan diri sebab
tidak pernah bertemu, akhirnya kembali bertemu sekaligus mendapat tubuh ind
enunggumu sampai sadar, dan mengatakan kalau kita baru saja tidur bersam
hat di samping Indi yang su
pagi. Pengar itu masih sangat tera
pi apa gue, semalam," gumamnya seraya men
nya. Ia kemudian mengedarkan pandangan
engenakan apa pun. "Kenapa gue nggak pake baju. Pusaka gue juga sakit b
mpuan itu dengan tubuh yang ha
a mengucek matanya. Lalu membolakan matanya karena terkej
Masih belum ingat, kejadian semalam?" tan
lik lelaki itu. "Kenapa gue ada di kamar elo? Apa yang terjadi ke
ak jelas, karena nggak ada temen yang nungguin kamu, akhi
jambak rambutnya kemudian segera mengambil p
i kalau bukan di sini. And thank, untuk s
ng bilang terima kasih?! Sialan, lo!" pekiknya kesal. Kebenciannya semakin besar terhadap lelaki itu sebab telah memperkosanya
m-macem lagi. Cukup semalam saja," uca
ndi di rumah aja. Gue ada urusan!" ucapnya kemudia
angan bilang ...." In
, mobil kamu yang mana.
ketemu sama elo lagi dan lupakan semuanya! Kalau ketemu di jalan, jangan nyapa g
Indi. Aku pastikan, kita akan bertemu lagi, tidak akan lama s
ang papa karena baru pulang. Ia kemudian segera masuk ke dalam kamarnya dan me
hat tanda merah di dadanya. Cukup ba
k rambutnya kemudian menghentakkan kakinya hingga masuk ke da
ernah gue alami," ucapnya lirih. Sungguh, ia sangat menyesali semuanya lantaran harus melayani pria aneh se
!" pekiknya seraya membersihkan tubuhnya dengan sabu
nyak banget di sini." Indi terus men
i, kan." Indi mengeluh lesu. Damian merupakan pria yang tidak masuk da
oh, tetap saja bila meninggalkan jejaknya
-sang papa membuat Indi harus
obe dan menghampiri papanya yang ter
eraya mengeringkan ra
a bertemu dengan ke
hari ini banget ya, P
ngan musuh bebuyutannya, dan sekarang harus bertemu de
kan pernikahan ini. Sudahi main sana main sininya, Indi. Ka
u sama dia. Belum tentu juga dia pria baik-baik. Emangnya Papa yakin, kalau di
kamu pasti akan bahagia bersaman
karena gue baru aja tidur sama Damian, si cowok aneh yang main perkosa gue aja. Duh
k dan segala macamnya, yang malu Papa. Mending aku cari jodoh sendiri d
Makanya Papa sangat senang karena ada
main. 'Ada yaa, cowok model
unggu di luar aja. Aku pakai baju dulu," ucapnya le
jaya menerbitk
g papa yang sudah menunggunya di ruang tengah. Keduanya langsung keluar
mana sih, Pa?" tan
anya itu yang diucapkan o
rnya tiba di rumah tersebut. Indi kembali menghela napasny
memeluk Pradi
a? Hari ini, yaa?
"Nggak perlu dikasih tahu,
anggilkan anakku dulu." Pradipta memang
tengah. Perempuan itu kembali menghela napas
upanya," gumam
ei
di telinga Indi. Dengan cepat ia meno
atap orang yang akan menjadi suami dan