Menjadi Istri Pengganti
selesai mengutarakan kalimatnya barusan t
rhenti bersandiwara, terlebih lagi mereka hanya berdua. Kasarnya, tidak
dua pernah bersekolah di sekolah yang sama selama tiga tahun, tetapi Satya yang berbi
p untuk menyimpulkan bahwa Satya bukanlah orang yang terlalu tertari
tampak memuakk
ang tidak diketahui oleh Satya tentang dirinya dan tentang situasi yang dirinya hadapi. Bella
menolong keluargaku dari rasa malu hari ini dan maaf karena seharusnya kam
tidak tahu harus bereaksi seperti apa. E
sekali memilih untuk tidak terlibat, tetapi sayangnya aku tidak pernah diberi pilihan untuk itu, Satya. Dan
tidak yakin dengan apa yang akan d
kita masing-masing, tetapi berpisah adalah pilihan yang tepat. Kamu tahu, kita mungkin tidak mem
a ia merasa pernikahan ini tidak akan pernah berhasil, dan berpisah adalah pilihan yang t
am mendengarkan segala celotehan yang keluar dari bibir Bella. Entahlah, ia ti
k menginginkan pernikahan
dapatnya. Terlebih lagi karena Sa
gar semua celotehan perempuan itu yang menur
idak, sumpah yang aku katakan di depan Tuhan dan semua orang hari ini seperti sebuah p
mendengar pengakuan Satya yang
h? Asal kamu tahu, masalahnya tidak berada pada sumpah itu, Satya. Kamu mengataka
etar, entahlah hanya saja ia merasa takut mendengar pengakuan Satya barusan. Dia takut terbuai, lalu dihempask
i dari seorang Satya. Sudah tentu bukan dirin
kamu ingin menikah dengannya. Sumpah dan janj
tanda bahwa ia tidak menyukai tuduh
la! Kenapa kamu tidak mau perc
n kamu menjanjikan apa pun padaku karena sekali saja kamu berjanji maka aku akan terus mengingatnya dan ketika kam
aya padaku, Bella?" tanya
annya, Satya? Kamu tidak tahu sejauh apa aku sudah pergi untuk melupakanm
ar
sangat memalukan untuk Satya ketahui akhirnya berhasil terlontar dari bibirnya. Tetapi sudahlah, t
lih masuk ke dalam kamar lebih dahulu, kemu
Bella. Aku memang melakukan banyak kesalahan bahkan sam
lagi. Maafkan aku jika terkesan egois, tetapi ini keputusanku dan a
Bella di dalam ruangan besar itu sendirian. Mungkin mereka ha
a hanya bisa menangis. Bella tidak menyangka akan membahas tentang
yang semenyakitkan ini. Sungguh, sebelumnya ia tidak pern
k tangisnya, suara dering pesan dari teleponnya menggema
rhatian seorang Bella. Bersamaan dengan itu, air mata Bella semakin menetes dengan deras saat Bella meyaki
ketika kamu samp
emuanya bai
kanmu. Istirahatlah da