Istri ke 96 Sang Raja Muda
hun, Ibn Sina dan istrinya datang k
dan Hossein yang kini berusia lima belas tahun duduk-duduk di be
gar di kejauhan bercampur dengan s
er sementara Fatima mendongak ke atas. Gaun panjangnya yang menjun
s itu menoleh
kan kau lak
kin di rumah. Teman-teman lama ayah dari Kehra
di tinggi, bahkan lebih tinggi darinya. Fatima tidak perlu membungkukkan jika berhadapan dengan Hossein sekarang. Ia bisa berdiri tegak tanpa perlu terlihat an
di sana. Di sana jugalah
bawah. "Kudengar Kehran adalah kota terbesar di K
aka tahta akan jatuh pada Pangeran Hafiz. Ayah berharap hal itu tidak terjadi dalam jangka waktu dekat. Kestabilan kerajaan menj
rapa umur Pan
a dari kita," H
Di dunianya yang sempit, apa yang terjadi
Fatima membawa sebuah sensasi yang akhir-akhir ini sering dirasakannya setiap berada di dekat H
ngannya. Fatima ingin mencondongkan tubuhnya lebih dekat, h
s dengan kerasnya dan membawa serp
enakannya di leher. Pemuda itu membuka kain lebar itu dan menutupkannya ke
an tertawa canggung. Ketika keduanya berhenti tertawa, Hossein meraih pundak Fati
mereka dengan kaku. Ketika Hossein akhirnya memundurkan kepalanya dan mereka m
atima, apa yang dirasakannya sekar
sihmu sekarang?"
"Apakah kau ingin
Y
ih terlalu muda,
uran, jika
h kalau
idup Fatima, ia berada di dalam c
*
in selain sekedar silahturahmi. Ibn Sani ingin mengirimkan Hossein untuk melanju
nnya ke Kehran, Hossein men
ku juga tidak akan berlangsung lama. Hanya satu tahun lalu aku akan pulan
i mengapa kau harus pergi? Mengapa kau tidak
yang dulu mendidik ayahku. Diterima untuk belajar di bawah naungan Mawlawi Al
e jalan. Benda itu menggelinding ke seberang jalan dan baru berhen
Tangannya terasa berkeringat dan sesuatu yang aneh merayap naik dari perut Fatima. Hampir
ma mendadak berdiri, mengagetkan seekor kadal yang baru saj
a itu? Apakah kau akan menetap di Kehran?" Fatima bertanya dengan suara serak. Ia sudah bisa me
ut berdiri
n," Hossein membalas. "Tapi aku akan k
Ia membalikkan badannya dan
gian dari diri Fatima tidak ingin menemui pemuda itu. Tapi Fatima t
gucapkan selamat ting
ring, ia tidak yakin ia mampu berbicara tanpa menangis. Jika saja ia bisa memutarbalikkan waktu, ia i
a memecah kesunyian. "Setiap hari aku ak
u dengan banyak gadis cantik di Kehran. Kau a
ah dan tunggu aku kembali, kau dengar? Setahun dan aku akan pulang untukmu
ayangkan dirinya seekor semut, merayap naik ke atas s
dan mencium kening gadis itu
tinggal
ebelum akhirnya mendongak. Sebuah kehampaan ya
jalan,
ossein masuk ke dalam
lang di tikungan, Hossein melongok
diri ke atas kepala sebelum kem
*
*
ambu