Menjadi Istri Pengganti
ri libur dan sejenisnya, bahkan bisa dibilang pengunjung hari itu harusnya ramai, tetapi seja
gar beberapa rumor yang mengatakan bahwa Rayhan adalah anak orang kaya,
laki itu tampak seperti orang biasa saja. Terlalu biasa untuk
oleh Rayhan, pintu itu seketika dibuka oleh dua o
uan Rayhan sudah menung
enyuman tipis untuk kedua karyawan canti
elah dia sudah berada di dalam studio tersebut. Perlahan ia berjalan m
erius dan datar, sama seperti biasanya. Pria itu terlihat sibuk menatap layar di hadap
layar itu. Tatapan mata itu terlihat kosong dan en
akai. Perlahan juga melepas mantel tebal y
a Rayhan yang sudah menyadari kedatangan Bella sejak tadi hanya beralih menata
ella sambil kembali memperhatikan layar yang berada
dak peduli. Yang ada dalam pikiran Bella sekarang, dia harus
lan. "Aku tidak dat
cara saat kita sedang menikmati film yang seru. Ternyata
asing meskipun di selingi dengan sebuah t
t, bahkan hanya untuk berpura-pura di hadapan Rayhan dia tak sanggup lagi melakuka
engatakannya semua di telepon atas alasan aku men
egitu kuat, tetapi sayangnya dia tidak mampu melakukannya dengan baik. Terlebih lagi di
ng ingatan banyak hal mengenai bagaimana Bella mengisi setiap kekosongan di dalam hatinya dan di saat yang sama juga mengoso
kanku?" Rayhan terdiam, kembali menatap Bella dalam tatapan yang lekat. "Selama ini aku selalu berpikir bahwa deng
ang seperti hujan bagi Bella. Menembus tepat
rasanya sa
umpul di pelupuk matanya, Bella beralih menatap layar di had
Rayhan berburu tiket film di bioskop jika film yang mereka tunggu-tunggu telah keluar dan menontonnya bersama sambil berpegangan tangan. Duduk di bangku taman sembari bercerita men
dalam hidup. Semuanya terekam indah, sebelum kenyataan data
ari ini, mereka harus hi
an aku
r, ia telah menghancurkan hati pria yang begitu tulus mencintainya itu, hanya harus hidup d
a. Dibenci oleh orang sebaik Rayhan mulai mal
au kira maaf itu akan cukup untuk membuat kita kembali bersama? Tid
yang terucap dari bibir Rayhan. Kemarahan
ng pelan. "Tidak, Ray
Seharusnya sejak awal kau hanya perlu mengatakan bahwa semua yang terjadi tidaklah benar. Kau ha
membasahi pipinya. "Aku ingin mengatakan banyak hal untuk membuat semuanya lebi
engah meninggi dan terdengar lebih
. Dan kau memang tidak ada niatan untuk memberitahuk
li kalau mungkin saja dari kalimatnya akan ada yang menyaki
pernikahannya dengan pria lain, ternyata lebih menya